Bab. 34| 🌷 Perasaan Raisa⚘

496 77 520
                                    

Hai, aku datang lagi🤧🤧 ada yang nungguin nggak? Pasti gak ada ya kan?😭😭😭

Yaudah gosah ngebacot, mending langsung baca aja ya😫😫

Yaudah gosah ngebacot, mending langsung baca aja ya😫😫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldy

"Foto? Foto apa?"

"Foto di mading sekolah."

"Foto di mading?" Raisa memutar bola matanya, berpikir dan berusaha untuk mencerna maksud dari pertanyaanku yang memang sengaja hanya aku ajukan sepenggal-sepenggal.

Aku tidak sanggup untuk langsung bertanya sepenuhnya pada Raisa. Harapanku saat ini adalah aku akan mendapat kebenaran bahwa semua itu hanya kesalahpahaman dan bukan Raisa pelakunya.

"Ada di hape lo."

"Emangnya ada foto apa di hape gue?"

"Foto Amanda di mading sekolah."

"Apa?" Raisa terkejut mendengar jawabanku. Dia yang masih kebingunan karena tidak tahu tentang pesan dari Wilson.

"Baca whatsApp dari Wilson." Aku akhirnya menyebut nama itu. Aku yakin sekarang ini dia mulai mengerti apa yang kumaksudkan.

Raisa dengan buru-buru membuka tasnya dan mencari sesuatu. Aku tahu dia mencari ponselnya. Begitu melihat pesan dari Wilson, matanya melebar. Pasti dia sudah melihat foto yang sama seperti yang kulihat tadi. Dengan melihat reaksinya yang seperti orang bingung itu, aku tahu dia paham maksudku.

"Wilson brengsek." Walaupun pelan, aku mendengar Raisa mengumpat saat menatap layar ponselnya.

"Apa lo yang melakukannya?"

"G-gue ... gue ..." Raisa sedang berusaha mencari-cari alasan untuk menjawab pertanyaanku. Hanya dengan melihat kebingungannya ini saja sudah membuatku yakin kalau semua itu memang benar. Raisa-lah pelakunya.

"Kenapa lo ngelakuin itu, Ra? Lo mempermalukan Amanda di muka umum kayak gitu? Gue nggak yakin lo setega ini. Tapi itu emang bener-bener perbuatan lo?" tanyaku tak percaya dengan kenyataan yang aku dapatkan. Sahabatku melakukan itu?

Raisa menggigit bibir bawahnya. Aku tahu dia akan melakukan itu jika sedang kebingungan dan tidak tahu harus menjawab apa.
Jujur, aku sedih melihat situasi yang seperti ini. Aku paling tidak suka mengetahui kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan. Sebelumnya aku telah mengetahui bahwa Amanda hanya memanfaatkanku saja, dan sekarang apa yang aku lihat? Sahabatku menjadi orang jahat. Kenapa?

"Gue nggak yakin lo setega ini sama orang, Ra. Gue pernah ngerasa kalo lo udah berubah. Meskipun gue berusaha menepis semua anggapan itu, tapi ternyata semuanya sekarang terbukti. Lo bener-bener berubah, Raisa. Gue bener-bener kecewa sama lo kali ini."

Entah percaya atau tidak, dibohongi oleh sahabat sendiri yang sudah kita percaya jauh lebih menyakitkan dibandingkan kita dibohongi orang lain. Itulah yang aku rasakan sekarang. Aku merasa seperti dikhianati oleh seseorang yang bahkan aku mempercayainya melebihi siapa pun di dunia ini.

Aldy (My Perfect Boyfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang