(34) permainan takdir

6.9K 882 41
                                    

"Di belakangmu Tae!" Seru Namjoon, ia segera menangkis anak panah yang melesat kearah Taehyung.

Taehyung terpaku di tempatnya ketika menatap anak panah yang telah tergeletak di atas tanah.

"Sadarlah! Ini bukan saatnya untuk melamun!" Kali ini Yoongi yang berteriak kepada Taehyung. Kedua tangan pucat itu sibuk mengguncang bahu Taehyung yang masih terdiam di tempatnya.

"A-Aku..." Taehyung mundur dua langkah seraya menatap tidak fokus ke segala arah.

Jimin mengepalkan tangannya dan berjalan mendekati Taehyung.

Plakk...

Sebuah tamparan mendarat pada pipi Taehyung, membuat kepala pemuda itu menoleh ke samping karena kerasnya tamparan yang dilayangkan oleh Jimin.

"Tidak ada gunanya untuk jadi pengecut saat ini" Itulah kata-kata yang keluar dari mulut Jimin sebelum beranjak meninggalkan ke-enam pemuda yang termanggu akibat perbuatan Jimin tadi.

Hoseok menatap iba kearah Taehyung yang masih memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan Jimin tadi.

"Dia hanya butuh waktu" Ucap Hoseok seraya menepuk bahu Taehyung berusaha menenangkan pemuda bersurai kelabu tersebut.

Taehyung menghela napas panjang, semenjak pertengkarannya dengan Jimin di ruang ganti tadi, membuat pikirannya menjadi tidak fokus.

Di tambah dengan dirinya yang tidak bisa mengeluarkan kekuatan membuat ia menjadi sasaran empuk tim lawan sejak awal pertandingan di mulai.

Beruntung teman-temannya yang lain berhasil menghalau serangan-serangan tersebut. Tetapi hal itu malah semakin membuat dirinya merasa tidak berguna, dia hanya dapat menjadi beban bagi mereka semua.

Seokjin yang baru saja menghalau sebuah serangan yang kembali dilayangkan oleh tim lawan hanya menolehkan kepalanya kebelakang.

"Setidaknya kau harus keluar dengan utuh untuk dapat meminta maaf kepada Jimin nanti" Ucap Seokjin yang masih terus menangkis anak panah dari tim lawan.

Dia mengenali salah satu anak panah yang berhasil ditangkisnya, itu adalah anak panah Rose, saudarinya yang berhasil mendapatkan busur serta anak panah milik sang ibu, dewi Athena.

Mereka bertujuh harus berhati-hati terhadap gadis itu, mengingat bagaimana dasyatnya kekuatan dari senjata sang dewi yang terkenal akan kebijaksanaannya tersebut.

Sekali kau tergores dengan anak panah itu, maka lukanya akan membutuhkan waktu yang amat sangat lama untuk pulih.

"Posisi kita sangat tidak menguntungkan saat ini" Tutur Yoongi yang baru saja melompat turun dari salah satu dahan pohon yang beberapa menit lalu dipanjatnya.

"Menurut pengamatanku, tim lawan berjarak dua ratus meter dari kita, tetapi karena tiga anggota mereka memiliki panah dan busur makan sangat mustahil bagi kita untuk mendekat" Sambung Yoongi memaparkan hasil pengamatan singkat yang dilakukannya.

Namjoon terdiam mendengar laporan Yoongi tadi, benar, tim lawan memiliki anggota yang menggunakan panah sebagai senjata mereka.

Sedangkan anggota tim-nya tidak ada yang memiliki senjata jarak jauh seperti itu, mereka semua spesialis bertarung jarak dekat.

Jikapun ada cambuk Seokjin, senjata itu hanya mampu menjangkau jarak maksimal beberapa meter saja.

Kedua obsidian tiu mengedar memperhatikan keadaan sekitar, hanya ada pohon yang berjejer dan kabur tipis yang menyelimuti hutan tersebut.

"Kau benar hyung, posisi kita tidak menguntungkan saat ini. Tetapi mungkin cara ini dapat digunakan" Seketika mereka semua menoleh kearah Taehyung yang akhirnya angkat suara setelah sekian lama membungkam mulutnya.

King of Demigod [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang