S1. 4

79.9K 8.2K 1.8K
                                    

Makasih banyak ya manteman yang udah doain ayahku. Terharu banget banyak yang peduli 😭😭

Hadiahnya nih aku up sekarang 😄


Setelah menemani Jaemin sarapan, Jeno kembali ke fakultasnya untuk masuk kelas. Ia kembali dibuat risih dengan tatapan semua mahasiswa disana.

"Hei! Kau Lee Jeno 'kan?" tanya seorang pria yang kalau tidak salah teman satu komplotannya Yukhei, Nakamoto Yuta. Jeno diam sejenak menetralkan rasa terkejutnya lalu menjawab pertanyaan itu seperti seorang Lee Jeno biasanya.

"I-Iya. Ada apa ya?"

"What the..! Kau serius? Lee Jeno yang culun itu?" Jeno mendengus sambil mencebikkan bibirnya saat mendengar ucapan yang memalukan itu. Sekarang, tempat Jeno berdiri ramai bukan main.

"Apa? Lee Jeno?"

"Mana mungkin? Apa dia operasi?"

"Gila! Aku tidak percaya!"

"Sial dia tampan sekali."

Dan masih banyak gumaman atau bahkan pekikkan yang di lontarkan setelah melihat wajah Jeno. Mereka semua hampir tak percaya dengan perubahan Jeno yang sangat drastis.

"Um.. sa-saya permisi dulu." ucapnya gemetaran lalu menerobos kerubunan orang itu. Telinganya benar-benar merah antara malu dan kecewa. Dia berpikir setelah berubah akan banyak yang menerimanya, ternyata justru banyak yang tidak mempercayainya dan menuduh Jeno melakukan operasi plastik.

'Sudah sejak awal aku merasa semua hal yang terlihat baik pada orang lain tidak pernah terlihat baik untukku.' pikir Jeno setelah ia sampai di bilik toilet. Karena jika ia datang ke kelas saat ini, suasananya akan tak jauh berbeda.

Akhirnya Jeno melepas lensa kontaknya dan memilih untuk memakai kacamata lagi. Ia juga menurunkan poninya yang sempat ia tata seperti yang di lakukan paman barbershop itu.

"Lee Jeno tetaplah Lee Jeno. Kau tetaplah pria yang culun!" ucap Jeno setelah ia menatap cermin di wastafel. Walaupun kembali menggunakan kacamata, tetap saja Jeno nampak berbeda dan jauh lebih segar karena pakaian dan potongan rambut baru itu.

"Wuahh!! Lihat itu! Ternyata ucapan anak-anak tentang Jeno benar-benar nyata." ucapan itu terdengar lagi di telinganya saat masuk kelas. Jeno jalan menunduk lalu duduk di kursinya.

"Lusa lalu di hampiri Na Jaemin dan sekarang kau sudah berdandan layaknya bunga kampus. Apa saja yang sudah Jaemin lakukan padamu, bro?" tiga orang teman sekelasnya menghampiri. Merekalah yang paling senang mengejek Jeno saat di kelas. Lee Haechan, Zhong Chenle dan Liu Yangyang.

"Apa kau sudah menjebolnya?" Jeno langsung menatap tajam ke arah Haechan.

"Tolong jaga ucapanmu." Haechan cukup terkejut saat Jeno kali ini membalas ejekannya.

"Wow! Wow! Aku tidak tau bergaul dengan Na Jaemin bisa membuatmu seberani ini. Wah gila!" ucap anak itu lagi. Jeno tidak masalah jika dirinya yang di kucilkan tapi dia tidak terima jika Jaemin yang menjadi objek ejekan temannya saat ini.

Percakapan mereka tak berlangsung lama karena dosen sudah datang dan memulai pelajaran. Jeno hanya bisa menghela nafas berkali-kali untuk menyabarkan diri.


-----


Jam istirahat, Jaemin seperti biasa makan di kantin bersama Renjun. Dengan senyum angkuhnya, Jaemin mengatakan jika Jeno akan segera datang.

Hot Nerdy! √NominOù les histoires vivent. Découvrez maintenant