Kamera Wali Kelas

215 34 6
                                    

Jangan sampai kau melewati
Kewajiban yang telah diberikan
kepadamu

-Retno

"Suara apa itu ?" ucapku memeriksa suara yang terdengar dekat denganku

"Oh ternyata suara hp,” lanjutku sambil hp yang ada di tas dan melihat dari siapa.

Ternyata ini dari ayahku yang seorang mantan panglima TNI yang sekarang adalah pengawal presiden.

Tanpa berpikir panjang, aku angkat saja telepon darinya dan meminta bantuan untuk mengeluarkan ku dari sini.

Bzzzztttt Hallo bzzzzztt... hallo…Retno apa kamu mendengar suara ayah... bzzzzttt...."

Kenapa suaranya putus-putus? Apa jaringan disana lagi buruk?

“Iya ayah, Retno dengar suara ayah tapi seperti putus-putus ayah,” jawabku yang masih setia di posisi melihat gerbang.

Oh syukurlah…bzzzttlau begitu…bzzzt...” jawab ayah di seberang.

“Ayah, tolong Retno ayah!!! Retno masih berada di sekolahan Retno,” ucapku meminta bantuan kepada ayah agar dia mau menolongku keluar dari sekolah neraka ini.

“Maafkan ayah nak… bzzztt… ayah lagi berada di istana negara yang ada di Bogor karena ayah diperintahkan untuk melindungi presiden. Nak ayah akan memberitahukan kamu…. bahwa kita ini berada pe…. . bzzzttt.”

“Ayah? Ayah? Ayah ?”

o…maafkan ayah nak…. sepertinya …bzzzttt... saluran ini tidak akan bertahan lama…”

“Terus Retno bagaimana ayah? Dan keadaan mamah gimana ?.” tanyaku yang sedang kebingungan.

Ji. . bzzztt. . kamu bertemu dengan seseorang... bzzttt. . mu jangan mudah percaya dengan dia…dan bentuklah kelompok kecil untuk bertahan hidup…bzzzttt. .” jawabnya yang masih terdengar putus-putus

“Iya ayah, tapi bagaimana dengan mamah yah ?.” tanyaku sekali lagi tentang keadaan mamahku.

Bzzztttt. . soal ma. . bzzzttt. . mu ayah min. . bzzztt. . maaf…(tut tut).”

“Halo? Ayah! Ayah... ayah !”

Setelah mendengar telepon dengan ayahku terputus, badanku langsung lemas semua seperti orang yang tidak pernah makan selama seminggu. Aku menangis sangat keras dengan keadaan yang ada ini.

Apakah ini semacam bentuk cobaan?supaya aku bisa menghadapi semua ini dengan ikhlas dan menjadi yang terbaik?

Dengan kebingungan yang melanda ini, aku sadar bahwa aku meninggalkan kewajiban ku.

"Eh udah jam 2 aja, gua lupa belum sholat dzuhur dan kayanya gua harus ganti sholat 3 hari yang lalu nih!”

Aku memutuskan untuk ke masjid sekolah yang ada di belakang sekolahan.

***

Di dalam perjalanan menuju ke masjid sekolah, aku masih tidak percaya dengan keadaan yang menimpa sekolahan ku. Timbul sebuah pertanyaan di dalam pikiranku, apakah wabah ini terjadi di semua tempat? Apa ini sebuah perang  dengan negara lain dengan menggunakan virus atau yang lainnya seperti yang ada di film-film? 

Aku tak tahu.

....

SREKKK!

Aku menendang sesuatu di jalan. Ternyata yang aku tendang adalah sebuah kamera SLR.

Virus Injection Blood [END] ✓Where stories live. Discover now