S2. 13

45.8K 5.1K 1.8K
                                    

Maaf menunggu lama :)


(~~~~~~HOT NERDY~~~~~~)
-CheonsAegi-


Besok adalah waktunya untuk Jaemin bicara di depan banyak media. Malam ini Mingyu menemani Jaemin dan memberikan saran-saran yang mungkin bisa ia ucapkan saat waktunya tiba.

"Jangan terlalu membebankan dirimu, kau hanya perlu bilang jika berita itu tidak benar. Lagi pula Jeno tidak masalah tentang hal ini, bukan?" ucap Mingyu yang menghampiri Jaemin di beranda kamarnya.

"Yaa.. memang. Tapi tetap saja rasanya agak sulit."

"Jadi apa yang akan kau ucapkan? Hati-hatilah dengan keputusanmu, kau masih ada di dalam tanda tangan kontrak. Agensi bisa menuntutmu jika sampai salah bicara."

"Hahh.. entahlah. Biarkan aku memikirkannya. Kau tidak perlu khawatir, aku bisa mengatasinya." Mingyu menghela nafas lalu mengangguk.

"Baiklah, aku akan menginap di sini. Besok kita pergi bersama ke lokasi. Jika butuh apa-apa jangan ragu untuk bicara padaku." lalu Mingyu keluar setelah mendapat anggukan dari Jaemin.

Hal yang membuat Jaemin ragu adalah dia tidak ingin terus menghindar dengan perasaannya. Pada akhirnya Jaemin akan ketahuan memiliki hubungan dengan Jeno walaupun mereka tutupi sepintar apapun. Jika bukan sekarang, mau kapan lagi ia memberitahu kepada media? Saat ini juga kesempatan bagus untuk bisa melepas ikatannya dengan Hyunjin. Tapi tetap saja, hal ini cukup beresiko mengingat perusahaan keluarganya masih bergantung dengan keluarga Hwang.

Masih dalam kondisi dilema, Hyunjin justru mendatangi Jaemin kemarin. Padahal pria itu udah meminta agar Hyunjin tidak menghubungi atau mendatanginya sebelum hari konferensi pers tiba. Hyunjin terus menekan Jaemin agar pria itu mengatakan kepada media jika dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Jeno. Bahkan gilanya Hyunjin meminta Jaemin bicara jika ia akan segera menikah dengannya. Tentu saja Jaemin menolak permintaan itu mentah-mentah.

Di beranda apartemennya Jaemin menatap lurus ke depan sambil menyesap minuman menyengat itu. Matanya terlihat kosong dan sedikit agak mabuk. Beberapa menit kemudian masuk sebuah pesan dari pria yang amat ia cintai. Siapa lagi jika bukan Lee Jeno. Namun sebelum ia membukanya, masuk kembali pesan lain yang langsung membuat Jaemin melebarkan mata.


----------


Hari digelarnya konferensi pers pun tiba. Jaemin sudah siap dan hanya tinggal keluar untuk berhadapan langsung dengan media. Melihat puluhan manusia dengan membawa kamera sebesar itu membuat nyali Jaemin sedikit terguncang. Mingyu datang menyampaikan jika 5 menit lagi acara akan segera mulai namun Jaemin justru memeluknya dengan jantung yang berdegup sangat cepat.

"Aku takut."

Moment seperti ini terasa seperti tidak asing. Dia seperti pernah mengalaminya dulu saat masih kecil. Banyak orang, jepretan kamera dan penuh dengan suara.


*Flashback*

Sambil memeluk sebuah boneka kelinci, seorang anak laki-laki terus menatapi banyak orang yang berlalu lalang. Tatapannya memancarkan rasa bingung dan juga ketakutan.

"Mama, kenapa kita di sini?" tanya anak itu kepada ibunya yang baru saja datang ke gedung pengadilan. Wajah wanita itu terlihat mengiba menatap putra semata wayangnya.

Hot Nerdy! √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang