10

40.3K 2.4K 87
                                    

"entah sampai kapan kita seperti ini? yang jelas aku menyukai-nya:)"

-Salsa Aurellia

🍁🍁🍁

S

alsa sudah siap untuk pergi kesekolah bahkan ia sudah menjalankan rencana-nya kini ia menuju kekamar untuk berpamitan kepada Raka.

"tengil gue pamit ya, sarapan udah gue siapin dimeja" pamit Salsa yang baru masuk kekamar.

Raka masih fokus memasang dasi abu-abunya dan melihat Salsa dari kaca.

"tumben banget lo sarapan duluan"

"serah gue lah" sewot Salsa.

"ya udah" ucap Raka, menjulurkan tangannya untuk menyuruh Salsa menyalami-nya.

"kenapa tangan lo?"

"masak gak paham, sebelum pergi tuh harus salim dulu sama suami" jelas Raka.

"satu kata untuk lo 'ogahh' " ucap Salsa dan langsung berlari meninggalkan Raka.

"dasar curut!!" teriak Raka.

Raka pun turun menuju meja makan ternyata benar Salsa sudah menyiapkan sarapan disana, setelah selesai sarapan Raka bergegas untuk pergi kesekolah karna waktu menunjukan jam 06:20 pertanda bahwa 10 menit lagi ia akan telat.

Saat sampai di garasi Raka dibuat terkejut karna ban mobilnya hilang bukan hanya satu tapi ini keempatnya sepertinya Raka sudah tau siapa pelakunya akhirnya ia memutuskan untuk memesan taksi online.

"pak! cepetan bawa mobilnya ntar saya telat" teriak Raka.

"sabar dong" ucap Bapak itu.

"aduhh ini udah jam berapa pak, bisa terlambat saya!" teriak Raka frustasi.

"udah saya bilang sabar, dari tadi gak bisa diem" sewot Bapak itu.

"lah kok jadi bapak yang ngegas?" tanya Raka heran.

"maaf nak bapak kebawa emosi" kekeh Bapak itu.

Raka tak menghiraukan ucapan Bapak itu sampai akhirnya ia sampai didepan gerbang sekolah yang sudah ditutup.

Saat selesai membayar taksi Raka mendekat kearah satpam, mungkin kalian berpikir Raka akan memohon untuk dibukakan gerbang tapi nyatanya tidak.

"pak buka-in" suruh Raka.

"maaf nak tapi kamu udah telat"

"ohh oke..kalau gitu bapak saya laporkan sama papi saya"

Sontak saja satpam itu membukakan gerbang untuk Raka, mungkin sekali menggunakan kekuasaan untuk menyuruh orang itu tidak apa-apa.

Saat melewati koridor sekolah ternyata masih banyak siswa-siswi yang belum masuk kedalam kelas.

"raka kok gak bawa mobil sih?"

"aduh gantengnya"

"setiap hari tambah keren"

"seandainya gue ganteng kek gitu gue bakal jadiin Salsa pacar gue"

"ngayal lo"

Raka tak menghiraukan perkataan fans-nya, Saat memasuki kelas ternyata tak ada guru sama sekali dan fakta baru yang Raka dapat bahwa hari ini guru sedang melakukan rapat.

Raka menuju meja yang sudah berkumpul para sahabatnya kecuali Salsa (Salsa kan musuh).

"wah baru dateng nih anak, tumben lo kesiangan?" tanya Galen.

"mobil gue dibengkel mangkanya gue kesiangan" ucap Raka sambil menatap Salsa yang kini tersenyum penuh arti.

---

Mereka semua sekarang berada dikantin karna bosan jika berada didalam kelas terus menerus.

"Len! tau gak semalem gue berhasil buat seorang cewek yang gak pernah nangis jadi nangis" sindir Raka kepada Salsa.

Galen tau siapa yang sedang Raka bicarakan saat ini ia pun mengikuti permainan Raka.

"beneran? Gue bangga temenan sama lo" ucap Galen santai yang dihadiahi tatapan tajam dari Salsa.

"tau gak karna apa"

"karna apa?" tanya Clarissa.

"karna nonton horor" ucap Raka tertawa dengan jawabannya sendiri diikuti oleh sahabatnya.

"wah! penakut banget itu cewek, emang siapa sih?" ucap Devan yang masih tertawa mendengar cerita Raka.

'itu gue woy itu gue' teriak Salsa dalam hati.

"identitas korban harus disembunyikan" ucap Raka santai.

"terus gara-gara nonton horor dia nangis ka, Payah banget!" ucap Galen santai.

'dasar abang laknat' batin Salsa.

"mungkin cewek itu emang takut kalau menyangkut horor mangkanya dia kayak gitu" bela Salsa seolah membicarakan orang lain padahal itu adalah dirinya.

"tapikan gak sampe nangis juga rut" jelas Raka sengaja mengejek Salsa.

"satu kata untuk cewek itu kuy" ajak
Clarissa.

Semua melirik kearah Clarissa dan langsung mengucapkan satu kata yang pas untuk cewek yang ada dicerita tersebut.

"parah" ucap Devan dan Felysia duluan.

"cemen" ucap Clarissa menyusul.

"payah" ucap g2alen dan Raka bersamaan sambil melirik salsa.

'bangsat lo semua' umpat Salsa dalam hati.

selanjutnya mereka hanya tertawa dengan perkataan mereka barusan entah seperti apa ekspresi Salsa sekarang karna tak dapat dijelaskan.

"eeh gue juga ada cerita lo, mau tau gak?"

Semua berhenti tertawa dan menatap heran kearah Salsa, semuanya pun menggangguk kan kepala.

"kemarin itu ada cowok yang ngerjain gue, ya kalian tau kan kalau gue gak suka dikerjain" ucap Salsa santai.

"terus?" tanya Clarissa.

"terus gue bales ngerjain dia pagi-pagi banget gue hilang-in seluruh ban mobilnya"

Galen paham sekarang Salsa sedang membicarakan Raka.

"wah parah lo sa, terus lo apa-in ban mobilnya?"tanya devan.

"gue jual" jawab Salsa santai.

Raka terbatuk saat mendengar ucapan Salsa pasalnya itu adalah ban mobil miliknya.

"wah adek gue mandiri ya udah belajar berdagang dari SMA" kali ini Galen memihak kepada Salsa.

"gak kebayang gue gimana ekspresi cowok itu, saat liat mobilnya yang udah gak ada ban" kekeh Clarissa.

"emang siapa sih?" tanya Galen pura-pura tak tau.

"identitas korban harus disembunyikan" ucap Salsa santai saat menirukan nada suara Raka tadi.

Kali ini Raka lah yang hanya diam melihat para sahabatnya tertawa.

"gila! uangnya lo kemanain woy" tanya Felysia sambil terkekeh.

"aman nih ada dikantong" ucap Salsa dengan santai.

"wah lo gak kesian sama pemilik mobilnya? parah lo rut" ucap Raka mencoba mengontrol emosinya.

"gak tuh" jawab Salsa.

'parah nih anak' batin Raka.

"gue yang traktir kalian hari ini, pakek uang hasil jual ban" ucap Salsa menekankan setiap kata yang ia ucapkan.

'itu ban mobil gue woy seharusnya itu uang gue' umpat Raka dalam hati.





***
Vomment








Salsaka [End]Where stories live. Discover now