Part 30

18.5K 2.4K 37
                                    


Jaemin baru saja keluar dari kamar mandi setelah berendam di dalam bathtube berisi air panas begitu lama. Renjun yang baru saja kembali ke kamar setelah mengantarkan cucian baju kotor ke petugas loundry asrama, menatap Jaemin heran.

" Kamu baru saja selesai mandi?"

Jaemin menoleh kepadanya lalu berdehem sembari mengangguk.

" Wae?"

Renjun menggeleng. Tidak mau ambil pusing.

" Injun-ah---"

" Hm?"

" Bagaimana jika besok kita ke rumah baba dan mama?"

Renjun yang masih memegang keranjang kosong terheran-heran dengan ucapan yang baru saja terlontar dari mulut Jaemin.

" Hey? Benarkah yang berkata ingin ke rumahku itu adalah Na Jaemin tunanganku yang biasanya bertingkah layaknya manusia es?" Sindir Renjun, tapi Jaemin mengabaikan sindiran dari tunangannya itu dan memilih mengangguk.

" Besok weekend. Dan aku baru sekali kesana, itupun untuk membicarakan pertunangan kita." Jelas Jaemin. Renjun menaruh keranjang kosong itu di dekat lemari Jaemin dan menyingkirkan koper pakaian Jaemin yang masih terbuka lebar disana. Semua pakaian kotor mereka berdua selama camping sudah di urus Renjun ke petugas loundry.

" Ku fikir besok sebaiknya kita di asrama saja seharian agar bisa fokus belajar untuk menghadapi ujian senin depan."Jawab Renjun sembari duduk di meja belajarnya, sedangkan Jaemin mengenakan kaus putih polos tanpa lengan dan celana boxer.

" Belajar terlalu serius bukanlah tipeku." Jawab Jaemin yang kini menyamankan tubuhnya di kasur Renjun.

Renjun mengangkat bahunya.

" Sebenarnya juga bukan tipeku."

" Jadi?"

" Baiklah, besok kita ke rumah. Aku sangat ingin istirahat. Ternyata bersenang-senang juga melelahkan." Renjun beranjak dari meja belajarnya dan mendekati ranjangnya yang di duduki Jaemin.

" Minggir."




Keesokan harinya.

Renjun dan Jaemin melangkah menuju ruang utama kediaman keluarga Huang. Jaemin berjalan tegap di sebelah Renjun yang terlihat riang, terbukti dari langkah ringan setengah berlarinya hampir meninggalkan Jaemin.

" Mama! Baba!" Seru Renjun saat di lihatnya kedua orang tuanya itu tengah duduk di sofa seperti menantikan kedatangan mereka berdua. Dan itu tentu saja benar, karna Zitao dan Baekhyun segera berdiri dan menyongsong anak semata wayangnya itu.

" Hey, kulit anak mama jadi menggelap setelah pulang dari camping." Gurau Baekhyun. Dan kepada Jaemin." Halo nak? Renjun tidak berulah kan?"

Belum sempat Baekhyun menjawab ataupun Jaemin memberikan reaksi, sebuah suara menginterupsi percakapan 2 anak beranak itu.

" Ya ya, kami disini hanyalah sebuah patung."

Renjun segera menoleh ke arah sumber suara dan tergelak saat melihat Luhan, bibinya beserta Sehun, pamannya beserta Winwin dan si kecil Gwen. Luhan yang tengah duduk di sofa sembari bersidekap menatap keponakannya itu dengan raut kesal.

" Ayolah bibi Lu. Aku hanya tak melihat kalian. Dan lagi aku tidak terlalu akrab untuk menyapa kalian semua, berbeda dengan Win ge dan Gwen, sepupu-sepupuku ini memang sedikit akrab denganku." Winwin melengos mendengar kata ' sedikit akrab' itu.

Stranger | Jaemren ✔Where stories live. Discover now