Ηot daddy-O6

17.7K 1.8K 128
                                    

---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---


Di pangkuan Jaehyun ada seorang perempuan cantik yang tengah bergelayut manja disana. Mencoba mengganggu Jaehyun dalam mengerjakan laporan untuk dibuat meeting besok pagi. Jaehyun sendiripun tak masalah, dia juga tak merasa diganggu oleh kedatangannya.

Kurang lebih sudah hampir dua jam perempuan itu menemani Jaehyun bekerja, berceloteh ria seperti radio mobil yang tak ada hentinya.

"Yuno pulang jam berapa?" tanya nya seraya melirik sedikit ke arah jam walker yang ada di meja kerja Jaehyun.

"Jam 10 nanti," balas Jaehyun.

"Kurang 2 jam lagi berarti ya?" Jaehyun hanya mengangguk sebagai balasannya.

Suara dering ponsel membuat dua pasang mata itu langsung mengarah pada ponsel yang ada di atas meja. Menampilkan nama manager yang sudah lama bekerja dengan perempuan cantik itu.

"Aku kerja dulu ya? manager kim udah nelepon," pamitnya disertai mengecup singkat pipi Jaehyun.

Jaehyun mengangguk, dia menarik tubuh perempuan itu dan mengecup bibirnya singkat.

"Hati-hati, kalau udah sampai kabari aku."

Sepeninggalan sang kekasih, Jaehyun kembali fokus pada pekerjaan nya. Dia melirik sedikit ke arah jam yang terpasang di pergelangan tangannya. Masih ada waktu untuk menyelesaikan laporan ini sebelum menjemput sang anak.

***

Saat ini, mobil hitam milik Jaehyun sudah terparkir rapi di depan apartemen milik Rose. Sudah 10 menit dia menunggu di dalam mobilnya, tapi Rose tak kunjung keluar juga.

Kurang 10 menit pula sekolah Yuno sudah membunyikan bel pulangnya.

Saat hendak menyusul ke apartemen perempuan itu, gerakan Jaehyun tertahan saat matanya tak sengaja menangkap sesosok Rose yang mulai berjalan ke arah mobilnya dengan terburu-buru.

Pintu mobilnya yang samping terbuka, memberi celah Rose untuk cepat masuk ke dalam mobil tersebut.

Napas Rose terlihat memburu, keringat juga mulai bercucuran dari pelipisnya perempuan itu. Dengan susah payah, dia mengatur napasnya agar bekerja seperti semula.

"Maaf mas, saya kelupaan." ucapnya dengan tak enak hati saat dia sudah berhasil mengatur napasnya kembali.

Jaehyun berdecak pelan, namun dia memaklumi itu. Tanpa berbasa-basi, Jaehyun mulai menjalankan mobilnya meninggalkan area apartemen ini.

"Baru mandi?" tanya Jaehyun, mencoba menghilangkan suasana sunyi yang melanda mobilnya selama perjalanan.

Rose mengangguk tanpa malu, "iya, saya baru selesai nyoba resep baru buat cafe." balasnya kemudian.

"Punya cafe?" Rose mengangguk lagi.

"Udah dari kapan?"

"2 tahun yang lalu, itupun awalnya papa yang ngasih." Jaehyun mengernyit kebingungan, tapi kemudian dia mengangguk mengerti. Anyway, dia hanya tanya soal dari kapan, tidak dengan alasannya.

Tak memakan waktu yang lama, mobil hitam Jaehyun sudah sampai di halaman sekolah anaknya. Tepat pukul 10 dia sudah sampai disana.

Dia menyuruh Rose keluar, menunggu anaknya di depan mobil untuk memastikan.

"BUNDA ... " teriakan Yuno mampu membuat bibir Rose melengkung ke arah.

"Halo boy!" Rose merentangkan tangannya, memudahkan agar anak itu bisa leluasa masuk ke dalam pelukannya.

Wajah Yuno terlihat sangat sumringah. Dia berlari menghampiri bundanya dan masuk ke dalam pelukan perempuan itu. Entah mengapa, hari ini Yuno terlalu tak sabar menunggu waktu pulang sekolah. Dan itu semua karena bundanya yang akan ikut andil dalam menjemputnya hari ini.

Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. Seperti ibu dan anak yang baru saja melepas rindu. Ditambah dengan status Yuno yang sudah tak memiliki ibu, membuat dahi mereka mengernyit kebingungan.

"Kamu punya bunda? aku kirain gak punya." celetuk anak laki-laki yang ada di belakang tubuh Yuno.

Dengan cepat, Yuno melepaskan pelukan mereka. Dia membalikkan badannya dan mendapati segerombol anak laki-laki yang menatap ke arah dirinya dan ke arah bundanya dengan tatapan tak suka.

"Kamu ngomong sama Yuno?" balas Yuno seolah tak mendengarkan ucapan bocah itu tadi.

Bocah itu mendengus tak suka, "iyalah, masa aku ngomong sama tante jelek ini!"

Yuno menoleh ke arah sekitar, mencari sesuatu yang tengah dibicarakan oleh bocah tak jelas itu.

"Perasaan disini gak ada orang jelek selain kamu." ucapnya menohok, membuat bocah laki-laki tadi mengepalkan tangannya kuat.

"Itu bundamu yang jelek!"

"Masa? gak mungkin ah! kalo bunda jelek, papa gak bakal suka bunda." balas Yuno dengan santai lagi.

"Udah jelek, gak bisa pake makeup lagi."

"Siapa? bundaku? kamu mau nyamain bundaku sama mama mu yang kayak badut itu?" Rose terkesima mendengarnya. Dia berusaha menahan tawanya agar tidak pecah begitu saja, apalagi melihat raut wajah bocah itu saat Yuno menjawab ucapannya dengan raut wajah santainya.

"Pergi ah! ganggu aja! gabut ya kamu!"

"Yuno, gak boleh gitu sama temennya, sayang!" tegur Rose ketika merasa Yuno sedikit keterlaluan.

"Dia bukan temenku, bun. Kata om Yuta kan gak boleh temenan sama orang jelek."

"Udah jelek, gendut lagi. Anak sama mamanya kayak badut semua." kemarin home shaming, sekarang body shaming, dasar Jung kecil.

---

mau disemangatin dong :(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


mau disemangatin dong :(

Hot Daddy [Jαerose]Where stories live. Discover now