Long Time No See

164 29 0
                                    

Seminggu kemudian Chang Kyun pulang. Tentu saja ia mendapat sambutan dari para hyung yang menunggu kedatangannya. Sang Omega hanya menepuk bahunya lalu pergi tanpa mengobrol. Karena kepulangannya bertepatan dengan waktu sarapan. Jadi mereka beramai - ramai menuju ruang makan.

"Makan sayurmu"

"Serigala tidak makan brokoli" jawab Chang Kyun malas.

"Eh. Kau barusan bilang apa?" tanya Joo Heon menatap Chang Kyun yang ada disampingnya.

"Bukannya hyung yang tadi menyuruhku makan sayuran?" tanya Chang Kyun kemudian.

"Tidak ada yang berkata seperti itu" kata Joo Heon lagi.

"Makan atau ku banting kau nanti di ruang latihan" suara lain tiba - tiba muncul.

"Chang Min. Kau tidak boleh begitu kepada adikmu. Kau juga makan, jangan hanya membual kepada teman - temanmu. Mau kau yang aku banting?" suara pertama muncul membelanya. Ternyata itu suara kakak - kakaknya. Terakhir kali kakak pertamanya memang mengatakan jika sesama werewolf mereka akan dapat berkomunikasi satu sama lain seperti telepati.

"Apa dia mulai gila?" tanya Andrea begitu melihat Chang Kyun yang tertawa sendiri.

"Entahlah. Ada sesuatu yang konslet tampaknya" bisik Shownu pada Omeganya.

***

Let Jen Park memasuki ruang rapat dihadiri 8 anggota MX. Mereka semua memberi salam sebelum acara dimulai. Shownu bertanya dimana Jenderal Kim yang sudah hampir sebulan tidak terlihat setelah kasus itu selesai. Let Jen Park hanya bilang jika ada urusan pelik yang harus Jenderal Kim urus sementara waktu. Terpapar foto - foto yang mereka kenali seperti mayat bersimbah darah dalam keadaan tanpa kepala.

Won Ho yang lulusan kedokteran saja masih menelan ludah tiap melihat foto seperti itu. Apalagi mereka yang tidak biasa. Bahkan Ki Hyun segera mengunyah permen karet untuk menghilangkan rasa enegnya. Andrea melipat kedua tangannya didepan dada. Kemudian menyandarkan punggungnya ke kursi. Terlihat angkuh.

"Dalam beberapa ini terjadi pembunuhan berantai dengan korban yang ditemukan tanpa kepala. Pembunuhnya sudah cukup handal, tidak ada sidik jari. Semua titik cctv selalu ia rusak sebelum melakukan aksinya. Hyung won dan Min Hyuk mungkin sudah mendengar hal ini" kata Letnan Jenderal Park.

"Pihak Kepolisian seperti biasa. Berkata jika ini terlalu sulit untuk dikerjakan sendiri. Jadi ia meminta kita untuk membantu" balas Hyung Won.

"Kita yang kerjakan. Mereka yang ambil nama baiknya. Mengesankan" kata Andrea membuat semua orang menatap ke arahnya. Baru pertama kali ada orang yang terus terang selama rapat berlangsung.

"Nona Jameson. Kata - katamu itu" kata Ki Hyun.

"Tidak apa - apa agen Yoo. Memang benar yang dia katakan" kata Let Jen Park.

Joo Heon mengacungkan jempol atas keberanian Omeganya dalam mengungkapkan pendapat.

"Lalu apa yang akan kita lakukan?" tanya Chang Kyun.

"Tentu saja" balas Andrea.

"Membantu menemukan tersangkanya lalu membiarkan kepolisian mengurus sisanya. Ingat kita hanya membantu" kata Shownu.

"Alpha. Membantu itu artinya kita 30%, kepolisian 70%. Bukan sebaliknya" lanjut Andrea.

"Kalian berdua berhenti" kata Hyung Won menengahi.

"Aku rasa kalian tahu apa yang harus kalian lakukan. Ku serahkan pada kalian" Let Jen Park tersenyum lalu meninggalkan ruang rapat.

"Kabari aku kalau rencananya sudah selesai" Andrea segera berdiri dan pergi.

"Dasar sinting" kata Chang Kyun.

"Kkung!" Tegur Min Hyuk.

"Maaf" balas Chang Kyun kemudian.

"Ki Hyun, Min Hyuk malam ini kita pergi bersama" kata Shownu yang langsung ditanggapi dengan anggukan kedua anggotanya.

"Hyung Won, Won Ho dan Andrea akan pergi ke rumah sakit untuk melihat jenazah para korban" lanjut Shownu.

"Tukar aku dengan Ki Hyun hyung. Aku rasa mereka berdua akan cocok" usul Hyung Won.

"Kenapa? Kau takut dengan Andrea?" tanya Joo Heon meledek.

"Anni.. Iya sih" kata Hyung Won membuat mereka semua tertawa.

"Justru kalian harus saling mengenal agar akrab. Masih ada Won Ho" Shownu menepuk bahu Hyung Won.

***

Malam itu Andrea menyetir mobil sedan hitam ditemani Won Ho disampingnya dan Hyung Won di belakang. Sepanjang perjalanan mereka tak banyak bicara. Bahkan tidak bicara lebih tepatnya. Andrea menekan tombol on pada radio mobil. Lalu lagu Pretty Girl milik Crayon mulai mengalun dari speaker.

"Nege dallyeoga"

"Naye ippeun i mam" suara Andrea dan Won Ho keluar bersamaan. Mereka menatap satu sama lain kemudian tertawa.

"Kau suka lagu ini?" tanya Won Ho.

"Aku suka sekali" kata Andrea memutar setirnya. Akhirnya mereka berdua malah mengobrol tentang program survival yang sedang hits itu. Hyung Won tertidur ketika sudah melewati separuh perjalanan.

***

Salah satu dokter yang bertugas meninggalkan mereka bertiga dikamar mayat. Won Ho berusaha menarik salah satu loker. Tapi, tidak bergerak. Hyung Won bilang jika loker kadafer itu terkunci. Jadi mau tak mau salah satu dari mereka harus meminta kunci pada dokter yang mengantar mereka tadi. Won Ho mengajukan diri untuk mengambilnya. Jadi, hanya ada Andrea dan Hyung Won diantara mayat mayat dikamar itu.

Andrea menjentikkan jarinya sambil mengucap kata 'abriaz', lalu loker mayat itu terbuka sendiri. Tanpa menariknya keluar, tempat tidur orang mati itu tertarik keluar. Wajah Hyung Won masih datar. Sampai sekarang ia masih tidak mau menatap Andrea. Ia mengusap wajahnya frustasi, lalu berbisik 'clauderiaz'. Terdengar bunyi klik dari engsel pintu. Kini mereka terkunci.

"Apa yang kau lihat dariku setelah mengucap kata Reveliaz kemarin?" tanya Andrea melipat kedua tangannya didepan dada.

"Zombie" balas Hyung Won mengangkat wajahnya.

"Tidak sopan" sahut Andrea dengan wajah serius.

"Lagipula kata - kata itu tidak berfungsi padamu. Jadi tidak ada yang dirugikan" kata Hyung Won lagi.

"Memangnya kau tak bisa tanya aku langsung?" tanya Andrea.

"Kau bahkan tak pernah mengajakku bicara setibanya disini. Bagaimana aku bisa sok akrab begitu, noona" balas Hyung won frustasi.

"Akhirnya kau memanggilku noona juga" Andrea tersenyum.

"Ah. Menyebalkan" kata Hyung Won mendecakkan lidahnya.

"Kemarilah" Andrea membuka kedua tangannya, Hyung Won tertawa. Mereka berpelukan.

"Terima kasih sudah menjaga mereka dengan baik. Dua setengah tahun tak lama kan? Kau lebih hebat sekarang" Andrea memegangi wajah Hyung Won.

"Sudahlah. Tidak usah dibahas. Mereka juga keluargaku" Hyung Won tersenyum.

"Jadi, bagaimana menurutmu tentang mayat ini?" tanya Andrea kemudian.

"Itu bukan bekas gergaji ataupun pisau daging. Kau juga tahu, kenapa malah bertanya padaku?" jawab Hyung won kemudian.

"Nightwalker" jawaban Andrea mendapat anggukan dari Hyung Won. Sesaat kemudian, Andrea membuka pintu yang terkunci karena ia mendengar derap langlah kaki Won Ho. Hyung Won membantunya menutup loker mayat. Mereka berdua bertingkah seakan tidak terjadi apa - apa.

RiseWhere stories live. Discover now