(5)bagian dari sebuah takdir

7.9K 936 37
                                    

Pagi ini seperti hari-hari biasanya bagi seokjin, tidak ada yang dapat dilakukannya selain makan, belajar, belajar dan kemudian kembali tidur.

Jika kalian bertanya apakah dirinya bosan akan rutinitasnya tersebut, maka jawabannya adalah tidak. Tidak sama sekali.

Ia lebih memilih melakukan hal yang tidak mencolok bahkan cenderung membosankan di bandingkan terlibat keributan seperti para putra Ares atau sekedar ikut berpesta dengan putra Dionysus.

Sepertinya dirinya akan cocok jika berteman dengan putra Apollo yang bahkan bagaimana rupanya saja Seokjin tidak ketahui, tampaknya ia harus mencoba menjadi bayang-bayang seperti itu.

Jiika kalian bertanya kenapa dia tidak bergabung saja dengan saudari-saudarinya yang lain, maka Seokjin tegaskan sekali lagi.

Seokjin hanya ingin menjalani hari yang damai dan terbebas dari segala macam keributan, seperti yang kalian ketahui bahwa putri-putri Athena itu, meskipun memiliki kecerdasan yang luar biasa tetap saja mereka adalah wanita yang sangat gemar bergosip dan membicarakan orang.

Itu adalah sifat alamiah mereka, tidak perduli sebanyak apapun darah Athena mengalir di dalam tubuh mereka. Bahkan tidak jarang Seokjin dapat mendengar teriakan kegirangan saudari-saudarinya ketika sedang bergosip di tengah malam. Gila!

Membuat Seokjin ingin sekali menjahit mulut berisik mereka atau sekedar membekapnya dengan sapu tangan miliknya.

Tetapi sayangnya Seokjin tidak mungkin melakukan itu semua, dan berakhir dengan menutupi kepalanya dengan bantal seraya menyumpah serapahi gadis-gadis itu.

"Hai Jin hyung!"

Kecuali untuk yang satu ini. Tampaknya seokjin tidak akan bisa menghindarinya karena orang ini selalu menempel layaknya tanaman rambat kepada dirinya.

Semakin berusaha dilepaskan akan semakin melilit dan menempel saja bocah ini.

"Jin hyung!" Serunya kali ini diiringi dengan gebrakan meja yang digunakan oleh seokjin untuk menaruh buku-buku yang akan dibacanya.

"Apakah kau tidak tau kita sedang berada di mana?" Desis seokjin kesal kala pengawas perpustakaan sudah menatap tajam keduanya.

Sementara yang ditegur sudah memasang cengiran lebar tidak perduli sekalipun kedua bola mata seokjin sudah menatap tajam kearahnya.

"Jangan marah hyung, kau tambah cantik jika marah seperti itu. Aku yang putra Aprodhite saja merasa tersaingi" Gurau Hoseok.

"Ya! Kau pikir aku ini apa hah? Mau ku patahkan lehermu itu?!" Sentak Seokjin, kali ini ganti dia yang menggebrak meja dengan kesal.

Kedua manik matanya yang tadi berpendar kesal tiba-tiba langsung meredup, dia segera membungkukkan tubuhnya kearah penjaga perpustakaan yang telah berkacak pinggang seraya menatap tajam kearahnya.

"Maaf" Ucapnya dan membungkukkan tubuhnya sekali lagi.

Sedangkan Hoseok sudah tergelak di tempatnya.
"Wajahmu seperti kucing yang ketahuan tengah mencuri ikan saja, hyung" Ucapnya disela tawanya.

"Kau..." Desis seokjin dan mengangkat tangannya bersiap untuk memukul kepala anak manja itu.

"Ah.. Sebelum aku lupa" Hoseok menjentikkan jarinya membuat seokjin mengurungkan niatnya tadi.

"Apakah kau tau dengan Farrel, hyung?" Tanya Hoseok.

Seokjin diam, berusaha mengingat siapa yang sedang di bicarakan oleh Hoseok.

"Ck.. Dia salah satu putra Dionysus, bukankah kalian berada di tingkat yang sama?" Hoseok berdecak kesal melihat seokjin yang tampak tidak mengingat atau mungkin mengenal siapapun.

King of Demigod [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now