Early Story

163 22 0
                                    

Kedua serigala itu bertemu, mereka memandangi satu sama lain. Tentu saja sang kakak dari salah satu serigala menjadi sangat was - was. Mereka tak kunjung berkomunikasi layaknya werewolf. Jadi ia cukup frustasi dengan apa yang keduanya lakukan dibawah sana. Ia tak mungkin mengontak kakak tertuanya melalui handphone kan?

Serigala asing itu mendekat ke arah Chang Kyun. Tapi, adik kecilnya itu malah memainkan ekornya seperti anak anjing. Begitu jarak hanya tersisa setengah meter ia memutuskan untuk lompat diantara keduanya. Makhluk dihadapannya itu menggeram. Chang Kyun menyundul punggung sang kakak agar tidak bertindak asal - asalan.

***

"Brugh" Serigala Putih itu menabrak serigala hitam itu hingga terbentur ke pohon pinus.

"Ya. Ya.. Awasss" kata kakak Chang Kyun berusaha mendorong pohon yang patah itu ke arah lain agar tidak menimpa serigala hitam yang baru saja mencoba untuk bangun.

"Whooh. Menegangkan sekali" kata kakak laki - laki Chang Kyun setelah berhasil mendorong pohon itu hingga menjauh beberapa meter.

Kini mereka berempat saling menatap satu sama lain.

"Kalian bertiga sebaiknya segera bertransformasi ke wujud manusia. Akan lebih mudah berdiskusi dalam wujud itu" lanjutnya lagi.

***

"Yeo Reum" panggil seseorang. Perempuan itu sempat terkejut. Tapi, ia berusaha untuk tetap tenang. Ia segera merapikan kaos hitam yang baru saja ia pakai.

"Siapa itu Yeo Reum? Panggil namaku dengan benar" balas perempuan itu.

"Andrea Summer Jameson" sahut pria itu, ia belum memakai bajunya. Baru celana panjang saja.

"Kau terlalu mencintai orang mati" balas Andrea dengan suara agak bergetar.

"Summer" panggil pria itu lagi.

"Kau suka sekali nama itu ya?" Andrea membalikkan badannya.

"Sudah cukup berpura - puranya!" Gigi pria itu gemeletuk, pupil matanya sempat kembali ke bentuk werewolf. Kemudian saat ia menghela nafas. Semuanya kembali normal.

Andrea mendekat ke arah pria itu lalu meletakkan kedua tangannya dimasing - masing sisi kepala dari orang itu. Bibirnya merapal kata demi kata hingga merangkai kalimat. Tapi, tidak terjadi apa - apa.

"Kau mencoba untuk menghapus memoriku lagi?" pria itu memegangi tangan Andrea.

"Wanita itu benar - benar melindungimu seperti adiknya ya? Siapa namanya? Amora?" Andrea segera menarik tangannya. Namun, ia kalah cepat. Pria itu memegangi tangannya dengan erat.

"Berhenti berlagak seperti orang asing padaku Summer" balas pria itu lagi.

"Shownu hyung" panggil Chang Kyun.

"Max, Daniel. Tidak apa - apa" kata Andrea.

"Aku tahu saat kau memberitahuku untuk menyelamatkan Chang Kyun dan Min Hyuk di Italy. Aku tahu saat kau masuk ke dalam mimpiku malam itu. Karena hanya vampir yang punya kemampuan itu. Yang menyelamatkanku dan Ki Hyun juga itu kau. Kau juga yang menyembuhkan lukaku saat aku tertembak. Kau kira aku tidak tahu?" kata Shownu.

"Jika orang itu tidak mengancam akan melukaimu juga Chang Kyun. Aku dan Max tidak akan menampakkan diri seperti ini" keluh Andrea.

"Siapa?" tanya Shownu lagi.

"Mmm. Itu" balas sahut Max.

"Kau berhutang banyak cerita padaku" kata Shownu menatap Andrea.

"Maaf" Andrea separuh berbisik. Kemudian, Shownu memeluknya dengan erat.

***
Flashback

Saat itu Andrea yang masih menggunakan identitas Summer, ia terluka parah selepas ledakan disalah satu barak pengungsian saat ia tengah bertugas dengan Shownu dan yang lain. Sebagian tubuhnya terbakar, ia sendiri tidak tahu apa yang selanjutnya akan terjadi. Yang Andrea dengar hanya teriakan agar ia tetap sadar. Tak lama kemudian entah apa yang dijejalkan ke bibirnya. Pergelangan tangan? Cairan apa ini? Kenapa ia ingin terus menyesapnya?

Sayup - sayup ia mendengar percakapan kedua orang yang tak jauh dari tempatnya berada sekarang.

"Apa darahku tidak berfungsi? Kenapa ia belum bangun? Kenapa ia seperti ini?" tanya pria itu.

"Chang Min. Kalau darahmu tidak berfungsi, tidak mungkin tubuhnya sudah kembali seperti semula. Tapi, aku juga tidak tahu kenapa ia belum bangun. Memangnya Hybrid bisa koma?" Balas pria lain.

"Dia menonaktifkan sisi werewolf, vampir dan penyihirnya. Dia manusia 100%. Hanya dia yang bisa mengaktifkannya kembali. Apa yang akan kau lakukan ketika ia bangun nanti?" tanya pria pertama.

"Sesuai janjiku. Aku akan mengembalikan memori Summer. Setelah ia terserah dia mau hidup sebagai apa. Tugasmu sebagai adiknya untuk menjaganya" jawab pria kedua.

"Maaf" suara Summer membuat mereka berdua menoleh.

Pria pertama itu segera memeluk Summer, menanyakan keadaannya. Apa yang ia rasakan saat ini. Summer hanya menatap pria itu dan mengatakan ia merasa baik - baik saja. Beberapa saat kemudian pria pertama itu mengenalkan dirinya sebagai Im Chang Min dengan nama lain Max Louis Jameson, adik kandung Summer. Pria kedua itu adalah pria yang ia kenal sekarang sebagai Let Jen Park yaitu Park Seung Gi.

Seminggu kemudian, Let Jen Park memastikan jika Summer sudah siap untuk melakukan pengembalian memori. Mereka berdua berpegangan tangan didalam lingkaran yang sudah digambar sedemikian rupa. Pria itu bilang jika prosesnya dapat menyakiti Summer karena ingatan yang ia lupakan lebih dari 10 tahun. Summer mengangguk, Let Jen Park meminta Summer untuk mengulangi kata - katanya.

Lima menit kemudian lilin lilin yang ada dalam disekitar mereka menyala, angin menerbangkan dedaunan. Kini Summer merapal mantra tanpa bantuan Let Jen Park. Darah menetes dari hidung Summer. Max khawatir jika sesuatu akan terjadi pada kakaknya. Summer dengan kedua mata yang masih terpejam, sekarang membungkuk, kedua tangannya berada dikedua sisi kepala. Ia mengerang kesakitan, sementara pria itu masih melakukan tugasnya.

Summer pingsan.

Ia terbatuk dan menghirup nafas dalam - dalam seakan ia baru saja tenggelam dalam tidurnya. Max masih menggenggam tangan Summer, kini ia ingat bagaimana adiknya terpisah dengannya selama ini. Mereka kembali berpelukan. Memorinya telah kembali, yang kini harus ia lakukan adalah mengembalikan sihir miliknya.

Mereka bertiga berjalan ke dalam hutan hitam. Dimana pohon oak putih berdiri dengan gagahnya tepat ditepi danau. Summer meletakkan tangannya di permukaan batang pohon. Menghela nafas dan memejamkan kedua mata.

"Apportiaz viz potentia. Sum vivaz. Placeraz adiuva me. Maximaz Natu" ucap Summer, ia dapat merasakan jemarinya panas. Seketika pohon itu terbakar dan menjadi abu dalam sekejap.

"Kalliargiaz" ucap Summer, seketika abu ini membangun dirinya sendiri menjadi pohon muda yang lebih pendek dari tubuhnya.

"Kau berhasil" Let Jen Park tersenyum.

"Terima kasih telah menjaga kami selama ini paman" Summer memeluk Let Jen Park.

"Jika kalian perlu sesuatu. Hubungi aku dan aku akan datang" ia merangkul serta Max yang sedari tadi diam. Untuk sementara waktu Summer merasa semuanya akan baik - baik saja.

RiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang