S2. 1

74.7K 7K 1.2K
                                    

Yang ditunggu-tunggu akhirnya munculll~~
Jangan lupa vote komen okeyy??

ENJOY~!



#Normal POV

Kreattt~~

Suara pintu berbunyi dan muncul-lah seorang anak dengan hidung yang memerah sambil sesekali terbatuk. Ibunya tersenyum lalu sedikit membungkuk untuk menyapa seorang dokter di dalam ruangan tersebut.

"Doktellll~~ uhuk uhuk!"

"Aigooo~ Batuk lagi, hm?" ucap dokter tersebut sambil menghampiri anak itu dan berjongkok untuk menyamakan tinggi mereka.

"Aku benar-benar tidak tau lagi bagaimana melarangnya untuk makan coklat dan es krim. Ahh~ aku merasa buruk." keluh wanita yang menjadi ibu dari anak itu. Dokter dengan senyum rupawan itu pun menatap anak lelaki yang kini menatapnya dengan polos.

"Hei jagoan, kenapa kau mengingkari janji kita? Seorang jagoan tidak boleh ingkar janji." ucapnya dengan nada yang dibuat-buat.

"Ung~ maafkan Logan doktel. Logan cidak bisa menahannya." dokter itu terkekeh pelan melihat wajah menyesal sang anak.

"Baiklah baiklah. Ayo naik ke sana." anak itu pun naik ke atas bankar putih dengan selimut bercorak khas anak-anak.

"Buka mulutmu. Aaaa~~" titah dokter itu yang langsung di turuti si anak.

"Ouhh~~ lihat layar itu. Kau lihat goa yang merah itu?" Logan menangguk masih dengan mulutnya yang menganga lebar. Sedangkan sang dokter mengarahkan senter kecil sekaligus kamera yang tersambung di layar kepada mulut Logan.

"Lihatlah goa menyeramkan yang sudah kau buat. Bukankah itu menakutkan?" lalu menutup kembali mulut anak itu. Logan mengangguk dengan polosnya.

"Itu cangat gelap dan melah."

"Ya tentu saja. Itu karena ada monster besar yang jahat masuk ke dalam goa itu."

"Eoh? Monstel?"

"Iya, dan monster itu menggigit goa itu sampai memerah. Kau tau kenapa hidungmu juga merah?" anak itu menggeleng. "Itu karena monster itu sudah berjalan jauh sampai hidungmu. Setiap malam monster itu menggigit hidungmu sampai merah dan sakit."

"Uhungg~ doktel Logan takuttt~~ Doktel bisa menghilangkan monstel itu tidak? Nanti kalau tidak hilang, monstelnya akan telus gigit-gigit badan Logan uhuhuu takuttt~~"

"Oho! Tentu saja bisa! Oiya, tapi dokter tidak bisa bekerja sendiri. Logan mau bekerja sama dengan dokter?"

"Mau mau!!"

"Logan tau? Monster itu akan hidup jika terus diberi makan es krim, permen, coklat, chiki dan gula-gula. Tapi monster itu akan mati jika dia tidak makan semua itu. Tugas Logan adalah jangan berikan monster itu makanan seperti yang dokter sebutkan tadi agar dia kelaparan dan mati. Bisakan?"

"Oh? Belalti (berarti) Logan cidak boleh makan es klim lagi?"

"Eih! Logan boleh makan es krim. Tapi karena monster itu ada di dalam tubuh Logan jadi Logan harus berhenti makan dulu. Okay?"

"Ohh begicu.. oche doktelll~"

Dokter itu berjalan menuju mejanya dan menulis beberapa obat untuk ditebus ibu dari anak itu.

"Supaya monsternya cepat pergi, Logan harus minum ini ya."

"Cilup (sirup) pahit lagi? Tidak mau doktell~ Lacanya pahit cekalii~"

Hot Nerdy! √NominWhere stories live. Discover now