8

1.5K 236 2
                                    

Masih terngiang jelas pertanyaan Yeonjun hari itu, membuatnya berpikir panjang dan begitu euforia. Ia berpikir, kalau bisa mengulang waktu, maka yang Soobin harapkan adalah kembali ke waktu ketika Yeonjun masih bersamanya, tertawa riang dan senyum merekah yang indah.

Karena sesungguhnya Soobin telah mengenal Yeonjun jauh lebih lama dari yang Yeonjun ingat.

Soobin ingat, setiap kali ia dipukul sang Appa, ia akan berlari pada Yeonjun, menangis keras dan Yeonjun akan memeluknya, merawat lukanya dan meninabobokannya dengan lembut.

Eommanya bahkan tak sanggup akan tindakan suaminya, memilih pergi ke tempat yang tak bisa dijangkau Soobin selama ia masih hidup. Dan disanalah Yeonjun, menguatkan Soobin yang tersisa sendiri dengan suram dibawah atap yang Soobin anggap tak pantas disebut rumah.

Lalu, hari itu merubah segalanya. Yeonjun yang pamit untuk berlibur bersama keluarganya. Perasaan Soobin mengganjal tapi ia pikir ia harus membiarkan pemuda itu untuk bersenang senang.

"Ah, rencana kita pasti akan berjalan lancar." Soobin terhenti ketika mendengar suara wanita dari balik pintu. "Kita akan menjadi kaya."

Jantungnya bertalu keras, tepat dibalik pintu kamar orangtuanya dimalam perginya Yeonjun sekeluarga, ia melihat sang Appa berpelukan bersama seorang wanita yang ia kenal betul sosoknya.

Ia meraih ponselnya cepat, beranjak menjauh dan membuka pintu belakang rumahnya.

"Y-Yeonjun-ah.."

"Eoh? Ada apa Soobinnie?"

"Kupikir Appa dan Yuri Ahjumma berselingkuh."

"Mwo?"

"Dan-"

Ada suara gaduh diseberang sambungan telepon. Dan Soobin tak bisa menghubungi Yeonjun lagi setelahnya.

Butterfly (Soojun)Where stories live. Discover now