CHAPTER 7

916 17 0
                                    

CIUMAN itu perlahan-lahan terlerai. Kedua telapak tangan milik ku, masih ku lekapkan ke dada Adam. Lalu, kami berdua tersenyum. Bibir kian bertukar warna kepada biru kerana kedinginan mula menyapa tubuh badan.

" Kheyra Dania "


Tiba-tiba Adam menyebut namaku, tangan dinginnya yang merangkum pinggang ku itu dia lepaskan dan dia tersenyum padaku

" Kenapa? " Soalku ingin tahu, sebab kenapa dia menyebut nama ku

" Tak ada apa-apa "

Jawab Adam seraya dengan itu dia langsung berlalu . Tangga kolam renang itu di capai , langsung tak menoleh memandangku lagi . Tiba-tiba aku rasakan seperti perempuan yang sangat murahan . Begitu mudahnya aku rela memberikan dia ciuman pertamaku .

///

Aku dan Adam tiba di tempat yang telah papa sedia maklum pada kami . Tak sangka kan? Lelaki ini boleh jadi bakal suami aku . Meski tanpa cinta , aku harap bahagia menanti kami berdua .

" Asal tak turun lagi? "

Soalku , bila kedua kaki ku sudah menapak di bumi Tuhan . Adam hanya duduk bersandar sambil berpeluk tubuh . Hairan aku dibuatnya

" Adam , aku tanya kan? Asal kau tak turun lagi? Kita dah sampai lah "

Kembali aku bersuara dengan nada sedikit marah aku perdengarkan . Adam masih buat muka riak selamba , sesekali melirik ke luar tingkap kereta . Entah apa yang di pandangnya atau ada sesuatu yang Adam ingin elakkan dari bersemuka . Atau aku pula yang tersilap dalam menduga

" Hoi lelaki "

Adam duduk tegak . Topi hitam yang digunakan di atas kepala , Adam buka perlahan . Anak matanya terpamer sakit hati saat dia memandangku . Sakit hati kenapa pulak lelaki ni? Tak faham aku!

" Kau pergi je lah sorang . Aku takde mood nak keluar "

Dan aku ternganga di situ ... Dengan selamba saja dia bercakap lalu bersandar semula . Topi hitam dipakai semula .

" Yang kau tetiba takde mood nak keluar ni kenapa? Lain kali jangan ajak aku jalan kalau takde mood! Yang nak kahwin bukan aku je tau!! "

Bebel dan marah aku pada Adam . Sepantas kilat dia menarik bibirku dengan kasar dan pabila dia lepaskan , aku terjerit kuat . Adam keluar kereta , aku turut keluar sama lalu aku tendang kaki dia

" Berubah lah Dania . Ini ke bakal bini aku? Perangai "

Langsung aku tergelak . Kata-kata Adam sangat membuatku ingin menyepak mulut dia .

" Aku berubah? Kenapa aku yang kena berubah? Dah kenapa dengan perangai aku? "
Ujarku dah naik berang , sambil aku mendekatkan diri dengan dia . Adam pandang sekeliling dia lalu dia bersuara

" Tak kan dekat tempat awam pun kau nak minta cium? "

Kata-kata Adam sungguh membuatku kembali menjadi hilang akal . Dia senyum nakal tatkala pandang aku yang tengah berang dengan perangai dia . Boleh pula dia memainkan lidahnya di situ . Dasar lelaki tak senonoh!!!

Aku dan Adam tengah berbelanja barang kahwin dan tiada satu benda pun yang aku nampak dia beli . Macam takde mood langsung aku tengok dia atau ...

" Lepas ni kita nak pergi mana? " Soal Adam , akhirnya bertanya jua

" Tak ke mana-mana . Lepas beli cincin kita balik lah "

" Okey "

Dan dia terus berjalan meninggalkan aku di situ . Sempat aku sengetkan mulut . Meski jalan berdua , aku perhati Adam langsung tak pandang aku yang tengah berjalan di sisi dia . Dia seperti berjalan di atas dunia ciptaannya sendiri , tanpa ada sesiapa di sisi . Melihat pada penampilan Adam yang sangat tertutup itu , jelas aku tahu Adam sedang sembunyikan diri dari seseorang

Suami Yang HilangWhere stories live. Discover now