Ηot daddy-O8

17K 1.8K 196
                                    

---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---

Saat ini Jaehyun sedang duduk berhadapan dengan sang ibu. Dia melipat kedua tangannya di depan dada, punggungnya menempel sempurna di punggung sofa yang ada di kamar nya.

Berkali-kali dia menghela napasnya pasrah, sedari tadi mamanya masih tak mau membuka suara. Yang dilakukan wanita tua ini hanyalah mengamati setiap pergerakan yang dia ciptakan tanpa sadar, seperti bernapas dan bergerak tanpa sadar.

Matanya tak sengaja menatap manik mata mamanya yang kini juga menatapnya dengan tatapan penuh tanya. Dengan cepat, dia menghindari tatapan itu agar pipinya tak memanas, apalagi tadi mamanya sempat melihat dia hendak menyingkirkan anak rambut milik Rose.

"Oma!" teriak Yuno dari luar kamar, bocah itu juga mengetuk pintu kamar papanya dengan kasar.

cklek

Selepas pintu itu terbuka, Yuno langsung berhamburan pergi ke pelukan omanya.

"Yuno kangen tau!" ucapnya penuh semangat. Tak seperti tadi yang kesal karena merasa diganggu saat tengah fokus-fokusnya.

"Yuno keluar dulu gih, oma mau bicara sama papa." usirnya pelan seraya mengelus rambut cucunya dengan sayang.

"Yuno udah bosen main ipad," balas Yuno disertai gelengan kecilnya.

"Yuno temenin bunda masak gih, kasian bundanya sendirian." Wanita berumur itu melirik sekilas ke arah Jaehyun saat dia mengucapkan kata bunda ke Yuno. Dia sedikit kepo dengan reaksi yang dikeluarkan anaknya saat dia juga ikutan memanggil Rose dengan sebutan bunda.

"Oh iya, bunda kan lagi masak." Yuno menepuk dahinya keras, sebelum akhirnya turun dari pangkuan omanya dan beranjak keluar kamar.

Sepeninggalan Yuno, suasana antara Jaehyun dan mamanya kembali hening. Mereka masih adu tatapan tanpa mau membuka suaranya masing-masing.

Akhirnya Jaehyun berdehem singkat, dia sudah bosan dengan suasana yang sedikit canggung ini.

"Mama ngapain kesini?" tanyanya to the point, bingung dengan tujuan mamanya berada disini.

"Siapa perempuan tadi?" Alih-alih menjawab, sang ibu malah bertanya balik.

"Bukan siapa-siapa, cuman orang asing yang gak sengaja masuk di kehidupan Yuno." Balas Jaehyun tanpa ragu. Lagian, ucapannya tadi memanglah nyata. Rose bukanlah siapa-siapa. Dia hanya orang asing yang tak sengaja muncul di kehidupan anaknya.

Padahal jika menurut takdir, dialah orang yang selama ini Jaehyun minta dalam doa-doanya.

"Yakin orang asing? Yuno sampai panggil dia bunda, loh. Kamu tau kan kalo anak kamu itu gak gampang akrab sama orang lain?" Jaehyun merasa terpojokkan, dia tak tau harus menjawab apa.

"Mama lebih setuju kamu sama dia, daripada sama model yang gak jelas itu. Udah gak bisa masak, kerjaannya merintah terus lagi. Mending ini kemana-mana, masuk ke kriteria mama juga." Lanjutnya.

"Apa sih, ma! Erika itu calon istri aku, bukan calon pembantu!"

"Emang mama ngomong kalo Erika pembantu? enggak, kan? setidaknya, cari istri yang masih mau merawat rumah, merawat suami dan anak juga. Lah Erika, dia setiap harinya pergi ke luar kota untuk pekerjaan gak jelasnya."

"Jangan pandang sisi buruk Erika! Erika punya sisi baik yang masih belum mama ketahui. Lagian dia juga gak seperti apa yang mama ucapkan, Erika juga bisa." Bantah Jaehyun, dia merasa tak suka saat mamanya memilih menjelekkan calon menantunya sendiri dan membela orang asing yang baru saja masuk di kehidupan mereka.

"Bisa apa? dia bisanya gaya depan kamera. Gini deh, mama saranin cari istri yang tertutup, jangan terbuka kayak si Erika."

"Yaudah besok Erika aku suruh ambil job model gamis,"

"Sinting! mama kasih kesempatan dalam seminggu ini, kalo kamu masih gak berhasil ajak Erika menikah, terpaksa kamu harus putusin dia! Kalo gak, mama pisahin Yuno sama kamu seterusnya."

Sialan, mamanya sangat mengetahui apa yang menjadi kelemahan Jaehyun selama ini.

***

Dimeja makan, mereka menikmati makanan yang sudah Rose masak dengan susah payah. Hanya ada dentuman sendok dan garpu yang mengisi kekosongan ruang makan ini.

"Masakan kamu enak, cucu saya sampai mau nambah." Puji mama Jaehyun saat makanannya sudah habis tak tersisa.

Mendengar pujian itu, Rose tersenyum malu.

"Kapan-kapan kita masak-masak bareng, kamu mau kan?"

"Boleh, nanti Tante atur jadwal aja, soalnya cafe saya lagi masa rame-rame nya."

Selepas itu, dua perempuan ini menghabiskan waktunya untuk mengobrol di ruang makan sembari menemani Yuno dan Jaehyun yang makanannya masih belum habis.

Rose menjawab pertanyaan yang dilontarkan mamanya Jaehyun dengan ramah, menambah kesan positif yang membuat siapa saja nyaman saat mengobrol dengannya.

Saat asik dengan kegiatan masing-masing, suara seseorang membuat mereka menolehkan kepalanya bersamaan.

Tak jauh dari meja makan, terdapat Erika yang tengah berdiri dengan senyuman yang merekah. Tak lupa dengan dress mini yang dikenakan perempuan itu.

Baru kali ini Jaehyun merutuki kedatangan sang kekasih.

Itu sama aja Erika nambah kesan buruk dimata mamanya.

"Sayang, aku tunggu di ruang tamu, ya? kamu selesaikan makannya dulu!"

---

tim erika or tim rose?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tim erika or tim rose?

Hot Daddy [Jαerose]Where stories live. Discover now