Part 2

36.4K 4.5K 679
                                    





" Perkenalkan dirimu nak."





" Huang Renjun."



" Hanya itu? Kau pindahan darimana Renjun?"





" China."



Sang guru menghela nafas pelan. Tampaknya akan ada es lain yang akan mendiami kelas para anak-anak berotak jenius ini.


" Baiklah. Sekarang kau boleh duduk. Kau lihat meja kosong di sebelah sana?"


Rahang Renjun mengetat. Bukankah meja yang di tunjuk sang guru bersebelahan dengan si murid menyebalkan yang tadi menabraknya?


Tapi perhatian Renjun menjadi terbagi ketika seorang siswi mengacungkan tangannya.


" Ne? Ada apa Yeji?" Tanya sang guru.


" Jung Saem? Kenapa harus di sebelah Jaemin?"


" Memangnya kenapa? Di sebelah Na Jaemin satu-satunya kursi yang masih kosong. Sudahlah. Silahkan duduk di tempatmu Huang Renjun."


Beberapa murid perempuan tampak menggerutu tidak suka. Tapi sang guru hanya menampilkan senyum sabarnya.


Renjun menghela nafas kesal. Mau tidak mau ia harus duduk disana karna memang hanya itu satu-satunya tempat yang tersisa.


Saat Renjun menghempaskan tasnya kasar di sebelah pemuda yang menurutnya bajingan itu, si pemuda terlihat sama sekali tak terusik, menolehpun tidak, berkedip pun tidak. Tatapannya lurus ke depan seakan-akan Renjun tidak ada disana.



Renjun benci hari pertama sekolahnya ini.

.
.
.

" Sayang kau sudah pulang? Bagaimana sekolah barumu itu?"


Renjun menghentikan langkahnya lalu menatap ibunya yang sedang duduk di sofa dengan televisi yang menyala.


" So bad."


" Ada apa? Ada yang mengganggumu?" Baekhyun tampak khawatir.


" No. Tapi, aku tidak menyukainya."



" Ayo sini cerita." Baekhyun menepuk sofa di sebelahnya. Renjun menggeleng.



" Aku gerah. Ingin mandi."



" Baiklah, mandi lalu segera turun makan." Renjun mengangguk sekilas lalu segera menaiki tangga menuju lantai atas dimana kamarnya berada.

.
.
.


" Tambah dagingnya nak, biar kamu lebih gemukan, kamu terlalu kurus Sayang."


Renjun hanya diam saja ketika sang ibu menaruh daging di mangkuk nasinya.


" Setelah ini temui baba sebentar ya nak."


Stranger | Jaemren ✔Where stories live. Discover now