Part 3

5.3K 323 17
                                    

BRAAKKKKKKKKKK....

Kim Taeyeon dan Hwang Tiffany serempak menatap pintu besar villa yang mereka tempati. Seorang namja berusia 40 tahunan muncul dengan raut wajah yang sulit dimengerti. Taeyeon bangun dari kursi yang di dudukinya. Berjalan ke arah namja itu perlahan.

"Waeyo Oppa? Ada apa?" tanyanya tenang.

Seo Jungsoo menatap dua wanita itu dengan emosi yang tertahan. Ia menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan-lahan. Matanya berubah lembut. Berbeda dengan tatapan sebelumnya. "Ini yang selalu aku khawatirkan sejak awal." Mulainya bicara.

Taeyeon melirik Tiffany. Bertanya isyarat dengan sahabatnya. Tiffany mengangkat bahu tidak mengerti. Ehh,, tunggu? Kenapa bertanya padanya? Disinikan yang istri dari namja itu Taeyeon Kim, lalu kenapa bertanya pada dirinya? Dikira ia istri kedua Seo Jungsoo apa?

"Sekarang kita kerumah putramu, Fanny ~ah." Putus Jungsoo. Memilih mendamaikan hatinya untuk mengetahui kebenarannya dibanding menjelaskan pada dua wanita yang tampaknya memang tidak tahu-menahu.

Jungsoo tetap bungkam meskipun Taeyeon atau Tiffany bertanya apa masalahnya. Namja itu berusaha focus membawa kemudinya. Bisa bahaya kalau kosentrasi yang dibangunya buyar semua. Paling untung luka ringan dan masuk rumah sakit dan ahh tidak-tidak. Ia tidak ingin berpikiran buruk tentang kemungkinan ketidakfokusan berkemudi.

"Dari sini kita menuju arah mana, Fanny ~ah." Hanya kalimat untuk bertanya arah yang keluar dari bibir Jungsoo. Selebihnya ia mengangguk dan diam jika ditanya hal lainnya.

Tiffany dan Taeyeon mengangkat bahu lelah. Mungkin nanti ia akan tahu sendiri setelah sampai ditempat tujuan.

Flashback

"Seohyun."

Jungsoo menggumam nama yang tertera dilayar ponselnya. Kenapa putrinya menghubunginya malam-malam begini? Namja itu memutuskan membiarkan Seohyun menghubunginya. Bisa gawat kalau Taeyeon tahu ia mengangkat telpon Seohyun. Masalah pentingnya adalah ia tidak akan mampu menolak semua permintaan Seohyun.

Lalu bagaimana rencana yang dibuat Taeyeon dan Tiffany itu. Hati kecilnya juga ingin bisa melihat seperti apa gadis kecilnya berpikiran dewasa dan melakukan semua hal dengan baik. Atau paling tidak, Seohyun bisa melakukan hal baik untuk kebaikan dirinya sendiri. Selebihnya, biarlah ia sebagai Ayah yang membantu menyempurnakan,

"Bagaimana jika ada hal penting?" gumam Jungsoo lagi.

Bagaimana jika putrinya kelaparan? Atau sedang ketakutan atau paling parahnya lagi dalam keadaan bahaya? Bagaimana ini? Jungsoo dilemma antara mengangkat atau mengabaikan panggilan telpon Joohyun.

"Demi Joohyun." Putus Jungsoo sambil menggerakan symbol hijau dilayar ponselnya.

"Seohyunie." Ucap Jungsoo pelan. Entah takut pada siapa? Nada suara terdengar amat pelan.

"AKU AKAN MELAPORKAN PADA EOMMA. CK. KAU BAHAYA KYUHYUN ~SSI."

Mata Jungsoo membulat. Apa yang baru saja diucapkan Seohyun? Kyuhyun? Namja yang diketahuinya adalah putra pertama dari Tiffany dan Siwon. Ia tahu, Kyuhyun lebih tua 3 tahun dari Seohyun. Jadi, pemikiran namja itu jelas dewasa dan banyak memiliki pengalaman. Ditambah dengan namja itu memiliki paras tampan dan mampu menembus ketatnya ujian masuk Seoul University. Tentu betapa mengagumkannyakan namja bertubuh tinggi darinya itu.

"Seohyun." nada suara Jungsoo dinaikan. Putrinya pasti bisa mendengarkan jika ponselnya ada disampingnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN DIATASKU, KYUHYUN ~SSI... YAK!! SINGKIRKAN TANGANMU DARI SANA."

SeoKyuBiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang