(1) bagian dari sebuah takdir

14.6K 1.1K 36
                                    

Udara dingin mulai menyapa beberapa belahan Bumi, butiran putih nan dingin itu mulai menutupi apapun yang menjadi tempatnya mendarat.

Meskipin begitu, tampaknya tidak dapat menghalangi niat orang-orang yang masih tetap beraktifitas meski di bawah hujan salju tersebut, mereka bergegas mengeluarkan payung atau sekedar mengenakan topi yang melekat pada jaket dan mantel mereka guna melindungi kepala dari butiran dingin tersebut.

Tetapi sepertinya hal itu tidak berlaku bagi seorang pemuda bersurai kelabu, ia menengadah menanti butiran dingin itu menyentuh wajah tampannya.

Kedua mata elangnya terpejam di saat angin kembali berhembus, bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman tipis.

Menarik napas panjang dan kemudian mengeluarkannya sehingga tercipta uap putih dari sela bibir tipis itu.

"Happy birthday to me" Gumamnya. Ia menatap langit dengan kedua manik matanya seakan tengah menanti sesuatu, atau lebih tepatnya seseorang.

Tetapi percuma saja, dia hanya akan mendapati langit gelap seperti musim dingin pada tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada yang akan terjadi.

Memangnya apa yang diharapkannya akan terjadi?

Semua itu hanyalah omong kosong.

Hidupnya adalah sebuah omong kosong.

Kring...

Suara dering ponsel membuat pemuda itu terpaksa menyudahi acara-mari menatap langit- dan segera merogoh saku mantel yang dikenakannya.

Mom~

Hanya sebaris nama itu dan senyumnya akan semakin lebar, apalagi saat mendengar suara lembut dari seberang sana.

"Kim Taehyung! dimana kau anak nakal? Apa yang mom katakan tentang pulang sebelum pukul enam?" Rentetan kalimat itu menjadi salam pembuka dari seseorang di seberang sana.

Taehyung tergelak kecil. "Ya..! Anak nakal! Siapa yang menyuruhmu tertawa eoh?" Kembali terdengar omelan dari seberang sana.

"Sorry mom, aku akan segera pulang" Jawab Taehyung setelah selesai dengan tawanya.

"Dan jangan lupa membeli kue jika kau ingin memakannya saat ulang tahunmu"

Taehyung mencibir. "Bukankah seharusnya kau yang membelinya mom? Aku yang berulang tahun omong-omong" Ia mencebikkan bibirnya kesal menghiraukan orang-orang yang menatap geli sekaligus gemas kearahnya.

Bagaimana mungkin seorang pemuda yang akan beranjak dewasa, tengah berbicara dengan nada merajuk serta wajah tertekuk kepada seseorang di seberang ponselnya?

"Mom hanya bercanda little bear, segera pulang dan kejutan akan menantimu"

Itulah kalimat terakhir yang dapat didengarnya sebelum sang ibu mematikan panggilan itu secara sepihak.

"Dasar wanita tua" Cibirnya namun tidak dapat melunturkan senyuman pada wajah tampannya.

Sepasang kaki jenjang itu melangkah menembus dinginnya salju, menuju kediaman sederhananya untuk menemui wanita yang paling dicintainya itu.

Cukup lama berjalan di ruang terbuka menyebabkan hawa dingin mulai menusuk hingga ke tulang, bahkan suara gigi yang saling beradu dapat terdengar dari dalam mulutnya, menunjukkan seberapa dingin yang sedang dirasakan olehnya saat ini.

Tok...

Tok...

Tok...

King of Demigod [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang