10. Party

2.1K 216 23
                                    

"Sana ?"

'Ehh'

Deg

"Ma-mark ?" Sana bingung kenapa pria ini tiba-tiba muncul lagi di hadapannya

Flashback

"Ada yang ingin appa bicarakan denganmu sayang" kini mereka berkumpul di ruang tengah sana yang baru pulang sekolah pun dengan malas mnghampiri appanya

"Apa yang ingin appa bicarakan ? To the point saja, sana lelah"

"Baiklah di sini appa langsung pada intinya, kau sudah besar sana jadi appa ingin menjodohkanmu dengan anak teman appa"

"APA ? Tidak sana tidak mau sana sudah besar appa snaa sudah bisa memutuskan apa yang sana mau"

"Jadi kau sudah berani menentang appamu ?! Turuti aku atau keluar dari rumah ini!"

"Appa jahat hiks"

"Pokoknya besok kau harus menemui lelaki itu !"

Sana pun pergi menuju kamarnya sedangkan di ruang tengah appa dan ibu sana sedang berdebat

"Kau sudah keterlaluan. Tak seharusnya kau libatkan sana dalam bisnismu itu. Dia mempunyai pilihannya sendiri !"

"Apa pilihannya dengan perempuan tak jelas itu huh ?! Tidak, aku tak akan membiarkannya"

"Kau benar-benar egois aku sudah muak denganmu. Mari kita berpisah"

Plak

"Kurang ajar kau. Baik jika itu yang kau mau. Kita pisah" appa sana langsung pergi meninggalkan ibu snaa yang menangis sambil memegang pipi yang memerah akibat tamparan dari mantan suaminya itu

Sementara sana sedang mengurung diri di kamarnya memikirkan bagaimana kelanjutan hidupnya nanti. Ia tak mau dengan pria itu ingin hanya ingin chewynya

"Chewy..a-aku merindukanmu" lirih sana

Keesokan harinya

"Kenapa kau kesini lagi hah ? Ini rumahku" tegas ibu sana ketika melihat mantan suaminya datang kembali

"Aku ingin menemui anakku" jawabnya datar

"Aku tak akan membiarkannya. Perg-"

"Sudah tak apa bu biar aku yang menemuinya" tiba-tiba sana datang dan lamgsung menghampiri appanya itu

"Baiklah sayang berhati-hatilah dengannya" petuah ibu sana karena takut anaknya akan dipaksa oleh mantan suaminya itu

"Tenang saja bu aku akan baik-baik saja" ucap sama diakhiri dengan senyum simpulnya

Setelah ibunya pergi ke dalam suasana langsung berubah menjadi sunyi

"Mau apa kau kemari"

"Hahaha sudah berani ternyata kau ya ingat jangan macam-macam denganku atau akan ku sentuh ibumu itu" ancam appa sana diselingi dengan tawa hambarnya

"JANGAN.SENTUH.IBUKU" ucap sana dengan penuh penekanan disetiap katanya

"Baiklah asal kau menurut denganku anak manis"

"Baik aku akan menurut asal kau jangan sentuh dia dan apa maumu sekarang ?" sana hanya bisa pasrah, hidupnya seperti boneka appanya ia tak bisa memiliki kebabasan

"Dandan yang cantik kita temui calon suamimu"

"Baiklah"

Setelah sana selesai dengan segala keperluan dan ia segera menemui appanya. Diperjalanan pun suasana hening terjadi tak ada percakapan dari appa dan anak itu. Hingga kini mereka telah sampai tujuannya

"Hai tuan choi senang bertemu denganmu"

"Ahh tuan minato mari masuk kita temui anakku" sambut tuan choi ramah

Seorang lelaki tampan pun datang dari kejauhan menghampiri mereka

"Kenalkan ini anakku mark. Mark beri salam pada calonmu ini" ujar tuan choi pada mark

"Aku mark"

"Sana" sana yang memang malas dengan perjodohan ini menjadi sangat irit bicara

"Sepertinya mereka memang jodoh tuan choi"

"Ahh ia aku tak sabar akan menikahkan mereka namun akan ku tunggu calon menantuku menyelesaikan sekolahnya hingga ia kuliah dulu" ujar tuan choi

"Hmm sana mari kita jalan keluar. Apa kau mau ?"

"Ya tentu sana mau kai tak perlu menyakannya lagi kau kan calon suaminya" potong tuan minato sebelum sana sempat menjawab dan ia pun hanya bisa menghela nafas pelan

Merekapun berjalan keluar menuju sebuah taman yang dekat dengan rumah mark

"Kau mau es krim ?"

"Tidak"

"Hmm kalau begitu mari kita duduk di bangku sana"

"Baiklah"

Merekapun duduk dan mark berusaha mencari topik pembicaraan

"Sana bisa kau cerita tentangmu. Aku ingin lebih dekat dengan calon istriku"

Deg

"Tidak ada yang menarik dariku"

"Apa kau ehm su-sudah mempunyai kekasih"

"Ya"

Hal yang tak diduga pun terjadi mark berlutut dan memegang kedua tangan sana

"Sejak awal appa memperlihatkanku fotomu aku sudah tertarik padamu. Kini aku tak akan membatasimu kau bebas berteman dengan siapa saja tapi jangan menjalin hubungan apapun dengan siapapun. Ingat kau calon istriku sayang dan suatu hari nanti kita akan menikah" ucap mark diakhiri dengan mencium tangan sana

Sana yang mendapat perlakuanseperti itu entah mengapa ia menangis dan kembali mengingat chewynya. Tanpa pikir panjang sana pun pergi meninggalkan mark, ia hanya ingin menenangkan diri

EoF

"Kau kenapa bisa ada di sini" tanya mark

"Kau sendiri kenapa ada di sini"

"Jelas aku disini inikan pesta-"

"Mark" panggil tzuyu yang kemudian menghampiri mereka

"Tzuyu"

"Kenalkan ini teman-temanku dan semuanya kenalkan ini temanku mark dia juga teman elkie"

Mereka semua hanya ber-oh ria mengetahui ternyata mark adalah temannya tzuyu

"Kau sudah mengenali salah satu dari mereka ?" Tanya tzuyu

"Ahh ya aku mengenali sana" ucap mark ragu

Sana bersyukur bahwa mark tidak mengenalkannya sebagai calon istrinya karena sangat tak ingin tzuyu mengetahuinya

"Ahh iya kita teman lama" sambung sana

"Ah iya te..man" mark pun hanya bisa pasrah mengakui sana sebagai temannya ia tau bahwa sana tak ingin bahwa perjodohan mereka diketahui banyak orang namun satu yang ia tak mengerti kenapa tzuyu mengenalkannya kepada yang lain sebagai temannya ? Kenapa tzuyu seolah menyembunyikannya ?

"Ya sudah mari masuk pestanya akan segera di mulai" ucap tzuyu

To be continue

My promise (Satzu)Where stories live. Discover now