Part 15a

3K 168 5
                                    

SeoKyuBi

~ PaRT 15a~

Semua berubah tanpa terasa, tanpa dirasa.

Jika percaya akan ada keajaiaban maka Tuhan akan menyisipkan sebuah cerita manis di sebuah cerita sederhana. Kata orang, bukan sehebat apa hasil akhir, melainkan proses apa yang dijalani mereka sehingga bisa menghasilkan hasil yang biasa namun memiliki banyak makna di kehidupan.

Kata orang sukses, kegagalan adalah teman dan rekan seperjuangan. Mereka berada di puncak keberhasilan karena kegagalan dulu menjadi cambuk yang akan memukul mereka jika lengah atau akan mendorong mereka ke jurang jika santai. Kegagalan itu tersimpan dan tertanam di dalam diri mereka, menjadikan motivasi untuk maju agar tidak kembali jatuh di lubang yang sama,

Bagi mereka, perjuangan inilah yang dinamakan kehidupan. Pahit, manis, asam, kecut, adalah bumbu dan bukti bahwa mereka pernah berusaha.

***

Mata bulatnya mengerjap perlahan ke arah cermin di hadapannya, gadis berusia 6 tahunan itu sedang memperhatikan replica dirinya di dalam sana. Dengan pakaian seragam rapi, ia memutar-mutar tubuhnya, memeriksa apakah ada yang kurang dari penampilannya hari ini.

Hari ini, ia memakai kaos putih dengan hiasan dua garis merah melintang di sudut kirinya. Kemudian dipadu padankan dengan rok hitam mengembang. Gadis bermarga Cho itu bahkan sudah berdiri sejak 5 menit lalu untuk memastikan kesempurnaan seragamnya. Maklum saja, hari senin ini, ia dan teman sekolahnya akan ada kegiatan diluar belajar-mengajar, yaitu photo bersama untuk kelulusan sekolah. Sekaligus untuk photo promosi ke lingkungan masyarakat. Jadi, menurut gadis bernama Cho Eun Bi itu, semua harus sempurna. Sempurna dengan rambut coklat bergelombangnya hanya di ikat sedikit di ujungnya dengan ikatannya di bentuk pita. Senada dengan wajah Eun Bi yang putih merona.

"Eomma tidak tahu kalau gadis kecil Eomma sudah besar sekarang."

Hwang Tiffany menegur kecil, berdiri di sisi pintu kamar putri bungsunya. Sudah dua menit ia berdiri disana, memandangi Eun Bi yang sedang berada di dunianya sendiri. Anak jaman sekarang sudah dewasa tanpa perlu menunggu usianya beranjak.

Cho Eun Bi tetap berdiri memandang cermin di depannya, dengan sudut mata memandangi siluet tubuh sang Ibu. Ia menunjukan pesonanya dengan menggerakan tubuhnya ke kanan dan kiri lalu meminta pendapat sang ibu, "Bi cantik tidak Eomma?"

Tiffany mengacungkan dua jempol andalannya, "Tentu saja, putri Eomma ini sangat cantik."katanya jujur. "Eomma bahkan yakin Cho Eun Bi yang paling cantik."lanjutnya membanggakan sosok mungil yang menghampirinya.

"Benarkah Eomma?!"

"Tatap Eomma, apa Eomma berbohong?"

Mata bening kesukaan Eun Bi terlalu bening untuk ditutupi kebohongan kecil. Dan Eun Bi sangat tahu bahwa Ibunya adalah wanita paling jujur yang selalu membanggakan anak-anaknya. "Terimakasih ya Eomma." Balasnya hangat.

"Khaja, Appa sudah menunggu princess Bi."

"Ne Eomma, Khaja."

Tiffany menarik pelan tangan mungil putrinya. Lihatlah, apa yang dilakukan gadis kecil itu, matanya mengerling manis ke arah tubuhnya di dalam sana. Seakan menunjukan, penampilannya sempurna dan hadiah itu untuk dirinya di dalam sana. Aneh. Tapi begitulah gadis kecil yang sedang beranjak dewasa.

Sesampainya di ruang makan, suasana seperti biasa menyambut gadis kecil itu. Seluruh keluarganya sudah ada dan menikmati sarapan mereka. Di sudut kanan ada Ayahnya yang akan menatapnya dengan senyuman kecil dan mengisyaratkan dirinya untuk sarapan dan duduk di sampingnya. Lalu setelah satu bangku kosong yang tanpa tulisan adalah miliknya, ada kakak laki-lakinya yang sedang sibuk menghidangkan sarapan di piring kakak iparnya, seorang gadis yang masih berusia belasan namun memiliki tubuh gendut dengan perut buncit ke depan.

SeoKyuBiWhere stories live. Discover now