11

1.4K 203 0
                                    

Yeonjun bermimpi, kilas balik ketika ia hanyalah seorang bocah yang duduk dibangku sekolah menengah pertama. Disana, ada seorang Choi Soobin. Yang kala itu tingginya tak lebih dari dirinya, dan senyumnya yang lebar nampak begitu bersinar.

Begitu indah, namun juga menyedihkan. Keadaan keluarga Soobin kadangkala begitu buruk hingga Soobin dalam mimpinya akan datang dengan tatap kosong, pipi yang memar dan langkahnya pincang.

Dan semua kembali pada keping ingatan itu, kala kecelakaan yang meniadakan orangtua Yeonjun terjadi. Yeonjun baru sadar yang ia hubungi terakhir kali adalah Soobin, sedang melaporkan sesuatu yang begitu mengejutkan walau ia tak tau bagaimana akhirnya.

Kemudian roda mimpi kembali berputar ketika ia sadar dari koma, menjadi satu satunya yang selamat dari kecelakaan itu. Ia bahkan tak menghiraukan siapapun -terutama Soobin yang entah mengapa ia lupakan. Tatapnya penuh luka, dan setelah beberapa pertemuan, ia tak lagi menemukan pemuda yang berselisih 4 bulan darinya itu.

Matanya kemudian terbuka. Tepat dihadapannya, ia langsung bisa melihat Soobin, yang wajahnya dihiasi plester dan juga beberapa lebam yang tak bisa ditutupi. Ia melirik kebawah sedikit, tangan Soobin menggenggam tangannya erat. "Soobinnie, ireona.."

Si kelinci besar menggeliat, perlahan membuka matanya. "Joheun achimieyo, Junnie-ya." balasnya.

Semalam, Yeonjun meminta Soobin untuk menginap saja, bahkan tidur bersamanya. Soobin mengiyakan, berkata bahwa dulu setiap kali Appanya berlaku keras Yeonjun pun selalu memintanya menginap.

"Kau ada jadwal hari ini?" tanya Soobin, Yeonjun terkekeh. "Bahkan kita mempunyai jadwal yang sama, Binnie-ya."

"Ah, aku rindu panggilan itu."

Yeonjun tersenyum, kemudian menceritakan mimpinya pada Soobin.

.

Joheun achimieyo : Selamat pagi

Butterfly (Soojun)Where stories live. Discover now