Bab. 11 |🌷Fakta Tersembunyi⚘

797 143 765
                                    

Jangan lupa vote nya di pojok bawah😭😭

Jangan lupa vote nya di pojok bawah😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldy

Motor sport merahku berhenti di depan pintu gerbang tinggi bercat hitam. Sebuah rumah yang megah bercat putih bersih berada di depan mataku. Rumah itu memang mewah apalagi ditambah dengan halaman yang luas dan kelihatan sangat sejuk dengan pepohonan yang mengelilinginya.

Hampir mirip dengan rumah yang sekarang ini aku tinggali bersama Papa. Ya, namanya juga anak pengusaha. Rumah seperti ini pasti bagi mereka hanya biasa-biasa saja. Tapi tidak menurutku.

Amanda turun dari motorku dan berdiri di sebelahku. Aku menaikkan kaca helm dan bertatapan lagi dengannya. Lagi? Hari ini adalah hari terlama saat aku bisa menatap wajah Amanda saat sedang berdua saja.

"Makasih, ya," kata Amanda dengan tulus.

"Iya, sama-sama."

"Sorry ya, gue nggak bisa ngajak lo masuk ke dalem, soalnya pasti nyokap gue bakalan banyak tanya. Dan gue nggak mau lo sampe kena masalah."

Aku hanya bisa mengangguk, paham dengan maksud Amanda. Mungkin orangtua Amanda sangat ketat mengawasinya sehingga hal itu bisa saja terjadi. Dan sepertinya mama Amanda tipikal wanita yang tegas dan juga galak kalau menurut penilaianku.

"Iya, nggak apa-apa kok."

Sebuah senyuman manis lagi-lagi aku dapatkan dari Amanda. "Sekali lagi makasih ya, Al."

"Sama-sama," kataku lagi. "Nggg ... ya udah kalo gitu gue ... eh aku ... pulang dulu, ya."

Amanda tertawa geli mendengar aku berbicara tidak jelas. "Iya, iya. Ati-ati, ya."

Aku menjalankan motorku meninggalkan Amanda dengan perasaan tak karuan. Aku kesal dengan diriku sendiri yang selalu saja seperti ini di depan Amanda. Sekarang bukan hanya kelakuan yang aneh, tapi cara bicara juga tak jelas.

🍁🍁🍁

Amanda

Setelah Aldy pergi, aku hanya berdiri saja di depan pintu gerbang mewah yang tinggi itu. Untuk beberapa saat aku hanya bisa merenung, seandainya saja itu memang benar-benar rumahku.

Saat aku memutar tubuhku menatap rumah mewah yang terletak jauh di ujung halaman yang luas, aku seperti melihat rumahku ketika dulu. Tapi ... aku bukan tipe orang yang mempunyai banyak waktu untuk mengenang masa lalu seperti itu. Aku harus segera pergi dari sini sebelum ada seseorang yang kukenal melihatku berdiri di depan rumah itu.

🍁🍁🍁

Aku sampai di sebuah rumah kecil nan sederhana. Inilah rumahku yang sesungguhnya. Sebuah rumah yang jauh dari kata mewah, bahkan terlihat sangat menyedihkan dan aku pun juga tak sanggup untuk mengakui bahwa rumah ini adalah rumahku. Aku tidak pernah berharap memiliki tempat tinggal seperti ini.

Aldy (My Perfect Boyfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang