CHAPTER 11 : RENCANA BUSUK

2.7K 161 5
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA...

HAPPY READING MINNA...

Setelah jam sekolah berakhir, sakura memutuskan untuk menunggu jemputan bersama ino di depan gerbang. Gadis cantik itu masih ingat kalau suaminya akan menjemput sakura setelah ia selesai dengan rapatnya di perusahaan.

"Sakura ini sudah lama sekali... Ayahku akan marah kalau aku membuatnya menunggu terlalu lama"

"Heh...lagi pula kau ini sudah besar masih saja dijemput ayahmu" ujar sakura kesal

"Jelas aku kan belum bersuami seperti dirimu. Jadi ayahku masih bertanggung jawab terhadapku hihihi" ejek ino sembari mencubit pipi sakura

"Argh.. kau ini menyindir ya huh?"

"Bercanda sakura... Kau ini lucu sekali. Lagipula aku dijemput ayahku karena ada acara keluarga sore ini dirumah nenekku"

Sakura menghembuskan napasnya dengan berat.

"Kau pulang saja dulu. Sebentar lagi sasuke juga tiba. Aku tidak enak dengan ayahmu pig" ujar sakura

"Eh tidak apa apa kok kalau menemanimu sebentar lagi. Aku takut kau kenapa napa"

"Sudah masuk saja dalam mobilmu. Aku baik baik saja kok. Lagi pula kalau sasuke tidak kunjung tiba aku bisa telp supirku untuk kemari"

"Baik. Jaga dirimu ya..  aku pergi dulu"

Ino melambaikan tangannya pada sakura dan berjalan pergi. Entah kenapa firasat gadis berambut pirang itu tidak enak meninggalkan sakura seorang diri di sekolahnya yang mulai sepi.

"Ku harap suami bodohmu cepat datang jidat"

***************************

Sakura masih tetap menunggu sasuke yang belum kunjung tiba, hingga akhirnya gadis itu menyerah dan mencoba mengirim pesan pada sasuke bahwa ia akan pulang dengan bus saja mengingat ponsel sasuke yang tak kunjung di angkat.

Selama perjalanannya menuju halte sakura merasa ada sesosok yang mengikuti dirinya dari belakang.

Brug!

Sakura menoleh kebelakang dan mendapati seorang pria berjas jatuh menabrak pohon.

"Kau baik baik saja?" Tanya sakura khawatir pada pria itu.

"Aku baik"

Pria itu memandang sakura dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Paman lain kali hati hati kalau berjalan. Disini banyak pohon kalau melamun nanti bisa tertabrak pohon seperti tadi. Sebentar"

Sakura berjongkok di hadapan pria itu dan menempelkan plester band aid ke telapak tangan pria itu yang luka akibat tergores dengan tanah.

"Namamu sakura?" Tanya pria itu dengan nada yang dalam

"Bagaimana paman bisa tahu?"

"Hanya tebakan yang beruntung. Karena warna rambutmu"

"Oh...kalau begitu aku pergi dulu bisa bisa aku tertinggal bus"

Sakura berdiri dan hendak berjalan menuju halte, namun pria itu menahannya.

"Sebagai ucapan terimakasih... Bagaimana kalau aku antar ke rumahmu hm?"

Sakura berpikir keras apakah ia harus menerima atau menolak ajakan pria itu.

"Tapi..."

"Ayolah aku tak akan macam macam."

Tidak untuk sekarang

"Oke! Setuju"

Bagus... Dengan begitu kau lama lama akan terbuai dengan kebohonganku sakura

MY LITTLE BRIDE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang