Karya Andi Annisa & Fathia

413 4 0
                                    

Nama Kelompok: Andi Annisa dan Fathia Az-zahra
Judul Cerpen: BELIEVE

          *BELIEVE*

        Pagi kembali lagi, matahari mulai menampakkan sinarnya. Burung-burung berkicauan, ayam berkokok, angin menyapu dedaunan yang terjatuh dari pangkalnya. Seberkas cahaya masuk melalui sela tirai di balik kaca itu, membangunkan sang pemilik kamar bernuansa biru langit.

"Diaaan!!! Bangun, udah jam 7 kurang 15!!” teriak Dion dari balik pintu kamar Dian.

"5 menit lagi," jawab Dian setengah sadar.

"Lo gak mau sekolah apa? Ini udah mau telat!" sambil menarik selimut Dian.

"Emang sekarang jam berapa sih?" tanya Dian sambil mengucek matanya.

"06.45!” jawab Dion geram dengan tingkah kembarannya ini.

"ASTAGA!! Kenapa gak ngomong dari tadi!! Gue telat ini,” sambar Dian sembari melompat dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

"Gue udah bangunin Lo dari jam 5, dasar kebo!" jawab Dion kesal.

       Kemudian Dion langsung keluar dari kamar Dian menuju ruang makan. Di ruang makan sudah ada mama dan papanya. Ia langsung mengambil tempat duduk di sebelah kiri papanya. Tak lama kemudian Dian menghampiri mereka dengan keadaan tergesa-gesa. Bahkan, ia tak sempat menyisir rambutnya.

"Bang, buruan berangkat kita udah telat ini, gausah sarapan!" ucap Dian kepada kembarannya. Dion memang terlahir lebih dulu, karena itulah ia memanggilnya dengan sebutan Abang.

"Lo mau buka gerbang?" tanya Dion santai.

"Maksudnya?" Dian bingung dengan pertanyaan kembarannya ini.

"Ini masih jam 6, Diaaan!" jawab Dion sambil tersenyum puas.

"DIOOON!!!!! JADI LO BOHONGIN GUE?!" teriak Dian kesal.

"Abisnya lo kalo tidur kebo banget, ya udah, gue bohongin aja, bangun kan Lo. Udah sana sisir rambut, berantakan banget jadi cewek. Gue gak yakin Lo kembaran gue. Secara, gue kan gantengnya gak ketulungan," ucap Dion panjang lebar.

Setelah selesai sarapan, mereka pun langsung meninggalkan ruang makan dan beranjak untuk pergi ke sekolah. Mereka kemudian berpamitan kepada kedua orang tua mereka.

       20 menit kemudian mereka sampai di sekolahnya, SMA Cendrawasih. Mereka pun langsung melangkahkan kaki menuju kelas. Mereka saat ini duduk di kelas XII IPA 2. Mereka berdua sama-sama pintar. Bedanya, Dion tak sejalan Dian. Banyak yang mengatakan bahwa sifat mereka tertukar.

       Ketika mereka berdua sedang berjalan di koridor, Dian ditabrak oleh seorang anak laki-laki yang tak ia kenal. Alhasil bajunya basah karena ketumpahan minum milik anak itu.

"Aww! Astaga, seragam gue basah. Mana gue gak bawa baju ganti lagi," gerutu Dian.

"Eh, maaf, maaf, gue gak sengaja. Kebetulan gue bawa baju ganti, kok.  Lo pakai baju gue aja, bentar ya! Gue ambilkan," ucap pria itu sambil mengambil bajunya dari dalam tas.

"Ya kali, masa gue pakai baju Lo, sih?" kesal Dian.

"Udah pakai aja dari pada Lo masuk angin," bisik Dion.

"Tapi gue gak kenal dia!" jawab Dian setengah berbisik.

"Gue duluan, Lo selesain aja dulu sama tuh bocah," ucap Dion sembari pergi ke kelasnya.

"Kenalin, gue Adit, anak baru di sini. Gapapa Lo pake aja. Masih baru kok, belum bekas gue," ucap pria itu sambil menyodorkan seragam miliknya.

"Y-yaudah, gue pake, ya! Besok gue ganti," ucap Dian mengambil seragam itu .

Kumpulan Cerpen CPHWhere stories live. Discover now