12. Mystery

2.1K 212 2
                                    


"My little squirrel"

Deg

'Panggilan itu apa mungkin..'

Flashback

Sana sangat bersemangat karena hari ini ia akan bertemu dengan chewy. Setelah chewy pergi liburan bersama keluarganya sana sangat merindukannya dan setelah mengetahui chewy telah selesai dari liburannya sana langsung meminta ibunya agar meminta chewy langsung bisa datang ke rumahnya dan sekarang chewynya sudah sampai..

"Chewyy" sana yang bersemangat langsung berteriak nama gadis mungil di depannya dan dengan berlari kecil ia langsung menabrakan tubuh mungilnya

"Ya ?" chewy pun membalas pelukan itu dan mengusap pucuk kepala sana dengan lembut

"Ish apakah kau tak rindu padaku ?" Mendengar jawaban singkat chewy sana mendongakan kepalanya dan langsung mempoutkan bibirnya

'gemas' batin chewy tak kuasa menahan itu akhirnya ia mencubit kedua pipi gembil yang menggembung itu

"Hahaha tentu saja aku rindu padamu my little squirrel"

"Apakah itu panggilan 'sayang' untukku ?" Mendengar chewy yang memanggilnya dengan panggilan baru mata sana langsung berbinar-binar

"Hmm akan ku beritau tapi sebelumnya lepaskan dulu pelukan ini dan kau biarkan aku masuk, pegal tau" iya memang sedari tadi mereka masih berada di luar dan ini semua gara-gara sana yang langsung memeluk chewynya seolah ia tak bertemu bertahun-tahun padahal hanya satu minggu, mungkin terdengar alay memang namun bukankah untuk anak kisaran 7 tahun kata itu tak berlaku ? Entahlah yang sana tau ia merindukan chewy

"Hehe maafkan aku. Ya sudah mari masuk" perlahan pelukan di pinggang chewy pun melonggar dan kedua anak yang sedari tadi tengah berpelukanpun masuk ke dalam rumah

"Hm chewy mau apa ?"

"Tidak ada aku sudah makan tadi"

"Memangnya siapa yang menawarkanmu makan chewy-ya" sana pun menggoda chewynya dan menjulurkan lidahnya

"Ohh jadi kau menggodaku hm ?" Chewy pun akhirnya menggelitik sana hingga ia tertidur di sofa

"Hahahahahha iya iya ampun chewy" akhirnya sana menyerah bahkan sampai mengeluarkan air mata karena serangan dadakan itu

"Baiklah squirrel jangan menggodaku lagi hm"

"Hm iya" ucap sana sembari menetralkan nafasnya

"Ehh tadi kau bilang akan menjawab pertanyaan yang tadi, cepat jawab" sana sebenarnya tak sabar menunggu jawabannya apakah itu memang panggilan 'sayang' chewy untuknya

"Pertanyaan yang mana ?" Tanya chewy namun itu semata hanya untuk menggoda gadis 'squirrel' ini

"Yang itu"

"Yang mana ?"

"Ituuu"

"Mana ?"

"Ishhh yang ituuu" sana lama-lama kesal karena chewy tak kunjung menjawab pertanyaannya sedari tadi ia hanya menjawab mana dan mana terus

"Yang mana sih ?" Chewy yang tak tahan dengan pipi gembil itu pun langsung mencubitnya gemas

"Tau ah sana kesel sama chewy sana pulang lagiii"

"Bener nih ? Ya sudah chewy pulang ya" belum sempat chewy melangkah sana langsung memeluknya dari belakang

"Ish jangan ya sudah jika tidak ingin memberi tau tapi jangan pergi sana rindu"

"Hahaha iya iya my little squirrel aku tak akan pergi"

Mereka pun lanjut berbincang mencurahkan kerinduan masing-masing

EoF

"Ehh a-apa yang k-kau bilang tadi ?" Namun tzuyu tak menjawab pertanyaannya ternyata ia sudah kembali ke alam bawah sadarnya

"Apa yang kudengar tadi ? Apa mungkin dia.. ? Tidak tidak jelas-jelas mereka berbeda. Namun darimana ia tau panggilan itu ?" Gumam sana hampir tidak terdengar

"Nona kita sudah sampai" mereka kini sudah berada di depan apartement mewah sesuai dengan alamat yang diberi oleh elkie tadi

"Ahh iya ini uangnya" sana pun menyodorkan sejumlah uang untuk membayar taksi yang mereka tumpangi

"Mau saya bantu nona ?"

"Ah tidak usah terima kasih saya bisa sendiri" sana pun keluar terlebih dahulu kemudian membopong tzuyu menuju kamarnya. Tzuyu yang lebih tinggi darinya membuat sana sedikit kesusahan

"Ok sekarang kita lihat catatan itu..."

"Ahh kamar 1225" lanjutnya

Sana pun memutuskan untuk menaiki lift setelah menekan lantai yang dituju pintu lift pun terbuka dan kamar yang mereka tuju ada di depannya

**

Di tempat lain

Dua insan manusia sedang berbincang sesuatu yang penting

"Apa kau akan tetap menikahinya ?" Ucap seorang gadis yang duduk sembari menunggu makanan datang

"Tentu saja aku sangat mencintainya" jawab lelaki di depannya

"Mencintai atau obsesi karena kau tau ia cinta pertama adik tirimu ?"

"Apa maksudmu ?" Ucap sang pria bingung

"Apa kau benar-benar tak tau ? Atau hanya pura-pura hah ?!" Hampir sang gadis hilang kesabarannya karena lelaki di depannya ini menang seperti rubah pandai sekali bermain peran

"Aku benar benar tidak tau apa yang kau bicarakan" jawab lelaki itu dengan penekanan disetiap katanya

"Ah jujur saja aku sudah muak dengan semua akal bulusmu itu"

"Bukankah kita sama ? Kau pun terobsesi dengan adik tiriku bukan ? Jika kau berpikir aku rubah dan mempunyai banyak akal bulus lalu apa bedanya denganmu ? Sudahlah di sini kita sama hm" ya kini tidak ada lagi percakapan setelah sang pria mengucapkan kalimat terakhir dengan nada sinisnya

To be continue



My promise (Satzu)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora