1.Cold eyes

5.9K 355 18
                                    

Do you believe in the saying that " The right one for the right time and right place will soon come ?

Sana PoV

"Selamat datang di jyp national university miss minatozaki"

"Terima kasih" jawabku

Sekolah baru, teman baru, lingkungan baru dan kehidupan yang baru pula. Bagaimana bisa aku memaksa diriku lagi ? Ini adalah kali ke empat aku pindah sekolah karena ibuku yang selalu dipindah tugaskan. Dia adalah seorang dokter dan setiap ia dipindah tugaskan ke rumah sakit lain aku harus selalu ikut pindah. Yeah my life is always fuck up.

"Ini jadwal, ruangan, dan kunci lokermu. Enjoy your school life"
Aku menundukan badan 90° sebagai jawaban dan mulai pergi mencari loker dan ruanganku

Aku tidak benci ibuku karena menjadi seorang dokter namun aku benci hidupku ketika aku harus meninggalkan seseorang yang aku cintai sungguh aku tak suka itu karena aku tau rasanya ditinggalkan oleh seseorang, iya gadis itu gadis yang pergi tapi tak pernah kembali walau hanya sekedar untuk menepati janji dan sialnya ia selalu berada dalam pikiranku, sedangakan dia ? entahlah memikirkanku saja mungkin tidak.

Agrhh sudahlah memikirkan itu semua membuatku pusing.

Aku terus berjalan dan mencari lokerku sungguh kampus ini sangat luas dan besar serta memiliki pengajar dengan standar international
pantas saja muridnya sangat kaya, good looking ? Mungkin so ku harap mereka juga ramah.

Menjadi seorang yang ceroboh ya mungkin itu telah melekat pada diriku. Namun, kali ini bukan aku yang menabrak seseorang tapi seseorang yang menabrakku dan agrh pantatku. Siapa dia yang berani menabrakku ? Shit calm down minatozaki ini hari pertamamu

"Agrhh pantatku" tak sadar aku mengumpat, sial aku tak dapat mengontrol mulutku

Lalu perlahan ku arahkan kepalaku mendongak ke atas untuk melihat siapa yang menabrakku dan kini tampaklah  seorang gadis tapi apa-apaan ini ? Dia malah memberiku tatapan tajam seolah aku yang menabraknya

Sejenak ku tatap dia dalam. Jika boleh ku deksripsikan dia itu memiliki tubuh yang cukup jangkung dengan kaki jenjang tapi bukan hanya itu saja gadis ini mempunyai paras yang cantik dan memukau bak dewi yunani sungguh manusia dengan paket lengkap atau mungkin aku harus menyebutnya godness ? Tapi entahlah auranya terasa begitu dingin. Eh tunggu apa yang ku pikirkan kembali ke kenyataan sana, dia menabrakmu kenapa kau malah terpukau dengannya ?!

Belum sempat aku mengomel, dia malah pergi begitu saja tanpa membantuku bendiri atau sekedar mengucapkan maaf. Huft tak ada sopan santun

Aku coba berdiri sendiri sejak semua siswa hanya menatapku dengan aneh. Damn gadis itu benar-benar agrhh sudahlah, ku harap aku tak bertemu dengannya lagi. Siapa tau bukan ? Kampus ini luas dan besar.

Kembali ke tujuan utamaku aku perlahan melangkahkan kaki untuk mencari lokerku dan syukurlah aku menemukannya. Tidak terlalu jauh dari lokerku aku menemukan ruanganku, huhh akhirnya aku bisa beristirahat sembari menunggu profesor. Ku langkah kaki memasuki ruangan ini tapi kenapa seisi ruangan ini malah menatapku dengan aneh begitu seolah mengintimidasi dan ingin memakanku hidup-hidup, ah sudahlah aku tak ingin ambil pusing tentang itu lebih baik ku abaikan mereka.

Ku arahkan mataku untuk menyeleksi seisi kelas dan baguslah aku menemukan kursi kosong di dekat jendela. Akhirnya aku bisa beristirahat dengan tenang, ku lewati siswa lain lalu duduk di kursiku. Sungguh hari ini aku benar-benar lelah mungkin karena gadis itu, jujur aku masih saja memikirkannya karena matanya yang tajam dan aura dingin yang melekat padanya itu benar-benar  sukses membuatku merasa terintimidasi... shit kenapa aku jadi memikirkannya terus

"Kamu pasti murid baru" ucapnya

Terdengar sebuah suara di dekatku dan ku rasa pertanyaan itu untukku. Lalu ku cari sumber suara itu dan kini ku lihat seorang gadis berdiri di depanku

"Ya aku murid baru " jawabku

"Ahh pantas saja itu menjelaskan semuanya "

'Menjelaskan apa ? kenapa ? dan ada apa ?' Batinku penuh tanya

To be continue

My promise (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang