4

48.3K 3.1K 23
                                    

                           🍁🍁🍁

Kini Salsa,Raka dkk sedang berada dicafe milik Raka mereka semua berniat untuk bolos hari ini(orang pintar mah bebas).

"kok tumben kalian gak ribut?" tanya Devan.

"iya nih jadi sepi kalau kalian gak ribut" ucap Felysia karna perkumpulan mereka kali ini sungguh membosankan.

"ribut salah damai juga salah, mau kalian apaan?" ucap Salsa kesal.

"aelah gak usah dipikirin mending kita mesen banyak makanan mumpung gratis yakan ka" Tanya Galen, Raka hanya melirik sebentar dan mengangguk meng-iyakan.

Mereka semua menyantap makanan yang tadi mereka pesan semua sibuk dengan urusan masing-masing tak terkecuali Salsa dan Raka yang masih sibuk chatingan.

Raka: Kok tumben diem?

Salsa: Emang kenapa masalah buat lo?

Raka: Gue nanya baik-baik-_-

Salsa: Gue jawab baik-baik:)

Raka: Nyesel gue ngechat lo-_-

Salsa: Yaudah ngga usah ngechat😒

Raka: Yaudah gue ngga akan ngechat lo lagi-_-

Salsa: Yaudah kenapa masih ngechat😈

Raka: Yaudah ngga usah di read.

Salsa: Yaudah ngga akan gue read


Raka: yaudah😝

Salsa: yaudah😈

Pesan terakhir dari Salsa hanya diread oleh Raka membuat Salsa geram dan melempar botol minuman kearah Raka sontak saja membuat semua temannya menatap dengan heran.

"Gila! Raka gak salah apa-apa malah dilempar pakek botol" ucap Galen sambil meminum lemon tea.

"minuman gue juga jadi sasaran tuh" ucap Clarissa.

"liat sendirikan siapa yang saraf, orang lagi diem malah dilempar" jawab Raka dengan santai.

"bela aja terus" ucap Salsa sudah terlanjur kesal.

"kan Raka emang bener sa" ucap Felysia.

Salsa tak menghiraukan ucapan sahabatnya itu ia langsung mengambil handphone untuk menge-chat Raka kembali.

Salsa: Mau lo apaan!!

Raka: Banyak!!

Salsa: Kenapa chat gue diread aja?!!

Raka: Terserah gue dong!!

Salsa: Harusnya tadi gue yang nge-read.

Raka: Yaudah sekarang aja nge-readnya-_-

Salsa: Udah ngga mood.

Raka: Aneh banget lo curut😈

Salsa: Diem lo tengil😒

Raka: Kembang goyang!!

Salsa: Bubur basi!!

Raka: Bubur goyang!!

Salsa: Kembang basi!!

Lagi-lagi chat Salsa hanya diread oleh Raka mungkin Raka memang sengaja memancing amarah Salsa, Salsa terus menatap tajam Raka.

"kenapa lo natap gue kek gitu" tanya Raka dengan wajah polosnya.

"wajah tanpa dosa lo" ucap Salsa dengan kesal.

"kita mah apa atuh gak tau apa-apa, tiba-tiba berantem aja" ucap Devan dengan dramatis.

"sok drama lo" kekeh Clarissa.

---

"sayang! ada Raka tuh dibawah" panggil Kartika dari arah luar kamar Salsa.

Salsa membuka pintu kamarnya "ngapain Raka kesini ma?"

"dia mau ngajak kamu buat fitting baju pengantin"

"ya udah deh Salsa siap-siap dulu, abis itu baru ketemu Raka" jawab Salsa malas.

"oke sayang" ucap Kartika.

Raka kini sedang berbincang-bincang dengan Galen "Ciee ya mau nikah sama adek gue" ucap Galen terkekeh.

"lo bisa diem gak len, kesel gue dari tadi bahas pernikahan mulu" ucap Raka dengan nada ketus.

"aelah sensi banget lo, bentar lagi gue jadi abang ipar lo, jadi baik-baik sama gue" ucap Galen menepuk pundak Raka.

Raka menyingkirkan tangan galen di bahunya "jadi abang ipar aja bangga"

"harus..." belum sempat Galen menyelesaikan ucapannya, Salsa terlebih dahulu memotong pembicaraan kakaknya itu.

"kuy ngil kita pergi"

"kita pergi ya bang" ucap Salsa kepada Galen.

"ayo rut ntar kesorean" ucap Raka sambil menarik tangan Salsa.

Sampainya ditoko butik milik maminya Raka, Salsa dan Raka sedang sibuk memilih baju pengantin yang cocok untuk mereka.

"ini aja"ucap Salsa dan Raka bersamaan.

"aduh kalian kompak banget milihnya, ya udah fix baju yang ini" ucap Maria.

"mami aja yang urus ya, Raka mau pulang dulu sama Salsa" ucap Raka karna sudah lelah melihat semua pakaian pengantin ini.

"hati-hati dijalan mas bro" ucap Maria(mama jaman now).

Suasana dimobil Raka hening tak ada yang angkat bicara sejak pulang dari butik tadi.

"kenapa lo nerima perjodohan ini?" akhirnya Salsa yang membuka pembicaraan.

"gue pengen jadiin lo pembantu gue, kan istri bisa di suruh-suruh" ucap  Raka dengan santai.

Salsa mencubit perut Raka "enak aja, gue aduin kalau sampe lo beneran ngelakuin itu" ucap Salsa dengan nada ketus.

"santai aja kali gue gak akan ngelakuin itu, tapi kalau lo mau boleh juga" kekeh Raka sontak saja mendapat tatapan tajam dari Salsa.

"gue cuman gak mau ngecewain mami sama papi gue, mereka kayaknya berharap banget sama gue" ucap Raka.

"alasan lo nerima perjodohan ini apa?" tanya Raka

"kalau ngga ada hutang budi antara papi lo sama papa gue, gak akan gue terima perjodohan ini plus gue gak mau ngecewain ortu gue" jawab Salsa penuh kejujuran.

Tak terasa kini mereka sudah sampai didepan rumah Salsa "kok kita bisa akur sih? au ah gue mau pulang" ucap Salsa yang langsung keluar dari mobil Raka.

"lah iya ya! kok gue baru sadar" ucap Raka kepada dirinya sendiri.



***
Jejak

Salsaka [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang