CHAPTER 14

760 17 0
                                    

LAMA Adam menatap jauh ke dalam wajah Kheyra Dania yang masih terlelap di atas sofa miliknya. Jauh dilubuk hati, memang ada cinta dihati Adam buat gadis itu. Jika bukan kerana cinta, mana mungkin Adam sanggup mempertaruhkan nyawa dalam berkorban untuk keselamatan gadis itu.

"I miss you... I wanna kiss you, but I can't "

Ucap Adam, cepat saja tangannya mengesat air mata sendiri dari dibiarkan jatuh mengalir. Adam menelan liur, gegendang telinga tersapa oleh bunyi nada dering milik Dania. Perlahan jemarinya meraih HP Dania, dipandangnya skrin HP Huawei itu lalu tertera nama 'Syamie'. Sekilas Adam memandang Dania, panggilan itu dia abaikan dengan menekan button OFF

Adam bertongkat dagu, masih duduk di atas meja itu. Tiada lelah dia rasakan, tiada jemu saat menatap Wajah Dania. Sekali lagi HP Dania bergetar kuat disebelah Adam. Kelihatan Adam tidak senang dengan gangguan itu, langsung dia berdiri membawa HP Dania bersama. Adam berdiri tidak jauh dari Dania, panggilan itu dijawabnya.

"Hello Nia. Awak kat mana? Awak okey tak? Saya dengar berita tak baik ditempat kerja awak, Nia? Awak dengar tak? "

Adam tersentak mendengar nada risau Syamie tentang Dania. Sedih raut wajah Adam, sebelah tangan dimasukkan ke dalam kocek seluar miliknya. Sempat menelan liur sebelum dia bersuara

"Dania okey. Dia ada dengan saya sekarang "

" Awak siapa? Kenapa HP Dania, awak yang jawab? "

" Saya Adam...Pekerja Dania " Sekilas Adam memejamkan mata, menahan air mata

" Mana Dania? Saya nak cakap dengan dia " Adam berpaling pandang Dania

" Dania sedang tidur " Kedengaran hembusan nafas Syamie dihujung perbualan

" Boleh saya tahu Dania ada kat mana? "

" Dia ada di Apartment saya "

" Apartment awak? " Syamie terkejut

" Apartment awak kat mana? Boleh awak bagi saya alamat awak? Saya ke sana sekarang "

Syamie bergegas keluar dari Hospital, mempercepatkan langkah kaki menuju ke keretanya untuk membawa Dania pulang. Adam kembali melabuhkan punggung di atas meja, mengurut dahinya.

Adam menyimpan HP Dania di atas meja, dia bingkas berdiri masuk ke dalam bilik. Dia menghubungi rakannya Joy, untuk mengetahui khabar terbaru mengenai keberadaan Darwina.

" Macammana Joy? Kau dah tahu Darwina kat mana? " Adam menatap diri sendiri ke dalam cermin

" Belum lagi Dam, aku still usaha "

" Apa-apa call aku "

" Okey Dam "

HP dilemparkan ke atas tilam, melepaskan butang kemejanya. Perut yang berparut itu Adam tenung lama.

" Arwin! Aku sumpah kau tak kan selamat! "

Adam mengorak langkah menuju ke penyidai tuala lalu masuk ke dalam bilik, membersihkan diri. Adam mengeringkan rambut usai mandi, langsung dia menuju ke ruang tamu semula dimana terdapat Dania di sana. Adam berkerut kening bila melihat dahi Dania berpeluh

" Panas ke? "

Soal Adam sendiri, mendongak melihat ke penghawa dingin. Adam kembali berjalan, menekan button plus pada remote penghawa dingin.

" Dania? " Adam menyentuh lengan Dania, tapi gadis itu tak bersuara. Malahan dirasakannya tubuh Dania menggigil kerana kedinginan. Dahi Dania langsung ia sentuh

" Panas... "

Adam jadi gelabah sakan, langsung membuka selimut biru yang menutupi badan Dania. Dia bergerak pantas ke ruang dapur, sapu tangan kecil dibasahkan bersama sebiji mangkuk diisi air, Adam kembali ke tempat Dania.

Suami Yang HilangWhere stories live. Discover now