Part 16

5.6K 232 14
                                    

~ PaRT 16~

"Omona,, aku bahkan bersedia menjadi baby sitter baby itu."

"Uhmm,, aku bahkan lebih bersedia menjadi istrinya."

"Ya Tuhan ... kenapa melihat namja itu aku ingin cepat menikah dan punya anak."

"Aish... apa dia model disini?"

Empat kalimat pujian itu terasa angin yang berhembus di telinga seoran pria dengan bayi mungil di pangkuannya. Ia duduk di salah satu bangku yang di sediakan di toko besar ini. Sudah hampir dua jam ia duduk disini menunggu istri dan adiknya yang entah menghilang di bagian mana dalam toko ini. Daripada berkeliling mengelilingi dan tidak tentu tujuan, dengan manis ia menyuruh istri dan adik semata wayangnya untuk membeli apapun yang di sukainya.

Pria berprofesi dokter itu bukannya tidak menyukai menemani kegemaran para wanita itu. Ia hanya ingin membuat sosok mungil yang sedang lelap tertidur ini merasa nyaman dalam dekapannya. Hampir seminggu penuh ia absen menjaga si kecil karena rumah sakit memaksanya pulang hampir tengah malam dan pagi-pagi buta ia harus sudah siap bertugas.

"Hai tampan,, tidur yang nyenyak ya." Gumamnya kecil.

Sudut bibir yang terangkat diwajah pria itu makin membuat beberapa pengunjung toko memekik histeris. Bagaimana tidak, senyuman pria tampan itu terasa memancarkan karisma tinggi dan dapat meluluhlantakan hati siapapun. Bahkan dengan para wanita yang bersama dengan pasangannya.

"Aish jinja, kenapa mereka berteriak gila begitu." Seorang wanita dengan dua tas belanja menutup telinganya cepat-cepat. Di sampingnya, sang adik ipar ikut melakukan hal yang sama. Gadis kecil berusia hampir 8 tahunan itu mendongak menatap kakak iparnya, "seohyun Unnie, dimana Kyuhyun Oppa."

"Dia bilang ada di dekat pintu masuk kok."

"Iya, tapi kalau penuh begini, bagaimana kita lewat."

"Tenanglah sayang, kita pasti bisa lewat."

Seo Joohyun berulangkali meminta izin pada beberapa orang yang menutupi jalannya. Dengan posisi badan yang melindungi Cho Eun Bi, gadis dewasa itu berhasil berada paling depan dari barisan pengunjung wanita yang berhisteris. Gadis itu menatap tak percaya, pria berstatus suaminya menjadi pusat perhatian di sini, di toko ini dan di depan matanya sendiri.

Senyuman kecil terlihat di wajah Seohyun, gadis itu tidak tahu harus mengucapkan sebuah pujian atau bersikap cemburu karena pria itu memancarkan pesonanya pada semua wanita. Bukannya hanya dirinya saja yang berhak mendapatkan itu. Seo Joohyun kan istrinya. Apa yang tidak berhak dilihat orang lain, Seohyun lah yang paling berhak.

"Dia sedang menunggu siapa ya?" suara wanita di samping Seohyun terdengar di telinga gadis itu, membuat sedikit matanya melirik sumber suara. Dua orang wanita dengan setelan berkelas menatap kgum pria di depan sana.

"Menunggu istrinya mungkin." Suara lain menjawab.

"Menunggu istrinya? Ck, kasihan sekali, namja tampan seperti dia bagusnya ada di sebuah café dan sedang menikmati sorenya. Mungkin bisa memainkan gadget. Tidak disini, mengendong seorang bayi dan setia menunggu sang istri." Suara sebelumnya mencibir.

Seohyun tersenyum ragu.

"Bukannya ini malah membuktikan seperti apa pria itu ya." Suara temannya menjawab. Dari nada bicaranya, gadis ini selalu memandang sisi positif dari keadaan di sekitarnya. "ini membuktikan kalau pria itu lebih memilih menyayangi keluarga kecilnya dibanding kebutuhannya sendiri. Melihatnya aku benar-benar iri pada istrinya, dia pasti gadis beruntung karena dicintai pria itu."

"Kau terlalu banyak membaca roman picisan."

"Setidaknya aku tahu di dunia ini masih ada pria sehangat itu."

SeoKyuBiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora