Bab. 45| 🌷 Sesuatu Yang Berharga⚘

405 72 323
                                    

Aku kangen ngebacot😭😭😭😭

Nih kukasih pict Amanda yang cans banget😁

Nih kukasih pict Amanda yang cans banget😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda

Aku tidak tahu harus berkata apa. Mama terlihat bahagia sekali. Aku juga ingin ikut berbahagia tapi aku tidak bisa. Bagaimana aku bisa bahagia sekarang, sementara hatiku terus dihantui rasa takut akan kehilangan dia selamanya.

"Terus, terus, setelah itu kita semua juga bakalan diajakin jalan-jalan. Wuih ... pasti nyenengin banget, Sayang. Kamu mau, ya?" Mama kegirangan sendiri karena terlalu bahagia.

Hal seperti ini sudah biasa terjadi dan aku tidak perlu kaget lagi. Aku sudah tidak terlalu mempedulikan tentang calon papa baru atau pernikahan Mama. Terserah Mama kalau memang itu yang bisa membuat Mama bahagia dan melupakan Papa. Aku tidak berhak menghalangi kebahagiaannya lagi. Baiklah, aku tidak akan memberikan komentar apa pun lagi kali ini.

Tapi ... jalan-jalan? Senang-senang? Dalam situasi seperti ini mana bisa aku bersenang-senang sementara Aldy sedang berjuang sendirian melawan penyakitnya?

"Kamu mau kan, Sayang? Mau, ya? Mama udah janji sama mereka soalnya."

Aku malas menjawabnya, lalu kukeluarkan map merah yang aku dapat dari Om Reyhan tadi siang. Kuberikan map itu pada Mama.

Mama terlihat bingung melihatnya, tapi dia menerimanya. "Ini apa, Man?"

"Mama lihat aja sendiri."

Mama menurut dan membuka map itu. Matanya membelalak begitu membaca apa yang ada di dalam map itu. Dia pasti kaget melihatnya. "Bukti kepemilikan perusahaan? Perusahaan kita?" Mama melihatku dengan penuh tanda tanya besar.

Aku mengangguk saja. "Tadi aku ketemu sama Om Reyhan."

"Reyhan? Reyhan Ardiansyah?"

"Iya, Reyhan Ardiansyah. Terus dia minta maaf sama aku, katanya dia udah menyesali semua perbuatannya sama Papa dulu. Dia juga mengembalikan perusahaan kita yang udah pernah dia ambil. Semua surat berharga dan aset perusahaaan udah atas namaku. Jadi sekarang perusahaan itu jadi milik kita lagi, Ma."

Aldy (My Perfect Boyfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang