CHAPTER 12

767 16 0
                                    

" Wawa "

AKU melepaskan tangan wanita itu dari menyentuh lengan ku , kerana aku sama sekali tidak mengenali dia .

" Maafkan saya makcik , saya bukan Wawa . Makcik dah salah orang "

Aku merapatkan diri dengan Syamie kerana takut , kalau-kalau makcik tu tak percaya dan nekad mencederakan aku . Apa-apa pun boleh terjadi , baik aku siapkan diri .

Makcik tu bingung ku lihat , lalu tiba-tiba dia menangis buatkan aku dan Syamie serentak terkejut kecil . Kami tak tahu nak buat apa dengan makcik ni . Seperti bukan orang normal .

" Makcik dah salah orang , ini Dania , dia kekasih saya " Ucap Syamie , bersuara . Cuba menyakinkan makcik itu .

" Kekasih? "

Makcik tu pula bertanya sambil menghapus air mata sendiri . Dia sempat tersenyum pada kami berdua .

" Makcik dah salah orang . Saya Dania bukan Wawa . Jom Syam "

Aku tarik tangan Syamie dan mempercepatkan langkah kaki untuk segera pergi dari makcik yang menakutkan tu . Di dalam kereta , tiba-tiba aku terbayang sesuatu . Entah itu apa , tapi yang pasti nama Wawa tu seperti pernah aku dengar

" Nia , awak okey tak? "

Tangan hangat Syamie yang tiba-tiba menggapai jemariku , buatkan aku terperanjat . Kedua bebola mata milik Syamie terbuka luas dengan serta merta .

" What's wrong? "

" Takde apa-apa " Aku geleng kepala , senyum aku berikan .

Kemudian Syamie teruskan driving untuk menghantar aku pulang setelah seharian menghabiskan waktu . Baru saja aku nak leraikan tali pinggang keledar itu dari tubuhku , tangan Syamie sudah mengunci pergerakanku

" Kenapa? " Soal ku , menelan liur . Hatiku berdebar , gementar .

" Takde apa-apa , saya cuma... "

" Cuma apa? "

Tiba-tiba , Syamie tangkap kedua belah pipiku , dia mengucup lembut dahiku . Hangat telapak tangannya .

" Bertepuk sebelah tangan , memang tak kan pernah berbunyi Dania . Boleh tak , awak buka ruang dalam hati tu untuk saya? Saya sayangkan awak , sangat-sangat "

Tepat pada saat itu , radio yang berbunyi perlahan itu , menendangkan lagu cinta , serta merta menyapa pendengaran . Aku... masih sayangkan Adam , tapi aku juga tak mahu lukakan hati Syamie .

" Syam... Sebenarnya... "

Aku tundukkan pandangan mata , tangannya masih menyentuh hangat kedua belah pipi ku . Mataku berkaca , hendak menangis lagi . Dah tiba masanya aku harus berterus terang dengan Syamie mengenai keadaan ku .

" Saya pernah berkahwin Syam... Maaf , sebab lambat bagitau " Lantas , dia menjauhkan tangan dari pipiku .

" Nia , awak bergurau kan? " Dia senyum tak percaya , aku lepaskan air mata untuk tetap mengalir .

" Saya tak bergurau Syam "

Segalanya dah jelas Syam , bicaraku benar belaka , tiada kebohongan di setiap ayat yang aku ucapkan . Walau hakikat yang sebenar , sayang terhadapmu itu tetap ada

Syamie diam , tidak memandang aku . Berkali-kali dia mengusap wajah sendiri , tetapi ... Jemari ku tetap ia genggam . Syamie merebahkan dahi ke steering kereta , ku lihat ada titisan air jernih yang jatuh dari kelopak matanya .

" Maafkan saya Syam "

Syamie masih diam , hanya hembusan nafasnya saja yang aku dengar .

///

Suami Yang HilangWhere stories live. Discover now