Part 1

44.8K 1K 32
                                    

Keindahan sujud disepertiga malam, yang membawa kita lebih dekat dengan Sang Illahi. Doa-doa tahajud yang insya Allah dikabulkan oleh Allah. Sebagaimana menurut Imam Syafi'i doa saat sholat tahajud umpama panah mengenai sasaran.

Tiba-tiba terdengar suara adzan membangunkanku dari sujudku. Aku mengucek mataku dengan tangan untuk melihat lebih jelas.

"Ning ayo sholat jama'ah" ucap Dina sahabatku

"Emm iyah, aku mau ambil wudhu dulu yah" ucapku padanya

"Oke deh, aku tunggu di bawah yah Ning"

Aku balas dengan anggukan saja. Setelah itu, aku mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat shubuh berjamaah.

***

Membaca adalah hobiku, aku senang membaca dari buku pelajaran, novel, cerpen, sejarah, dan lain-lain. Tak lupa juga aku senang membaca Al-Qur'an karena itu adalah bacaan utama. Aku juga sering membaca kitab-kitab kuning. Aku memang harus terus membaca agar aku cerdas karena aku memang diperintahkan oleh kakek tercintaku untuk mengajari kelas diniyah. Apalagi aku yang sebentar lagi akan lulus MA dan lulus pondok.

Prestasi-prestasiku cukup membanggakan dari aku sering mewakili sekolah lomba seperti lomba IPA, Puisi, jurnalistik. Di lingkungan pondok aku juga sering mewakili lomba pidato bahasa Arab, debat bahasa Arab, membaca kitab, qiro, hadroh. Dengan adanya prestasi itu aku sangat disayang semua keluargaku. Dari Abi Umi, Kakek Nenek, Pakde Bude, kakak-kakak sepupuku.

Bel pulang berbunyi. Aku bersiap-siap pulang ke asrama pondok untuk menjalankan sholat dhuhur. Setelah sholat para santri banyak yang tidur, ada yang sibuk menghafal nadzom, ada yang belajar dan sebagainya. Sedangkan aku memanfaatkan waktu senggang untuk murojaah hafalanku yang nanti aku setorkan ke kakek. Setelah murojoah, aku baringkan tubuh kecilku untuk tidur sampai jam 3 sore. Namun, tidur siangku tidak terganggu.
Baru tidur sekitar sepuluh menit, sudah ada yang membangunkanku

"Ning Zahwa bangun dulu, ada Mba Ndalem yang nyariin" Ucap Dina sambil menggoyang-goyangkan tubuhku.

Aku terbangun. Aku langsung menghampiri Mbak Ndalem.
Mbak Ndalem diperintah kakek untuk memanggilku. Dengan Segera aku mencuci muka dan langsung menuju Ndalem.

Di tengah perjalanan aku bertemu pujaan hatiku, siapa lagi kalau bukan Ustad Faruq. Ustad Faruq memberiku salam. Aku menjawabnya. Kulihat Ustad Faruq tersenyum padaku. Sungguh senyumnya manis sekali. Jantungku berdetak abnormal jika didekatnya, segera aku pamit untuk pergi. Namun ustad Faruq mencegahku.

"Kenapa baru keliatan Ning" ucap Ustad Faruq

"Hmm, harusnya aku yang tanya, kenapa ustad baru keliatan udah 3 hari ngga ada kabar" ucapku ngambek

"Mm, afwan. Kemarin aku diperintah Abah yai Ahmad untuk ngisi kajian di kota" jelas ustad Faruq

"Iya ngga papa, maaf aku ngga tahu" ucapku lirih karena merasa bersalah

"Hei, jangan sedih gitu" tegur ustad Faruq.

" Ngga kok, aku ngga sedih, kan la tahzan inallaha ma'ana" ucapku
"Iya Ning Zahwa yang terhormat" ucapnya

Aku terkekeh dengan gaya bicara Ustad Faruq. Karena dirasa pembicaraanku dengan Ustad Farus cukup, aku pamit padanya untuk segera menuju ndalem

Sesampainya di Ndalem. Aku cukup terkejut karena keluarga Ndalem berkumpul

"Assalamu'alaikum" salamku pada semua orang yang berada di ruang keluarga

"Wa'alaikum salam" jawab semua serentak.

Aku mencium tangan kakek, Nenek, dan semuanya, kecuali Kak Dimas walaupun kami sepupu tetap saja bukan muhrim.
Aku duduk bersebelahan dengan kakak cantikku Ning Salsabila Maryam yang selisih 4 taun denganku. Ning Salsa ini anak dari Bude nyai Ruqoyah Maryam Assegaf dan Pakde yai Basir. Beliau anak kedua dari kakekku K.H Ahmad Hadid Assegaf dan Ny. Hj Siti Maryam. Anak pertama dari kakekku itu Pakde yai Ali Hadid Assegaf yang menikah dengan Bude Nyai Sarah. Anak mereka ada dua yang pertama M. Dimas Hadid Assegaf yang sekarang sudah menikah dengan mbak Lia alumni Darusalam. Anak kedua bernama M. Alyasa Hadid Assegaf, kak Alyas ini belum berkeluarga, dia sibuk sekolah, dari dia lulus MTs langsung ke Yaman, setelah 3 tahun di Yaman, melanjutkan lagi study di Mesir, dan taun ini akan lulus. Hebat sekali bukan? Siapapun yang menjadi istrinya sangat beruntung.
Yah lanjut aku anak dari Abi Ibrahim Abdullah, Abi menikah dengan Umi ku Rahmawati Maryam Assegaf, umiku ini anak terakhir. Dan aku Almeera Zahwa Abdullah dan adikku Alif Ibrahim Abdullah yang sekarang masih duduk dibangku MTs, dia juga sekolah di Darussalam.

DARUSALAM LOVE✔(Sudah Terbit)Where stories live. Discover now