15°

2.3K 343 41
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka, cast yang diambil bersifat OOC

Part 15

— Mark & Renjun —

.
.
.
.
.


"Masuk saja,"

Suara maskulin menyahut ketika terdengar ketukan lembut yang dikeluarkan seorang wanita cantik berpakaian super rapih, surai kelabunya diikat rapih sampai tak ada sehelaipun keluar dari lajur, bibirnya ranum seperti apel. Dibelakangnya ada seorang pria bersorot tajam yang membawa tas kerja, seperti kebanyakan pegawai lain.

Pintu dibuka dan menunjukan aktivitas didalamnya, ruangan rapih dengan interior modern yang didominasi oleh perpaduan warna putih dan cokelat muda. Ruangan Jaehyun, tentu saja semodern otak bebasnya. Pria itu terlihat sumpek dengan tumpukan berkas—harusnya tak ada, berhubung ia bekerja setengah hati, jadinya benda itu menumpuk—dimeja kerjanya.

"Aku membawa keluarga pria itu," ucap wanita dengan senyuman manisnya.

Jaehyun langsung menyibak rambutnya, berusaha merapikan penampilanya sebelum mempersilahkan pria itu—yang ternyata ia kenal—duduk disofa ruang kerja.

Pria berambut hitam itu menatap Jaehyun dengan sorot kucingnya, tanpa senyuman, tanpa ekspresi. Namun terlihat begitu galak karena lekuk matanya yang sedari kecil memang seperti itu. Kalian bisa tau dia siapa...

"Kim Doyoung? Dia keponakanmu?" tanya Jaehyun kembali dikagetkan dengan fakta bahwa orang yang ia temukan sekarat digang dekat selokan ternyata adalah keponakan dari teman kuliahnya.

Doyoung mengangguk, "Mungkin bisa dibilang begitu?"

"Astaga kebetulan sekali..." Jaehyun menghela nafas, "Omong-omong keponakanmu sudah pulih, ini minggu kedua sejak dia sadar."

Doyoung bernafas lega, ia menyandarkan tubuhnya disofa, seperti biasa menjadi seorang teman dekat bagi Jaehyun.

"Sebenarnya dia itu keponakan dari kakak iparku," ucap Doyoung sebari mencomot sebuah koran bisnis disebelah sofa yang ia duduki. Daily bisnis membosankan seperti biasanya.

"Apa?"

"Kakakku menikah dengan paman Minhyung," jelasnya sambil membalik halaman koran itu.

Jaehyun sebenarnya terbiasa menanggapi dinginya tabiat pria dihadapanya—mereka bersama selama 5 tahun, satu kelas bahkan satu kamar—jemarinya usil menarik kertas koran disana, menunjukan wajah manis pemuda yang sedang sok sibuk membaca koran itu.

"Brengsek, kau tidak berubah Jung." ucapnya kembali dengan mulut yang setajam parang.

Jaehyun tekekeh, "Mantan, tidak perlu sok tenang." jari-jari lentik itu mencoba untuk menyentuh pipi si manis.

"Urusi saja dokter irene-mu." balas Doyoung menepis tangan Jaehyun, mendengus kesal melihat perlakuannya yang sama sekali tak berubah sejak mereka berpisah.

Rahasia besar Jaehyun, adalah Doyoung.

"Aku disini untuk membicarakan soal keponakan iparku, kalau boleh aku ingin bertemu denganya." ucap Doyoung mencoba mengalihkan topik.

"Kau bisa menemuinya, selagi bersamaku!" pria itu menyodorkan segelas air mineral.

"Aku serius, ada yang harus kubicarakan denganya." tatapan itu tampak serius, membuat Jaehyun pula memasang raut serius.

One's Place || Markren✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang