Hot Daddy [Jαerose]

Hot daddy-17

---

Setelah mengumpulkan nyawanya, Jaehyun beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Dia meninggalkan Rose yang masih tertidur.

Sebelum beranjak tadi, dia membenarkan letak selimut agar tubuh perempuan itu tenggelam dalam selimut berwarna abu-abu yang dia punya.

Di kamar itu tidak hanya ada Jaehyun dan Rose saja. Ada Yuno juga, dengan bau yang sudah segar, dia disuruh membangunkan papanya yang masih tertidur tadi.

Saat ini Yuno terdiam, dia mendudukkan dirinya di samping tubuh sang bunda dengan mata yang tak lepas dari wajah cantik bundanya.

Perlahan tangannya terulur mengelus pelan pipi Rose dengan sayang. Tatapan berubah mengosong, dia seperti hanyut dalam pesona orang asing yang sudah dia anggap seperti bundanya ini.

"Bunda, mama nya Yuno pasti cantik kayak bunda. Pasti hebat juga kayak bunda." gumam anak itu pelan.

Dia berhenti sejenak, masih terdiam dalam lamunannya.

"Tapi kalo dibandingin sama bunda, mama itu jahat, ya? kan orang baik gak mungkin ninggalin Yuno sendirian disini sama papa."

"Bunda tau nggak, Yuno kadang iri sama teman-teman. Dia tiap pergi ke sekolah, pasti cerita kalo berangkatnya dianterin orang tuanya. Tapi semenjak ada bunda, Yuno lebih banyak bersyukur. Bunda udah bikin Yuno ngerasain apa yang selama ini dirasain teman-temannya Yuno."

"Bunda, jangan pergi, ya? disini aja sama Yuno. Temenin Yuno sampai Yuno gede, sampai Yuno bisa gantian bikin bunda bahagia. Jangan tinggalin Yuno ya, bun. Yuno nggak mau." Anak itu terisak dalam diamnya. Menundukkan kepalanya agar tidak ada orang yang melihat air matanya yang perlahan menurun.

Dia sudah menggantung kan hidupnya pada perempuan ini. Berharap perempuan ini dapat memberinya kasih sayang seorang ibu yang sudah dari lama dia inginkan.

"Kalo Yuno nakal, bilang ya bun. Biar Yuno bisa minta maaf ke bunda, biar bunda nggak risih sama sikap bandelnya Yuno."

"Tapi Yuno bandelnya cuman sama papa kok, nggak berani bandel ke bunda." lanjutnya dengan nada yang terdengar lucu.

Anak itu menangis tapi bersamaan dengan merengek juga.

Yuno salah besar jika mengira hanya dirinya yang bisa mendengarkan apa yang dia ucapkan sedari tadi. Ada Jaehyun dan Rose yang turut mendengarkan juga. Jaehyun berdiri di balik pintu kamar mandinya, dan Rose berada di tempatnya dengan mata yang pura-pura dia pejamkan.