Ruang UKS

281 38 0
                                    

Keputusasaan adalah hal
terbodoh yang pernah dilakukan

-someone else

BRUKKKK...!!!

Aku terjatuh ke lantai. Lama-lama aku merasakan hawa dingin yang menusuk hingga tulang-tulangku, sehingga tubuhku mengigil kedinginan dan membuatku tidak bisa mendengar apa-apa.

"....?...!!!!"

"......!!!!.....!!!!"

Aku hanya bisa melihat sahabatku Gerald yang terus mengerak-gerakkan tubuhku dan wajahnya begitu panik.

Aku baru menyadari, ternyata selama ini dia ingin menolongku yang lagi bengong dan membahayakan nyawanya sendiri untuk menyelamatkanku.

"Ternyata selama ini lu bantu gua toh. Dasar, sahabat kikuk." umpatku dalam hati.

Lama-kelamaan mataku terasa begitu berat seakan-akan aku ingin meninggalkan dunia ini.

Dan aku akhirnya menutup mataku yang terasa berat dan tubuhku yang sangat dingin ini.

***

Pelan-pelan aku membuka kedua mataku.

"Ugh!!!"

Ternyata tadi hanya mimpi, buktinya aku ada diruang UKS dengan beberapa infus yang terpasang di tubuhku.

"Huft, hahaha, syukur dah. Tadi hanya mimpi doang." gumamku dengan tangan kanan menyentuh dahi.

Aku melihat kalender di sebelahku yang menunjukkan tanggal 13 oktober dan aku melihat jam dinding yang terpasang di tembok sekolah mununjukkan jam 13.00. Waktu aku ke sekolah jam 9.00 berarti kemungkinan aku pingsan selama kurang lebih 4 jam dan selama itu aku bermimpi aneh, pikirku.

"Pantes aja gua mimpi begitu, gua tertidur sampe 4 jam." gumamku yang masih setia melihat jam dinding.

Ternyata badanku sudah fit seperti biasa dan bisa menggerakkan seluruh tubuhku dengan baik.

"Kayanya gua udah rada baikkan nih..!" gumamku dengan melakukan peregangan ringan.

"Gua mau kekelas dulu..." lanjutku.

Kenapa aku ke kelas? Simple, gak ikut drama -> di benci teman sekelas-> meminta maaf kepada semuanya -> bantuin kelas sampai selesai acara-> dimaafkan teman sekelas-> selesai. Iya, intinya aku harus nyari muka agar tidak di musuhi oleh mereka.

Aku langsung mencopot infus yang terpasang di tubuhku dan bangun dari tempat tidur untuk keluar dari ruangan UKS.

Setelah aku mencoba membuka pintu, ternyata pintu tersebut seperti dikunci dari luar. "(Duk...Duk...Duk) kenapa pintu ini dikunci?"

Aku mencoba mencari kunci cadangan di dalam ruangan UKS, dan terus mencari hingga 20 menit berlalu. Namun aku gagal mendapatkan kunci itu.

"Gimana gua bisa keluar dari sini ya?!!"

Aku terus memikirkan bagaimana untuk keluar dari sini. Kunci cadangan yang selama ini di kasih tau oleh Gerald sewaktu kami masuk pelajaran olahraga, tidak ada ditempatnya.

"Oh iya betul juga, MY PHONE!!!."

Satu-satunya cara untuk bisa keluar dari sini adalah mencari bantuan diluar. Dan aku harus menemukan hp yang aku simpan di dalam tasku.

Tapi tunggu...! Bukankah tadi tasku terjatuh di depan ruang UKS ini?.
"Sial.!!" umpatku dengan keadaan ini.

Aku begitu bodoh mengharapkan untuk menghubungi orang yang di luar. Jangankan untuk keluar, untuk menghubungi saja aku tidak bisa karena tasku masih berada di luar.

Virus Injection Blood [END] ✓Where stories live. Discover now