S2. 8

62.7K 5.4K 3K
                                    

Horraayyy~! 3K Followers!! Ini hadiahnya yaaaa^^
(gada GA karna duit saya di palak jeno u.u)

Sebelumnya makasih banyak yang udah follow akun ini. LUV LUV!!

BTW yang liat notif ini pas siang, jangan di buka!! Isinya joro sumpah! Daripada kalian batal puasa. Pokoknya kalo masih nekat buka, bukan salah ane yeeee!


--ENJOY--


#Normal POV

Suara decitan ranjang terdengar serta desahan-desahan dua insan yang saling bercumbu. Si submisif yang tak lain adalah Jaemin terus memekik nikmat kala sesuatu terus menghantam prostatnya.

"Su-dahh nghh cukuphh~" sambil meremas bantal yang ia tiduri. Pria Hwang dengan nafas yang memburu tersenyum remeh dengan permintaan Jaemin.

"Cukup kau bilang? Tapi kenapa terus melebarkan kakimu seakan memintaku untuk masuk lebih dalam, hm?"

"Tid-ahh! Itu sangat da-lam aahh~" ucapnya sambil menggelengkan kepala dan berusaha mendorong pinggang Hyunjin.

Di tengah kegiatan mereka, suara ponsel Jaemin berdering membuat Hyunjin mendelik. Awalnya ingin ia abaikan, namun pada panggilan kedua pria itu kesal dan segera mengambilnya dari nakas.

"Oho! Kau ingin tau siapa yang menghubungimu sekarang?" ucap Hyunjin dengan seringaian.

"Siapa?" tanya Jaemin pelan sambil menetralkan nafasnya karena Hyunjin menghentikan sebentar kegiatan mereka.

"Dokter Lee."

"A-Apa?"

"Sepertinya menarik kalau kau mengangkatnya ketika kita saling berbagi tubuh seperti ini."

"Tidak Hyunjin! Kau jangan macam-macam. Jangan melibatkan Jeno dalam hubungan ini."

"Kenapa? Bukankah dia juga menginginkanmu? Kalau begitu, aku dengan senang hati mengajaknya bersaing." lalu dengan cepat ia menggeser layar lalu memberikannya pada Jaemin. Pria cantik itu menatap Hyunjin dengan tatapan tak percaya.

'Halo Jae--'

"Ha-ahhhh~ Hyunjin berhenti-- mphh~!" Sebelum Jaemin berbicara sialnya Hyunjin kembali menghantam prostatnya dengan lebih keras hingga tak dapat mengontrol desahannya. Ia baru menutup mulutnya setelah desahan pertama lolos begitu saja.

'Jaemin?'

Lagi-lagi Jaemin tidak sanggup untuk menahan desahannya. Beberapa kali desahan halusnya lolos yang mungkin dapat Jeno dengar dengan jelas. Di sebrang, Jeno sudah nampak begitu marah. Namun tiba-tiba otaknya mendapat ide liar dan gila. Bibirnya terangkat membuat sebuah seringaian.

'Jaemin, kau baik-baik saja?' tanya Jeno lagi. Wajah pria Lee itu terlihat nakal dengan menggigit bibirnya. Idenya sedikit membuatnya senang kali ini.

"U-Um iya hh~ Je-no maafkan aku-- Anghhh! Aku matikan dulu."

'Tidak! Jangan di matikan.' balas Jeno sambil berjalan menuju kasurnya untuk duduk.

"Aku sedang tidak-- ahh~ tidak bisa bicara."

'Ya, saya tau. Dari sini saya bisa mendengar suara lubangmu yang di tusuk dengan kasar.'

Jaemin dengan susah payah menahan desahan hingga air mata keluar dari matanya. Tenggorokannya pun terasa panas akibat menekan suara yang ingin ia keluarkan.

Hot Nerdy! √NominWhere stories live. Discover now