14

1.2K 171 2
                                    

Yeonjun menemukan kelasnya sepi pagi itu. Ketika netranya melirik jam tangannya, ia tertawa sendiri menyadari ia datang terlalu cepat.

"Jangan seperti orang gila, menyingkirlah dari pintu masuk." Yeonjun tersentak dan mendapati Soobin dibelakangnya.

Keduanya kemudian masuk ke dalam kelas. Melirik jam sekali lagi, masih ada waktu sekira 20 menit sebelum kelas dimulai. Soobin mengambil bangku ketiga dari depan, dan Yeonjun pun ikut duduk disampingnya. "Eoh, mengapa kau duduk disini?"

"Tidak boleh?" tanya Yeonjun balik. Soobin terdiam sesaat, lalu hanya menggendikkan bahu acuh dan mulai membuka sebuah buku fiksi yang ia bawa.

"Kukira kau akan bersikap seperti dulu, atau yah, setidaknya tidak mengabaikanku seperti ini."

"Huh?"

Yeonjun mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Soobin. Si empu dengan kaku pun mengikuti saja, ikut berbalik menghadap Yeonjun. "Aku sudah ingat kau. Aku tidak benar benar mencoba untuk berpikir jauh, jadi aku hanya mengambil kesimpulan kau sudah cukup senang dengan ingatanku yang kembali dan akan berhenti bersikap dingin seperti sebelumnya."

Soobin menghela napasnya panjang. "Aku senang," ia menjeda kalimatnya. "Tapi jauh, jauh dilubuk hati, entah kenapa aku masih takut."

"Wae?"

"Kau sama indahnya dengan kupu kupu yang hinggap diatas mawar. Kau singgah disuatu taman, tapi tak menutup kemungkinan akan pergi mengunjungi taman lainnya dan tak kembali lagi." Yeonjun mengerjap terperangah. "Aku juga tak bisa mencegah kemungkinan, bahwa kupu kupu yang indah tak akan dijerat oleh jaring seorang jahil."

"Aku..." Yeonjun habis kata. Tak tau bagaimana menanggapi ucapan Soobin yang terasa cukup dalam.

Tak lama, satu persatu mahasiswa lainnya berdatangan dan kelas dimulai. Namun Yeonjun masih memikirkan apa yang Soobin katakan.

Butterfly (Soojun)Where stories live. Discover now