part 19

6.7K 1.1K 39
                                    

Ruang kerja Calvin kembali berantakan, beberapa barang pecah berserakan di lantai. Ia marah pada Kenneth yang semudah itu membencinya hanya karena seorang Aletta. Apakah persaudaraan mereka tidak artinya?

Ia sama sekali tidak sadar bahwa alasan kemarahan Kenneth bukan hanya tentang Aletta. Ia bahkan lupa bahwa dirinya juga melakukan hal yang lebih buruk dari Kenneth, ia mengabaikan orangtuanya demi seorang Briella.

Calvin menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa. Ia memijit pelipisnya untuk mengurangi denyut nyeri yang menyerangnya. Ia memikirkan bagaimana nanti reaksi Kenneth ketika tahu bahwa ia yang membunuh Aletta. Mungkin Kenneth akan benar-benar lupa bahwa mereka memiliki ikatan darah.

Tidak! Calvin tidak akan membiarkan Kenneth atau siapapun tahu. Ia harus segera menemukan wanita yang menjadi saksi perbuatannya.

***

"Ini bayaranmu. Tidak perlu ikuti pria itu lagi." Kenneth meletakan amplop berisi uang di meja.

"Kau tidak perlu membayarku, Ken." Dave tidak mau menerima uang dari Kenneth.

"Aku memakai jasamu, Dave. Dan aku tidak ingin berhutang," seru Kenneth berterus terang.

Dave tidak memiliki pilihan lain selain menerima. "Ah, aku menemukan sesuatu yang aneh tentang pria itu."

Kenneth sudah tidak apapun lagi, tapi ia akan mendengarkan Dave untuk terakhir kalinya.

"Seorang wanita bernama Raquella Qyra juga mencarinya, dan saat ini pria itu sedang disekap olehnya."

"Siapa?" Kenneth tidak pernah meminta orang untuk mengulang kalimatnya, tapi kali ini ia melakukannya karena merasa tidak yakin.

"Raquella Qyra, kau mengenalnya?" selidik Dave. Pria itu mengeluarkan ponselnya dan menunjukan sesuatu pada Kenneth. "Ini orangnya."

Ken diam. Rupanya benar Qyra yang bekerja sebagai baby sitter Meisie.

"Dia menyewa seorang detektif swasta yang aku kenal. Namun, yang membuat aku bingung adalah bagaimana seorang seperti wanita itu memiliki uang untuk membayar biaya detektif itu." Dave sudah mencari latar belakang Qyra. Seorang yatim piatu yang tinggal bersama bibi dan keponakannya. Selama ini bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir. Dengan gaji sebagai kasir, Dave yakin Qyra tak akan bisa menyewa detektif swasta yang ia tahu biayanya tak akan murah.

"Dia adalah baby sitter Meisie."

"Keponakanmu?" tanya Dave.

Kenneth berdeham.

"Kau ingin aku mencari tahu lebih dalam tentang wanita itu dan alasannya menahan Tobby?"

"Tidak perlu." Kenneth tidak tahu apa alasan Qyra menahan Tobby, tapi ia pikir itu bukan urusannya.

Dave merasa tidak puas. Jiwa detektifnya berkata bahwa masalah Ken dan Qyra berkaitan.

"Aku harus bekerja sekarang." Kenneth berdiri setelah melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Ya. Sering-seringlah berkujung kemari."

Kenneth hanya mengangkat tangannya lalu pergi.

"Ah, sayang sekali, padahal aku yakin ada sesuatu." Dave menghela napas kecewa. Detik selanjutnya ia bangkit dari tempat duduknya dan beralih ke komputer kesayangannya. "Baiklah, mari lupakan tentang wanita itu. Saatnya kembali bekerja." Dave meregangkan ototnya dan mulai melakukan pekerjaan ilegal.

**

Tobby tersadar dari pingsannya. Ia merasa sakit di sekujur tubuhnya, terutama di bagian dadanya. Orang-orang Dave memukulnya tanpa belas kasihan.

Another Life : Revenge and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang