FIRST DAY IN NEW HOUSE

60 11 15
                                    

" Wah! Tidak ku sangka?"

Ye Shi memandang rumah di depannya. Kemudian memandang para oppanya dan Na Yoo, yang sudah memasang tampang nyengir kuda.

"Apa kalian bercanda! Aishhh!!! Jinjja!"

"Kami takut jika kami mendadak merindukanmu." Yi Bo memasang tampang tanpa dosanya.

"Dan aku khawatir jika Yoongi menyakitimu." Jin memasang wajah pura-pura khawatir.

"Aku tidak ikut ambil bagian dari rencana mereka." Na Yoo mengangkat kedua bahunya.

Ye Shi memandang Seok Jeong, sang pemberi kunci. Dia menunggu alasan yang akan diberikan oppa sulungnya itu. Tetapi dia hanya mengumbar senyum.

"Yang benar saja!"

Yoongi memegang bahu istrinya itu. Dia sudah tidak heran dengan kejutan dari para Kim. Ketika tahu Seok Jeong memberi jadiah rumah, dia sudah menebak hal ini. Jadi, dia tidak terkejut. Padahal, Ye Shi sudah hidup dengan mereka selama bertahun-tahun. Tetapi masih termakan tipuan mereka.

"Kurasa, ini tidak buruk. Aku bisa sering-sering mengunjungimu." Sung Jun menghampirinya.

"Jika tahu, aku pasti akan menolaknya."

"Kau kan tidak bertanya lokasinya dimana. Jadi siapa yang salah? Bukan aku kan?" kata Seok Jeong membela diri.

"Lupakan! Aku akan masuk dan memeriksa."

Daripada marah-marah berkelanjutan, Ye Shi memutuskan masuk kedalam rumah barunya. Rumah itu, berada tepat di samping rumah Jin dan rumah utama keluarga Kim. Jadi singkatnya, mereka satu komplek perumahan.

Ye Shi mengira, setelah menikah, dia akan lepas dari pengawasan para saudara-saudaranya, ternyata malah tetap. Sudahlah. Lagipula, Yoongi juga tidak keberatan.

"Kalau ada apa-apa, kau bisa bilang, Ye Shi-ah!"

Ye Shi memgacuhkannya. Dia meninggalkan para saudara-saudaranya di halaman depan rumah barunya. Dan kemudian, mereka pulang.

"Kau tidak akan lama marah dengan mereka."

Ye Shi memandang suaminya itu dengan lembut. Yoongi memang benar-benar tahu sifatnya.

"Sebenarnya, aku tidak marah. Aku tidak mau mereka tahu kalau aku senang."

"Dasar brother complex!"

Yoongi mengacak-acak rambut Ye Shi.

"Aku juga punya adik perempuan."

"Jadi, apa sebutannya?"

"Aku tidak tahu! Aku mau melihat dapur!"

Mereka berdua berjalan menuju dapur. Di sana terlihat rapi dan bersih. Dapur modern dengan gaya dan warna grey soft. Ketika membuka lemari es, disana sudah terisi penuh. Pasti para saudara-saudaranya yang mengisi dan mengaturnya.

Hari itu mereka berkeliling dan melihat seluruh ruangan. Baju-baju mereka sudah dipindahkan ke sini semua. Semua barang-barang Yoongi dan Ye Shi juga.

Dia tidak tahu, kapan semua itu dipindahkan. Dan, Yoongi ikut dalam rencana mereka semua. Tetapi, dia hanya diam. Tetapi, Ye Shi tahu.

"Aku ingin istirahat! Aku merasa sangat lelah!"

"Kuantar!"

Yoongi menggiring Ye Shi masuk kedalam kamar mereka.

"Tidurlah. Aku akan membereskan barang-barang kita."

Ye Shi hanya menganggukkan kepala. Yoongi keluar dari kamar dan menutup pintu.

Ye Shi terlelap seketika. Dia benar-benar merasa lelah.

Setelah membereskan barang dan memasukan belanjaan yang di beli istrinya tadi, dia melihat jam. Dan jarumnya menunjukkan bahwa sekarang sudah hampir malam.

Dia memutuskan untuk memasak makan malam mereka. Ketika masakan sudah siap, dia akan membangunkan Ye Shi, sampai tiba-tiba, wanita itu sudah bangun dan berjalan ke meja makan.

"Aku baru akan membangunkanmu."

"Kurasa itu tidak perlu. Apa itu?" dia menunjuk makan di atas meja makan.

"Makan malam. Duduklah!" Yoongi menarik kursi di depannya dan mempersilakan Ye Shi duduk.

"Kau yang memasak semua sendiri?" Ye Shi duduk.

"Tentu saja."

Yoongi duduk di sampingnya. "Makanlah sebelum dingin!"

"Terima kasih. Tapi, ..." tiba-tiba, Ye Shi mengerlingkan sebelah matanya.

"Mwo?"

Ye Shi menunjuk makanan di depannya dengan tatapan matanya. Yoongi langsung paham apa yang dimaksud. Dia menahan tawa dengan punggung tangannya.

"Kurasa, aku paham!"

"Hmmm??"

"Aku paham, mengapa kau tiba-tiba menjadi manja?"

"Mengapa?"

"Karena dia!"

Yoongi mengusap-usap perut istrinya dengan lembut dan penuh perasaan sayang. Wanita itu hanya tersenyum.

Yoongi menyuapinya sembari dia ikut makan. Sesekali, dia menggoda Ye Shi dan begitupun sebaliknya.

"Apa kau langsung tidur?"

Yoongi memandang Ye Shi yang masih sibuk mengunyah makanannya. Dan pertanyaan Yoongi dibalas dengan anggukan kepala.

"Ok. Segera habiskan ini, dan aku akan membantumu mandi."

"Kau juga belum mandikan?" Yoongi menggelengkan kepala. Tanda bahwa belum.

Selesai makan, sesuai perkataan Yoongi, dia membantu Ye Shi mandi.

"Tempat ini benar-benar sudah dipersiapkan."

"Memang. Saudara-saudaramu terlalu pengertian. Aku tahu itu."

Sekarang, mereka berdua tengah duduk di atas tempat tidur ukuran king size. Dan Yoongi tengah mengeringkan rambut Ye Shi dengan handuk. Dan wanita itu, duduk dengan yenang.

"Memang. Tetapi, terkadang mereka juga menyebalkan."

"Begitulah saudara. Nah, sudah. Apa kau mau menonton film denganku?"

Ye Shi berbalik. "Boleh."

"Baiklah. Berbaringlah!"

Yoongi menumpuk bantal untuk mereka. Membaringkan istrinya. Kemudian membaringkan dirinya sendiri. Menaikan selimut dan mulai memencet tombol on pada remot.

"Apa kau sudah menyiapkan ini sejak tadi?"

"Tentu saja. Wae? Apa sekarang kau menganggapku romantis?"

"Sejak kapan yang seperti ini disebut romantis? Biasa saja."

"Yak! Kenapa sekarang, kau yang menjadi savage?"

"Mungkin bawaan little Min." pernyataan Ye Shi membuatnya mendapatkan kecupan singkat di pipinya.

"Cukup! Jadwal kita malam ini, menonton film. Besok saja kita lanjutkan."

Yoongi menarik Ye Shi ke dalam pelukannya. Dan dia ganti memeluk pria itu dengan erat. Mereka mulai memfokuskan mata kepada layar televisi di depan mereka. Sampai akhirnya, ditengah-tengah film, Ye Shi jatuh tertidur. Dan Yoongi ikut tertidur pula.

*********



Tinggalkan jejak kalian dengan voment....


Salam dari author yang ndak mau ngaku kalo dia biasnya Min Yoongi BTS......

Life After Marriage [Min Yoongi]Where stories live. Discover now