14. TANTI DAN NADIA

3.8K 171 0
                                    

"OK," Dimas menyetujui permintaan Nadia, "Tapi tak ada ikatan, tak ada rasa."

"Ya, Pak."

"Aku akan menugaskanmu menjadi alasan dan pengalihperhatian bila aku perlu bertemu dengan Tanti, dan untuk itu kau akan dibayar ...."

"Ya, Pak."

"Bayarannya tidak selalu tidur denganku ...."

.

[Aku belum mengganti biaya hotel dan tiket pesawat.]

Dimas terbangun oleh denting pesan masuk dari Tanti.

[Jangan dipikirkan, aku juga menikmati kebersamaan kita kemarin.]

Nadia menggeliat di sampingnya, melihatnya sudah bangun, lalu meluncur turun, merengkuhnya ke dalam mulutnya.

[Kapan kau pulang?] Dimas mendesah, lidah Nadia piawai menjilatinya.

[Tergantung padamu, kalau sudah tak membutuhkan pelayananku, aku akan sarapan dan pulang.]

[Tampaknya aku tak bisa menyelinap lagi hari ini, kuatir suamiku curiga. Beberapa hari lagi aku akan menghubungimu di Jakarta.]

[Ya.] Dimas menggeram, mencapai ketegangan penuh, dan Nadia berjongkok, membimbingnya masuk. Ia hanya diam pasif, gadis itu yang bergerak mencari kenikmatan berdua.

Mandi berdua di bawah guyuran shower, membayangkan memeluk Tanti, gairah Dimas bangkit lagi, mereka bercinta dengan posisi berdiri. Setelah itu check out, sarapan, dan menuju bandara.

[aku menyimpan nomormu dengan nama Nadia, tolong dalam chat selanjutnya berpura-puralah sebagai Nadia, dan membicarakan kita seolah itu hubungan Nadia dengan pacarnya. Setelah pesan ini terkirim, aku akan clear chat.]

.

[Nad, lama tidak bertemu, terlalu banyak yang dibicarakan, aku sampai lupa tanya kau tinggal dimana. Aku tinggal di apartemen di SCBD, kapan-kapan mampirlah, suamiku jarang di rumah, aku sering kesepian.]

[Kupikir kau selalu ikut kemanapun dia pergi, kita bertemu di club malam itu, kan?]

[Tergantung teman bisnisnya, karena pernah seorang tamunya menginginkanku, dan ia tak bisa menolak, padahal orang Korea itu penganut BDSM, besoknya aku masuk rumah sakit.]

[Suamimu mencintaimu, kan?]

[Dimana-mana istri muda lebih disayang, tapi untuk acara resmi selalu istri tua yang mendampingi. Aku iri padamu Nad, punya pacar seumuran, pasti urusan tempat tidur kalian sepadan.]

[No comment hahaha ....]

[Ayolah bocorkan sedikit, apa yang kausuka dialakukan padamu?]

[Biasanya kami memulai dengan pakaian lengkap, Dante memberikan ciuman hot, sambil melucuti pakaian satu persatu, sambil meraba setiap lekuk ... oh dia paling suka bikin cupang, aku paling kesal melihat bekasnya di leherku, membuatku digoda teman-teman di kantor ....]

[Suamiku tak tahu bagaimana bikin cupang hahaha ...]

[Karena protesku, Dante membuat cupang di payudaraku, kau bisa bayangkan nikmatnya diremas sambil puting dihisap ....] mengetik ini, membayangkan mengisap puting Tanti lagi, kelelakian Dimas mengeras.

[Aiihh ... aku sedang sendirian kaucerita hot begitu. Harusnya tadi kau jangan pulang, Nad, malam ini bisa menemaniku.]

[Dante ada urusan, Tan, tak bisa ditunda. Kalau tak kuikuti kemana ia pergi, bisa selingkuh nanti, nafsunya besar, tiap malam ia butuh pelepasan.]

[Kau beruntung memiliki Dante.]

[Kau beruntung punya suami, aku dan Dante tidak ada rencana menikah, keuangan kami pas-pasan]

KAWIN KONTRAKWhere stories live. Discover now