One's Place || Markren✔

08°

[ beberapa tokoh disini sedikit berbeda dengan idol yang diperankan, mohon maaf bila tokoh idolanya dibuat seperti ini.]

Lagu - Orion - Kenshi Yonezu

Part 8

[Mark x Renjun]

.
.
.
.
.
.

Kutukan.

Seperti apa kutukan yang dibawa oleh Huang Renjun?

Kenapa Mark selalu memikirkannya?

Apakah itu kutukan?

Ataukah anugrah?

［🍁］

"Ren, apa kamu memang gampang menangis?" tanya Mark saat pemuda yang sedang memasak itu terdiam.

Benar, air mata Renjun menetes tanpa sebab. Ia tidak mengiris bawang, apakah itu wajar? Mark terus saja merasa sangat sakit melihat tetesan air mata itu, tak tega apabila kesayanganya menerima perasaan sedih seperti ini.

Renjun menggelengkan kepalanya, terlihat lucu dimata Mark Lee yang barusaja ingin memeluknya kembali.

Tahan dirimu Mark lee.

"Mark-hyung tidak usah khawatir, aku hanya terlalu senang kau kembali lagi." ucap Renjun dengan senyuman manis.

Dada pemuda berambut hitam secara monoton berdetak, menimbulkan euforia tak tertahankan. Sepenting itukah Mark dalam hidup Renjun? Yang bahkan ia—berusaha—anggap sebagai adik sendiri.

Mark mengkhianati perasaanya, Mark pula mengkhianati dirinya.

Menganggap Renjun sebagai adiknya adalah kesalahan terbesar. Renjun, tidak ada hubunganya dengan kutukan main-main didalam kertas buluk milih pemuda bernama Haechan, Renjun bukan kutukan, Renjun...

Dia adalah Anugrah milik Mark lee.

"Ren, boleh aku meluk kamu?" tanya Mark dengan hati-hati.

Renjun menggeleng, "Tidak ada penolakan."

Mark mengangguk.

Renjun duluan yang merangkul tubuh kekar Mark, membawanya dalam dekapan yang hangat. Mark merasakan nafas Renjun kembali dalam pelukan itu, namun rasa malu itu kembali membuatny bodoh secara mendadak.

"Mark-hyung," panggil si manis.

"Iya?"

"Kau tau, Haechan pernah memelukku sepertimu.."

Pemuda itu lagi.

Mark berdecih, ia melepas rangkulan Renjun. Entah mengapa sensasi hangat itu menjadi terasa panas, sampai ke ubun-ubun. Memang dasarnya dia sangat kesal pada nama itu sejak awal, lagipula—haechan—dia hanya masa lalu Renjun, tak lebih dari seorang yang kasar. Setidaknya itu yang ia baca barusan.