CHAPTER 11

808 17 0
                                    

AKU menanti hingga ke malam , semata hanya untuk memastikan keadaan nya . Aku harap , Adam tak apa-apa dan dalam keadaan yang baik . Meskipun dia bukan suami aku , sembuhkan lah dia kerana wajah itu sentiasa membuatku tak tenang .

Aku menjengulkan kepala ke muka pintu , aku lihat Adam masih belum sedarkan diri atau kah dia sedang tidur , aku tak tahu . Perlahan kaki aku langkahkan masuk ke dalam wad itu , menutup pintu dengan berhati-hati agar tiada sebarang bunyi yang kedengaran .


Aku hampiri katil itu lalu mataku mula berkaca , sebak hatiku melihat wajah itu , wajah yang tersangat aku rindui .

" Adam ... "

Aku melabuhkan punggung di atas kerusi , jemarinya aku sentuh dengan rasa takut . Aku memang dah hilang akal , menyentuh jemari suami orang . Air mata aku lepaskan mengalir saat jemarinya ku genggam .

" Cik Dania "

Aku mengangkat pandangan untuk melihat dia , jemarinya langsung ku lepas cepat dan aku mengangkat punggung untuk melihat wajahnya lebih dekat

" Adam , awak dah sedar? "

Dia mengukir senyum kecil , rasa malu mula membenam di dalam dada bila dia menatap tanganku kemudian ke mata ku . Kembali aku duduk , dia bersandar ke kepala katil tanpa bantuan ku .

" Maafkan saya Cik Dania , sebab dah gagalkan lunch kita "

" Awak tak salah , tak perlu minta maaf dengan saya "

" Tapi "

Ayatnya terhenti di perkataan itu , sama-sama berkerut kening . Apakah yang ingin dia katakan padaku?

" Macam mana Cik Dania boleh tahu saya di sini? "

Aku menelan liur , terasa begitu pahit kerana aku belum menjamah sebarang makanan sejak tengah hari tadi . Melihat pada keadaan dia yang sangat mengejutkan itu , buatkan selera makanku langsung menghilang . Rasa kenyang dengan air mata yang telah banyak aku keluarkan .

" Saya sampai ke parking , saya nampak awak dah terbaring kat atas jalan dan ... Ada darah yang mengalir di bahagian kepala awak . Apa yang terjadi pada awak? Siapa yang sanggup buat awak macam tu? "

Begitu panjang ujarku , buatkan dia terukir senyum kecil . Sekilas dia berkalih pandang lalu menatapku semula , masih dia tersenyum saat menatapku yang setengah mati risaukan dia .

" Saya dapat nota awak dari Farah then ke tempat letak kereta , di sana saya dapat panggilan "

" Panggilan? Panggilan apa? "

Aku bertanya dengan penuh kegelisahan , Aku lihat dia seakan-akan berfikir dan cuba mengingat sesuatu .

" Kawan . Emm , Cik Dania , boleh tak kalau saya pinjam HP Cik Dania kejap? "

Aku terkedu ... Tapi ku hulurkan jua pada dia HP milik ku . Dia duduk tegak dan mula mendial number seseorang melalui HP ku

" Emm , aku okey . Apa-apa nanti , aku call . Ni bukan number aku tau "

Sepertinya itu adalah panggilan yang serius , tegang saja wajah dia ku pandang . HP kembali dihulurkan padaku

" Thank you Cik Dania "

Ucap Adam , aku angguk kecil . Aku tertanya-tanya , mengapa wajah dia begitu mirip dengan suami aku yang hilang? Adakah diorang kembar , ataukah ada sesuatu yang terjadi pada Adam setahun yang lepas? . Tapi apa? . Adakah aku dah silap dalam menduga?

" Cik Dania balik lah , dah lewat . Saya okey , terima kasih sebab sudi lawat saya "

" Semoga cepat sembuh , Cik Adam "

Suami Yang HilangWhere stories live. Discover now