Karya Balqis & Mia

240 1 0
                                    

Nama anggota : Balqis dan Mia

Judul Cerpen : All For Love.

_*Temui aku di tempat pertama kita bertemu*_

Sebuah pesan singkat masuk ke handphone milik Hendra. Sang pemilik mengerutkan keningnya tatkala melihat nama si pengirim.

_"Amira? Dia kembali?"_

Dan secepat angin, Hendra melesat menuju ke tempat yang dimaksud menggunakan mobil kesayangannya. Berulang kali Hendra berhenti, namun beberapa detik kemudian dia kembali berjalan. Ya, Hendra merasa dirinya sudah gila, menemui Amira? Gadis yang telah meninggalkannya selama bertahun-tahun tanpa ada alasan yang jelas? Dan membiarkannya hidup sendirian tanpa seorang teman?

Sesampainya di tempat yang menjadi tujuannya, ia segera memarkirkan mobilnya dan mengatur napasnya lalu keluar dari mobil.

Ia segera mencari orang yang telah memintanya untuk datang ketempat ini, tapi tidak kunjung menemukannya hingga suara notifikasi menghentikan langkahnya sejenak.

_Amira_
*Gue di rooftoop. Lo langsung ke sini aja. (19.45)*

Hendra segera mengunci handphonenya dan berjalan menuju roftoop.

Hendra sempat kebingungan dengan suara hati dan pikirannya,  pikirannya mengatakan bahwa ia tidak seharusnya menemui Amira setelah gadis itu pergi tanpa pamit, namun hatinya menyuruh untuk tetap menemui Amira.

Akhirnya Hendra menuruti kemauan hatinya, siapa tahu Amira ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Sesampainya di roftoop, ia bingung karena hanya kegelapanlah yang memenuhi indra penglihatannya.

"Amira," panggil Hendra.

"Mir." Panggilnya lagi.

Hendra berjalan maju hingga ketengah roftoop. Gelap. Hanya itu yang dia rasakan saat ini. Sampai tibalah dia ditempat yang ada beberapa lampu dan lilin menyala bersamaan.

Kedua alisnya menyatu tanda ia tidak paham dengan situasi yang cukup aneh ini.

Setelah semua lampu dan lilin menyala, muncullah seorang gadis yang mengajaknya datang ke sini. Amira.

Hendra sempat terpaku dengan penampilan Amira saat ini, jauh berbeda dengan apa yang ia lihat dimasa lalu. Tapi melihat perubahan Amira tidak membuat rasa kesalnya sirna.

"Apa-apaan ini?" Tanya Hendra kebingungan.

Amira tersenyum kaku. "Gue kangen banget sama lo Hen!" Seru Amira dengan reflek memeluk tubuh Hendra.

Hendra terpaku beberapa detik, namun ia segera sadar. Hendra melepaskan pelukan Amira sedikit kasar. Sehingga membuat Amira mengernyit kebingungan.

"Lo belum jawab pertanyaan gue." Tukas Hendra.

"Gue nyesel ninggalin lo waktu itu. Sekarang gue mau minta maaf sama lo, maafin gue ya Hen." Ucap Amira sedikit memelas.

_Hanya itu?_

"Oke." Jawab Hendra singkat.

"Apa maksud lampu dan lilin ini?" Tanyanya karena melihat banyak lampu dan lilin yang membentuk tanda love.

"Setelah gue pikir pikir, gue suka sama lo Hen, gue mau jadi pacar lo. Dulu kan sebelum gue pergi lo pernah nembak gue. Jadi gue jawab sekarang. Lo pasti seneng kan Hen?" Tanya Amira semangat.

Bukannya merasa senang karena cintanya terbalas, Hendra justru berdecih.

"Telat lo!" Ucap Hendra kesal.

Kumpulan Cerpen CPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang