10°

3.3K 485 47
                                    

🎶Anne Marie - 2002
     Markren moment Fanmade








Part 10

• • • •

[Mark x Renjun]

• • • •

Hanya milik dua orang

.
.
.
.
.
.
.


Renjun menatap sendu sebuah figur dalam foto yang menatap kearah kamera. Dua orang yang sedang menggandeng bocah dengan senyuman. Entah kenapa membuat pemuda itu merasa rindu, membayangkan bagaimana kisah-kisah dongeng yang ia dengar waktu kecil. Ia kembali pada fantasi masa kecilnya, dimana ia belum punya rasa takut akan kesunyian. Kedua manik berkilau itu menunjukan kepolosan bocah yang ditinggalkan.


10 tahun sudah, tidak ada kabar maupun surat dari mereka yang dirindukan. Hidup tanpa komunikasi, sekalipun terikat hubungan darah, membuat Renjun berpikir bahwa orangtuanya memang telah tiada.


Lamunan Renjun terhenti setelah melihat sang dominan diambang pintu, menatapnya dengan senyuman.Kembali Renjun mengingat sebuah kejadian dimana bibir mereka bertemu sebentar. Jujur, itu kali pertama kalinya bagi Renjun, ia suka sekali sensasinya.

Dan detakan jantung itu kembali terdengar.

"Mark-hyung kenapa disana?" tanya Renjun yang kembali memasukan potongan bajunya.

Mark melangkah untuk mendekati Renjun yang barusaja membuang muka malu. Ia berjongkok disamping Renjun yang sedang pura-pura fokus pada bajunya.

"Aku penasaran, apa yang membuatmu lama? Apa kau juga berdandan?" tanya Mark Lee.

Renjun sontak memberinya sebuah pukulan kecil pada lengan berotot Mark. Membuat si dominan mengeluh kesakitan, nyatanya pukulan kecil Renjun tidak bisa diremehkan.

"Ren, aku bercanda aduh..." eluhnya sambil memegangi lenganya.

Renjun mencebikkan bibirnya, membentuk pola ^ yang terlihat menggemaskan, "Aku tidak punya wajah bagus untuk didandani!" ucapnya.

Jemari Mark mencepit kedua belah bibir Renjun yang tipis itu—agak tebal, salahkan Mark untuk ini—membuat si kecil merontakan kepalanya.

"Kau itu imut tau, kurasa dengan dress—ARGH RENJUN SAKIT!" pekiknya.

"Darimana kau belajar menyamakanku dengan gadis-gadis Mark-hyung?!" Renjun murka akibat senyuman menyebalkan dari wajah Mark, membuatnya mencubit perut Mark yang rata.

Mark cuma berusaha menahan rasa sakit, karena siapa sangka Renjun bisa mencubit, memukul atau bahkan menyiksa dengan rasa sakit seperti ini. Ingatkan Mark Lee untuk tidak menggoda si submisif lagi, atau siapa tau besoknya ia akan menjadi perkedel ayam.

"Baiklah maafkan aku sayang!"

Renjun langsung melepaskan cubitanya, namun kali ini ia mendorong tubuh Mark Lee dan berlari ke ranjangnya. Sekedar info, setelahnya ia mengumpatkan nama Mark Lee sambil memukuli bantal.

One's Place || Markren✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang