23

30.2K 1.7K 32
                                    

"sejati-nya kita sendiri masih
belum paham dengan perasaan
kita, lalu kenapa kita seolah-olah
mengetahui isi hati orang lain?"

-Salsa Aurellia

🍁🍁🍁

Salsa menghentikan mobilnya di depan cafe, hari ini ia memiliki janji dengan para sahabatnya hanya berkumpul tanpa tujuan tertentu.

"lama lo Sa!" ucap Felysia.

"macet" kesal Salsa.

Tak lama dari itu pesanan yang dipesan oleh Clarissa datang "gila lo banyak banget mesennya" ucap Salsa.

"laper gue" kekeh Clarissa.

Mereka menyantap makanan yang dipesan Clarissa dengan nikmat, sesosok laki-laki yang dari tadi mengawasi mereka bertiga mendekat kearah mereka dan tiba-tiba duduk disebelah Salsa, lebih tepatnya dikursi yang kosong.

"al! dari mana?" tanya Salsa yang kaget karna kedatangan Alvaro yang tiba-tiba.

"gak dari mana-mana sih, emang mau kesini aja eeh kebetulan ada kalian ya udah aku kesini" ucap Alvaro tersenyum.

"ohh gitu" Salsa membalas senyum Alvaro.

"Sa! gimana kalau kita berdua jalan, Kamu mau gak?" tanya Alvaro.

"ayo-ayo aja sih" Salsa tersenyum kearah Alvaro.

"Ekhem! Sa kita pulang ya, udah mau sore nih" ucap Clarissa.

"iya nih, bunda gue juga udah nelponin gue terus" ucap Felysia.

"alah biasanya pulang malem lo pada" kekeh Salsa.

Clarissa dan Felysia menatap Salsa tajam setajam pisau dapur "kita duluan ya al" ucap mereka bersamaan.

"iya hati-hati" ucap Alvaro dengan senyuman.

Setelah selesai menyantap makanan yang sebelumnya tertunda tadi akhirnya Alvaro mengajak Salsa untuk pergi ketaman dengan mobil masing-masing, entah kenapa Alvaro sangat suka mengajak Salsa ketaman tapi yang jelas Salsa juga menyukainya.

"Sa! kamu inget aku pernah minta balikan, apa jawabannya?" tanya Alvaro.

"Ekhem! Al nanti aja gue jawab ya, kalau sekarang gue masih bingung sama perasaan gue" jujur Salsa.

"ohh! iya gakpapa sa, aku tunggu ya jawabannya" ucap Alvaro tersenyum.

Salsa membalas senyum kepada Alvaro, didalam hatinya ia bingung ingin menjawab apa nantinya. apa mungkin ia meminta izin kepada Raka untuk balikan sama Alvaro? Apakah itu bisa disebut selingkuh? tapi kalau udah minta izin namanya apa?.

"al! gue pulang duluan ya udah sore nih" ucap Salsa.

"ya udah aku antar" ucap Alvaro, tak terdengar kalimat pertanyaan tapi sebuah pernyataan.

"hm! gak usahlah lagian gue bawa mobil" ucap Salsa.

"gak terima penolakan" Alvaro tersenyum kemudian menarik tangan Salsa.

"lo sama kayak yang dulu ya, masih sama pemaksanya" ucap Salsa terkekeh.

"tapi kamu suka kan?" ucap Alvaro.

Salsa hanya tersenyum tanpa membalas ucapan Alvaro, takutnya ia akan menjawab dengan salah atas pertanyaan Alvaro itu. Kini Salsa sudah sampai di rumahnya keluar mobil dengan perasaan tak dapat di artikan saat menoleh kebelakang ternyata benar Alvaro mengantarnya buru-buru Salsa mendekat.

"al makasih ya" ucap Salsa tersenyum tulus dan dibalas anggukkan oleh Alvaro kemudian pergi.

Saat memasukki rumah tak ada perasaan senang ataupun sedih dihati Salsa setelah bertemu dengan Alvaro, Aneh! padahal Salsa sangat merindukan sikap Alvaro tadi tapi kenapa Salsa tak merasa senang? Aneh aneh banget.

Salsa membuka pintu kamar, dilihatnya apakah ada Raka ternyata Raka sedang tertidur pulas mungkin kecapekan karna kerja. Salsa buru-buru menaruh tasnya kemudian menuju kamar mandi karna ingin membersihkan diri. Setelah selesai dengan ritual mandinya, Salsa membangunkan Raka agar ia segera mandi.

"ngil! Bangun, mandi sana" ucap Salsa.

Tak ada jawaban dari Raka, Salsa menghela nafas "ka! bangun"

Raka terbangun dari tidur pulasnya, yang di lihatnya pertama kali ialah wajah Salsa yang mungkin seluruh lelaki akan bilang 'cantik'.

"bentar lagi rut! Gue masih ngantuk nih" jawab Raka.

"cepetan mandi" perintah dari Salsa, kemudian Salsa menarik telinga sebelah kiri Raka.

"ehh! iya iya gue mandi" ucap Raka kemudian beranjak masuk ke kamar mandi.

Giliran Salsa untuk merapikan tempat tidur yang berantakan, kemudian turun kebawah menuju dapur untuk menyiapkan makan malam nanti. Setelah setengah jam bergulad dengan peralatan dapur akhirnya masakan Salsa telah tersusun rapi diatas meja makan.

"suamiku ayo makan!" teriak Salsa kemudian tertawa karna perkataannya barusan.

Raka turun dengan tergesa-gesa "rut! siapa yang manggil gue tadi?" tanya Raka.

"gue lah" jawab Salsa santai kemudian duduk di kursi meja makan.

"jadi horor, kalau lo manggil gue kek tadi" ucap Raka kemudian ikut duduk di kursi meja makan.

Mendengar ucapan Raka tadi seketika mood Salsa jadi hancur, entah kenapa padahal Salsa hanya ingin bersikap manis didepan Raka.

"kok lo makan-nya dikit banget?" tanya Raka.

"diet" jawab Salsa santai.

"baguslah" ucap Raka kemudian kembali menyantap makanan.

Salsa menatap Raka tajam sehingga membuat Raka kebingungan, apakah Raka salah bicara tadi?.

"kenapa lo liat gue kek gitu?"

"jadi maksud lo, gue tuh harus diet banget, karna gue tuh gendut iya?!" kesal Salsa.

"lah! gue gak ngomong gitu tadi" jawab Raka.

"tapi makna ucapan lo tadi tuh kesana"

"iya! tapi kan gue gak ngomong gitu" Raka ikut kesal dengan Salsa.

"tuh kan bener, lo tadi ngomong IYA!" ucap Salsa menghentikan kegiatan makan-nya.

"lah kok lo jadi marah?"

"au ah kesel" Salsa berdiri meninggalkan Raka kemudian memasuki kamar mungkin ia harus meredakan emosinya.

Apakah Raka akan menyusul Salsa ke kamar? Tentu tidak, buktinya ia kembali melanjutkan kegiatan makan-nya yang sempat tertunda, setelah selesai barulah ia masuk kekamar untuk tidur tentunya.

"minggir, gue mau tidur!" sewot Raka, karna Salsa kini tak ingin berbagi tempat tidur.

"lo tidur disofa" perintah Salsa.

"enak aja lo, nggak! nggak! Pokoknya nggak!" Raka langsung tidur di atas kasur tak perduli dengan tangan Salsa yang tertimpa tubuhnya itu.

"sakit ogeb" Salsa menarik paksa tangannya, kemudian memukul kepala Raka.

"sakit sat" teriak Raka.

Salsa yang mendengar ucapan Raka itu langsung menatap Raka tajam.

"wah bagus ya ucapan-nya" ucap Salsa mengelus rambut Raka kemudian mendekat kearah telinga Raka untuk berbisik.

"Lo kira gue gak bisa ngomong gitu, HAH?" kesal Salsa.

'gue salah ngomong ya?' batin Raka.

"yaudah ngomong!" tantang Raka.

"Bangsat lo!!" Salsa kemudian tidur membelakangi Raka.

'lah! dia marah?' batin Raka.




***

Tiada hari tanpa emosi!


Salsaka [End]Where stories live. Discover now