32

27.2K 1.5K 98
                                    

"Masalah tak dapat di selesaikan dengan emosi! gunakan otak yang dingin, itu sudah cukup menunjukkan kalau kau sudah dewasa"

-Swd

🍁🍁🍁

"Rut! gue duluan ya" teriak Raka kemudian berlari tergesa-gesa menuju mobil.

'kenapa tuh anak?' batin Salsa.

Raka melajukan mobilnya menuju perkarangan rumah mewah, sebenarnya siapa yang ingin Raka jemput? kenapa ia tergesa-gesa? Sepenting itukah? Seharusnya kan Raka menuju sekolah kenapa jadi ke pekarangan rumah seseorang dan siapa seseorang ini?.

"hai sayang" sapa seorang perempuan yang masuk kedalam mobil Raka.

"hai" ucap Raka tersenyum.

"gue kangen sama lo, lo kangen gak?" tanya perempuan itu sambil memasang Seatbelt.

"pasti dong, lo sih betah banget di amrik" kekeh Raka.

"aelah kalau bukan karna pertukaran pelajar udah lama kali gue balik" sewot perempuan itu.

Flashback on...

"halo sayang" ucap perempuan itu di sebrang telpon dengan nada bahagia.

"halo ini siapa ya?"

"masak lo gak kenal gue sih! Gue jauh-jauh loh dari Amrik cuma buat lo"

"lo.."

"pokoknya sebagai permohonan maaf besok lo jemput gue ke sekolah"

"serius? Lo udah balik?" tanya Raka tak percaya.

"ya iyalah, urusan gue udah selesai di amrik jadi gue balik lagi ke indo"

"oke besok gue jemput lo" ucap Raka dengan nada bersemangat.

"awas kalau telat, dah sayang"

"dah"

Tut tut tut

Ada apa dengan Raka? Ia merasa bersemangat ingin bertemu sosok yang selama ini ia rindukan, Raka merasa tak sabar menunggu besok bolehkah Raka menjemputnya sekarang saja untuk ke sekolah? Ah itu ide yang buruk sekarang kan sudah jam 10 malam.

Flashback off

Setelah agak lama berbincang akhirnya mereka berdua sampai di sekolah, Raka memarkirkan mobil-nya dengan hati-hati setelah itu keluar dan membukakan pintu mobil untuk perempuan itu, banyak tatapan memuja dan sinis kepada mereka.

"bidadari gue ternyata udah pulang"

"yang satu tambah cantik, yang satu tambah ganteng"

"Raka gimana sih pengennya sama dia, Zeline atau Salsa?"

"suka-suka cowok ganteng!"

Mereka berdua tak memperdulikan ucapan semua orang, Raka merangkul perempuan tersebut seolah berkata bahwa gadis itu milik-nya catat gadis itu miliknya, ayolah jangan sampai Salsa melihat adegan ini tak pernah terbayang kan gimana hancurnya Salsa.

Mereka berdua memasuki kelas dengan langkah santai, Ya Raka yang meminta agar perempuan itu sekelas dengan-nya. Suasana kelas yang semula ramai mendadak hening melihat pemandangan yang ada di depan mereka, termasuk Salsa ia terkejut dengan hadir-nya perempuan itu dan lebih terkejut lagi Raka dengan santai-nya berjalan menuju bangku yang akan di tempati perempuan itu dengan merangkul-nya.

Salsaka [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt