part 13

6.9K 1.1K 43
                                    

Jam 4 adalah jam teramai di terminal B. Qyra sengaja memilih jam itu karena ia sudah memikirkan kemungkinan Calvin dan Briella akan mengkhianatinya.

Arion dan beberapa bawahannya telah berjaga di posisi mereka. Sedang Qyra, ia baru saja memasuki terminal dengan pakaian serba hitam, ia mengenakan topi dan juga masker. Rambut panjangnya tergulung rapi, bersembunyi di balik topi yang ia kenakan.

Dengan santai, Qyra menuju ke loker. Ia tersenyum kecil sembari membuka loker. Terdapat dua tas di sana. Uang itu hanya akan menjadi miliknya setengah saja. Sedangkan sisanya akan menjadi milik orang-orang yang tak ia kenali.

Qyra mengambil dua tas itu, Arion dan orang-orangnya keluar dari persembunyian dan bergegas menuju ke Qyra.

Qyra membuka resleting salah satu tasnya kemudian ia menghamburkan uang yang ada di tas itu hingga membuat orang yang ada di sana berhamburan untuk mengambil uang itu.

Arion dan bawahannya tidak bisa mendekati Qyra karena orang-orang yang menghalanginya. Ia mengumpat kesal karena kegagalannya.

Qyra berhasil keluar dari terminal berkat kecerdasannya. Ia pergi ke jalanan tanpa kamera pengintai dan membuka masker dan topi yang ia kenakan. Ia juga membuang jaketnya, kini penampilannya sudah berbeda jauh dengan yang tadi.

Sebuah taksi berhenti setelah Qyra melambaikan tangannya. Ia menaiki taksi itu kemudian tersenyum tipis. Calvin pasti akan murka setelah tahu bahwa ia berhasil lolos.

Uang yang ia dapatkan dari Calvin, ia simpan di kediaman Gretta. Qyra cukup yakin, Laura dan Gretta tidak akan berani membuka barang pribadi miliknya.

***

Suara barang pecah terdengar sampai ke telinga Qyra yang saat ini berada di kamar Meisie. Kemarahan Calvin benar-benar membuat Qyra merasa puas.

"Kau benar-benar tolol!" Calvin memaki Arion yang kepalanya berdarah akibat benturan vas bunga yang Calvin lemparkan.

"Menangkap satu wanita saja kau tidak bisa!" geramnya. Calvin bukan hanya kehilangan wanita itu, tapi juga 7 juta dollar.

Arion tidak berani menjawab. Ini adalah kesalahannya karena tidak mampu menjalankan tugas dengan baik.

Briella yang ada di ruangan itu ingin menyalahkan Calvin, tapi ia menahan mulutnya. Saat ini Calvin benar-benar marah, akan sangat berbahaya baginya jika ia menambahkan minyak ke api kemarahan Calvin yang tengah berkobar.

"Cepat temukan wanita itu bagaimanapun caranya, atau aku akan membunuhmu!" Lagi-lagi Calvin melempari Arion dengan barang yang ada di atas meja kerjanya.

"Baik, Tuan." Arion menundukan kepalanya lalu pergi.

Selama ini Arion bekerja dengan sangat baik, tapi akhir-akhir ini Arion mengecewakan Calvin. Bagaimana mungkin menemukan satu orang saja begitu sulit.

Seperginya Arion, Calvin masih mengamuk. Barang-barang di atas meja kerjanya yang menjadi sasaran. Semuanya kini berserakan di lantai, tapi amarah Calvin masih tidak berkurang sedikitpun.

"Brengsek! Brengsek! Brengsek!" Ia meninju meja kerjanya hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

Briella yang sejak tadi diam kini buka suara. "Wanita itu pasti tidak akan menerima ini."

Tatapan tajam Calvin terarah pada Briella. "Tinggalkan ruangan ini!"

"Ini semua kesalahanmu. Jika kau menuruti ucapanku maka tidak akan berakhir seperti ini."

"Tinggalkan ruangan ini!" Calvin mengulang kembali ucapannya kali ini dengan nada yang lebih berbahaya.

Briella mendengus marah, ia pergi dari sana dengan wajah tidak terima.

Another Life : Revenge and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang