4

2.1K 298 1
                                    

Soobin saat itu baru saja melangkah pulang setelah mencari beberapa buku bacaan. Langkahnya begitu ringan hingga satu siluet menarik perhatiannya. Diujung persimpangan, ia bisa lihat seorang Choi Yeonjun dengan ekspresinya yang agak keruh memasuki kafe.

Terima kasih pada rasa penasarannya yang besar, karena saat ini kakinya melangkah begitu saja ke arah kafe itu.

Begitu ia membuka pintu kaca, suara gemerincing bel klasik menyambutnya pertama kali. Interiornya yang minimalis dan tatanan rapi yang sama klasiknya memanjakan mata Soobin. Aroma kayu manis menguar, dan sambutan pelayan dari kasir ia balas dengan senyuman.

Si kasir menanyakan pesanan Soobin, ada sederet roti dengan bermacam variasi dietalase dan ia menahan diri untuk tidak kalap memesan semuanya. "Baiklah, pesanan akan kami antar sebentar lagi." ujarnya ketika Soobin selesai membayar.

Ia duduk dimeja nomor 34. Kafe ini juga menyuguhkan beberapa lagu untuk diputar. Pemuda itu pun terhanyut dalam alunan musik klasik tahun 80an sebelum akhirnya seseorang mengantarkan pesanannya.

"Eoh, Soobin-ssi?" Soobin menoleh, mendapati Yeonjun yang mengantarkan pesanannya. "Gomawo."

Yeonjun mengerjap, lalu berpamitan pergi.

Butterfly (Soojun)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt