Part 2

6.1K 343 16
                                    

Tidak diberikan harapan tidak apa-apa. Diabaikan dan dianggap angin lalupun akan kuterima. Jadi, tidak perlukan menjatuhkanku ke dasar jurang?

Apa dipikir bisa semudah itu bangkit setelah terhunus pedang?

Apa dikira mudah menguatkan diri untuk terus maju tanpa memiliki motivasi kuat?

Ck. Kalau bagi dirinya muda. Ayo tukar tempat? Rasakan bagaimana jadi sepertiku saat ini.

***

Awal mula terbentuk karakter setiap anak adalah dari bagaimana cara dan langkah yang diambil setiap Ibu di dunia ini. Tolong kesampingkan benar atau salah dalam hal ini. Karena bagi setiap Ibu akan memiliki pendapat dan sudut pandang yang tidak sama. Bagi mereka seperti inilah cara baik untuk membentuk karakter anak-anak mereka.

Dalam sebuah proses itu selalu wajar melakukan kesalahan dan mendapatkan nilai benar. Namanya juga 'proses', tahapan, cara-cara, semua akan menimbang, memilah-milah lalu mempraktikan. Jika dirasa salah, kembali tahapan itu dicari letak ketidaksempurnaannya namun jika merasa benar. Tahapan lain akan menghadang dan kembali dilakukan ajang penyeleksian.

Jika diawal anak di didik untuk selalu terbuka mengungkapkan pendapat. Maka sampai dewasa anak itu akan terbuka dilingkungannya. Yah, seperti buah yang tidak akan jauh dari pohonnya. Karakter anak adalah bentuk lain dari dua insan yang membuatnya ada. Baik ataupun buruk, sifat orang tua akan menurun pada anak.

Anggap saja hal itu terjadi pada gadis remaja bernama Seo Joohyun itu. Gadis yang kini menumpang tinggal dirumah namja yang usianya terpaut tiga tahun di atasnya. Namja yang tinggal dengan adik perempuan yang usianya masih 5 tahun.

Seo Joohyun memiliki pemikirannya sendiri mengenai cara pandang hidup. Dan kenapa gadis itu menjadi gadis remaja yang sering merengek dan menggerutu karena ketidakbiasaannya melakukan pekerjaan dirumah. Itu karena kedua orang tuanya yang mendidiknya untuk melakukan hal yang bisa dilakukan bukan mendidik yang tidak bisa menjadi bisa dilakukan.

Kim Taeyeon ataupun Seo Jungsoo terlalu mencintai putrinya. Mereka cukup lama mendambakan buah hati dan saat Tuhan mengabulkan harapan mereka. Maka mereka memperlakukan Seohyun seperti seorang putri. Semua kemauan gadis itu dituruti, apapun yang diminta dipenuhi. Dan karena itu jugalah Seohyun terbentuk menjadi gadis manja dan mengandalkan kemampuan orang lain.

Ini bukan menemukan kekurangan di setiap cara mendidik anak-anak. Ini adalah sebagai pendapat bahwa dalam tiap mendidik akan menemukan sebab dan akibat yang ditimbulkan. Lebih ke tahap pembelajaran untuk mendapatkan cara yang lebih baik dalam membentuk karakter anak-anak sedari dini.

Jika Seohyun terbiasa mendapatkan bantuan dari orang lain. Maka Kyuhyun terbiasa melakukan semua hal dengan tangannya sendiri. Perbandingan yang pas memang. Tetapi setiap kelebihan akan terselip kekurangan walau sekecil apapun.

"Aku pulang."

Cho Eun Bi membuka sepatunya lalu meletakkan di rak sepatu. Dengan sandal biru yang tersedia, gadis kecil itu melangkahkan kaki memasuki rumahnya. Bola matanya mengitari sekitar. Mencari keberadaan seseorang selain dirinya.

Eun Bi berhenti melangkah. Mengamati seorang gadis yang kini sedang melakukan kegiatan di samping balkon. Tempat yang biasa dilakukan oleh Ahjumma Song untuk mencuci atau menjemur pakaian.

Usia Eun Bi memang baru lima tahun tetapi gadis kecil itu sudah terbiasa melihat pembantu rumahnya melakukan tugasnya. Dan apa yang dilakukan Seohyun saat ini terlihat aneh dimata Eun Bi. Eun Bi mengerti bahwa Seohyun tidak secekatan pembantunya. Jika dinilai, tentu 1 berbanding 10. Jauh sekali bukan.

"Ish.. apa yang kurang? Kenapa wanginya tidak sewangi pakaian yang dicuci Eomma."

Eun Bi mendengar gerutuan gadis itu. Senyumannya terlihat, ia terkesan dengan ketidaktahuan Seohyun dengan apa yang dilakukan oleh gadis itu sendiri. Sama dengannya dulu. Ketika rasa penasarannya meninggi dan melakukan sesuai keinginannya. Bedanya, Ahjumma Song terlalu keras mendidiknya dan membuatnya terlalu takut melakukan hal bebas tanpa kehadiran Kyuhyun disisinya.

SeoKyuBiWhere stories live. Discover now