19. KAU ATAU AKU YANG MATI

5.2K 149 17
                                    

Tanti naik sebuah kapal pesiar berdua dengan Dimas. Lelaki itu menciumnya sebelum mulai menyalakan mesin, perlahan mereka menjauh menjauhi marina.

"Yuk," kata Markus, sebelah lengannya melingkar di pinggang Lintang, mereka naik ke sebuah kapal pesiar serupa. Tepat saat gadis itu akan naik, telponnya berdering.


"Halooo ...," ia mundur lagi, berdiri di tempat yang aman di dermaga, "APA?"

Lintang menangis menutup telpon, "Maaf, aku tak bisa pergi, ibuku masuk rumah sakit, stroke."

"Ayo kuantar," kata Markus.

"Aku bisa pergi sendiri," elak Lintang, "kesempatan memergoki Dimas dan Tanti belum tentu ada lagi. Sebaiknya kau tetap pergi menyusul mereka ...."

Markus terlihat ragu.

"Aku baik-baik saja. Nanti sampai di rumah sakit kukirim kabar."

"OK," Markus naik ke kapal pesiar, menyalakan mesin dan menyusul ke arah kapal pesiar Dimas menghilang.

*

.

Tanti segera kembali ke Jakarta setelah ditelpon istri pertama Markus. Kapal pesiar suaminya meledak di Teluk Jakarta, ia mati dengan tubuh hangus terbakar.

Anak-anak Markus dari istri pertama rebutan harta, Tanti hanya mendapatkan apartemen yang ditempatinya dan club malam itu. Baginya tak masalah karena ia bisa bebas dari lelaki sadis itu.

Lintang meninggalkan club malam itu kepada Tanti, dan membuka club malam eksklusif di hotel berbintang lima. Ia mengubah sikap, berusaha mencintai Dimas, bukan hanya sebagai partner, tak pernah lagi ikut melayani pelanggan. Tahun berikutnya ia melahirkan anak pertama. Tanti menjenguknya di rumah sakit, didampingi Edward, lelaki yang mengaku bisex itu. Mereka baru saja menikah.

Flashback.

"Aku ingin lepas dari Markus," kata Tanti kepada Lintang, terus terang.

"Kau tidak takut aku sampaikan keinginanmu itu kepadanya?" tantang Lintang.

"Tidak!" jawab Tanti berani, "Markus bermaksud membunuh Dimas, dan menguasai hartanya melalui dirimu. Kau pasti tahu betapa sadisnya lelaki itu, jadi terserah padamu, mau bekerjasama denganku, atau aku akan mencari partner lain."

"Apa rencanamu?"

"Mintalah Dimas pergi ke Pulau Seribu bersamaku, naik kapal berdua, aku tahu Dimas punya kapal pesiar kecil yang ia bisa mengendarainya," Tanti menjabarkan rencananya, "bocorkan rencana ini kepadanya, bujuk ia menyusul, pada detik terakhir, jangan ikut, karena aku akan meledakkan kapalnya."

"Bukan ia yang akan meledakkan kapalmu?"

"Aku tahu, itu yang akan dilakukannya," Tanti tertawa, "aku dapat kisikan rencana itu, masih menunggu saat eksekusi yang tepat ... sudah ada yang mengatur untuk memindah peledaknya ke kapal Markus. Karena itu, carilah alasan, jangan ikut, kecuali kau ingin mati."

*

.

Aditya mendengarkan penuturan Edward dengan seksama, Dimas di sebelahnya menggeleng-gelengkan kepala tidak percaya.

"Aku tidak perduli apa yang terjadi antara kau dengan Tanti di masa lalu, Dimas," kata Edward, "tapi Markus menyiksanya, dan ia tak tahan. Lelaki itu masih dendam kepadamu, jadi pasti masuk jebakan ini."

"Bagaimana meyakinkannya?"

"Tanti sedang meyakinkan Lintang untuk berpihak kepada kita," imbuh Edward, "bila kau menginginkan istrimu seutuhnya, kau tak punya pilihan lain."

"Apakah aku bisa mempercayaimu?"

"Apa untungnya aku membicarakan ini dengan kehadiran Aditya, bila aku bermaksud memperdayamu?"

*

Edward sudah menyelidiki, Dimas dan Markus mempunyai kapal pesiar yang sama persis, akan mudah baginya menyesatkan petugas yang memasang peledak itu untuk memasangnya ke kapal Markus.

Dia telah mengintai dari jauh, dialah yang telah menelpon Lintang, supaya ia punya alasan tidak ikut naik kapal. Anak sulung Markus sudah menyiapkan team SAR, begitu ada ledakan, mereka segera meluncur ke TKP. Bila tubuh Markus tidak hilang ditelan laut, akan ada pencarian berhari-hari yang melelahkan, dan waktu berbulan-bulan sebelum lelaki itu dinyatakan mati. Ia sudah sanggup menjalankan perusahaan dan muak melihat kelakuan ayahnya. Tidak berani menentangnya terang-terangan, harus dibuatkan skenario kecelakaan.

.

TAMAT

.

Surabaya, 2 Januari 2020

KAWIN KONTRAKWhere stories live. Discover now